Produksi Tanaman Pangan Laporan Bulanan Data Sosial Ekonomi, BPS, tahun 2013

EDISI 43 D A T A S O S I A L E K O N O M I DESEMBER 2013 Data Tingkat Penghunian Kamar TPK Hotel diperoleh dari hasil Survey Hotel yang dilakukan setiap bulan terhadap seluruh hotel bintang serta sebagian sampel hotel non bintang hotel melati di seluruh Indonesia. Data yang dikumpulkan meliputi jumlah kamar tersedia, jumlah kamar terpakai, jumlah tamu yang datang menginap maupun jumlah tamu yang keluar dari hotel setiap harinya. Wisatawan mancanegara wisman ialah setiap orang yang mengunjungi suatu negara di luar tempat tinggalnya, didorong oleh satu atau beberapa keperluan tanpa bermaksud memperoleh penghasilan di tempat yang dikunjungi dan lamanya kunjungan tersebut tidak lebih dari satu tahun. TPK Hotel adalah persentase banyaknya malam kamar yang dihuni terhadap banyaknya malam kamar yang tersedia. Rata-rata lamanya tamu menginap adalah hasil bagi antara banyaknya malam tempat tidur yang terpakai dengan banyaknya tamu yang menginap di hotel dan akomodasi lainnya.

15. Transportasi Nasional

Data transportasi diperoleh setiap bulan dari PT Persero Angkasa Pura I dan II, Kantor Bandara yang dikelola Ditjen Perhubungan Udara, PT Persero KAI Kantor Pusat dan Divisi Jabodetabek, PT Persero Pelabuhan Indonesia I s.d. IV, dan Kantor Pelabuhan yang dikelola Ditjen Perhubungan Laut. Data yang disajikan mencakup jumlah penumpang berangkat dan jumlah barang dimuat dalam negeri. Khusus untuk transportasi udara disajikan jumlah penumpang berangkat baik domestik maupun internasional.

16. Kemiskinan

a. Untuk mengukur kemiskinan, BPS menggunakan konsep kemampuan memenuhi kebutuhan dasar basic needs approach. Dengan pendekatan ini, kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang diukur dari sisi pengeluaran. Dengan pendekatan ini, dapat dihitung Headcount Index, yaitu persentase penduduk miskin terhadap total penduduk. b. Metode yang digunakan adalah menghitung Garis Kemiskinan GK, yang terdiri dari dua komponen, yaitu Garis Kemiskinan Makanan GKM dan Garis Kemiskinan Bukan-Makanan GKBM. Penghitungan Garis Kemiskinan dilakukan secara terpisah untuk daerah perkotaan dan perdesaan. Penduduk