Indeks Tendensi Bisnis dan Konsumen

DESEMBER 2013 D A T A S O S I A L E K O N O M I EDISI 43  Kondisi ekonomi konsumen triwulan IV-2013 diprediksi meningkat dengan nilai Indeks Tendensi Konsumen ITK sebesar 109,86.

12. Produksi Tanaman Pangan Angka Ramalan II Tahun 2013

 Produksi padi tahun 2013 diperkirakan sebesar 70,87 juta ton Gabah Kering Giling GKG atau meningkat sebesar 2,62 persen dibanding tahun 2012.  Produksi jagung tahun 2013 diperkirakan sebesar 18,51 juta ton pipilan kering atau turun sebesar 4,52 persen dibanding tahun 2012.  Produksi kedelai tahun 2013 diperkirakan sebesar 807,57 ribu ton biji kering atau turun sebesar 4,22 persen dibanding tahun 2012.

13. Produksi Hortikultura

 Produksi cabai besar pada tahun 2012 sebanyak 954,36 ribu ton.  Produksi cabai rawit pada tahun 2012 sebanyak 702,25 ribu ton.  Produksi bawang merah pada tahun 2012 sebanyak 964,22 ribu ton.

14. Industri

 Pertumbuhan produksi industri pengolahanmanufaktur besar dan sedang IBS triwulan III-2013 naik 6,83 persen dibanding triwulan III-2012 y-on-y, dan hanya mengalami kenaikan 0,15 persen dari triwulan II-2013 q-to-q.  Pertumbuhan produksi industri mikro dan kecil IMK triwulan III-2013 naik 4,86 persen dibanding triwulan III-2012 y-on-y, namun mengalami penurunan 4,45 persen dari triwulan II-2013.

15. Wisatawan Mancanegara

Jumlah kunjungan wisman Oktober 2013 mencapai 719,9 ribu kunjungan, atau naik 4,59 persen dibandingkan jumlah kunjungan wisman bulan yang sama tahun sebelumnya. Namun, jika dibandingkan bulan sebelumnya September 2013, jumlah kunjungan wisman turun sebesar 6,61 persen.

16. Transportasi

 Jumlah penumpang angkutan udara domestik Oktober 2013 naik 1,90 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya.  Jumlah penumpang angkutan udara internasional Oktober 2013 turun 3,89 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya.  Jumlah penumpang pelayaran dalam negeri Oktober 2013 turun 5,55 persen dibandingkan bulan sebelumnya.  Jumlah penumpang kereta api Oktober 2013 naik 5,06 persen dibandingkan bulan sebelumnya. EDISI 43 D A T A S O S I A L E K O N O M I DESEMBER 2013

17. Kemiskinan

Jumlah penduduk miskin pada Maret 2013 sebanyak 28,07 juta orang 11,37 persen, turun 0,52 juta orang dibandingkan dengan penduduk miskin pada September 2012 yang sebesar 28,59 juta orang 11,66 persen. 18. Rumah tangga usaha pertanian, rumah tangga petani gurem, jumlah petani, rata-rata luas lahan yang dikuasai, jumlah sapi dan kerbau, angka tetap ST2013  Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Indonesia pada tahun 2013 sebanyak 26,14 juta rumah tangga usaha pertanian.  Jumlah rumah tangga usaha pertanian menurut subsektor sebanyak 17,73 juta rumah tangga Tanaman Pangan, 10,60 juta rumah tangga Hortikultura, 12,77 juta rumah tangga Perkebunan, 12,97 juta rumah tangga Peternakan, 1,19 juta rumah tangga Budidaya Ikan, 0,86 juta rumah tangga Penangkapan Ikan, 6,78 juta rumah tangga Kehutanan, dan 1,08 juta rumah tangga Usaha Jasa Pertanian.  Jumlah rumah tangga petani gurem di Indonesia tahun 2013 sebanyak 14,25 juta rumah tangga atau 55,33 persen dari rumah tangga pertanian pengguna lahan. Jumlah rumah tangga petani gurem 2013 mengalami penurunan sebanyak 4,77 juta rumah tangga atau sebesar 25,07 persen dibandingkan tahun 2003.  Jumlah petani di Indonesia sebanyak 31,70 juta orang, terbanyak di Subsektor Tanaman Pangan sebanyak 20,40 juta orang dan paling sedikit di Subsektor Perikanan kegiatan penangkapan ikan sebanyak 0,93 juta orang.  Jumlah rumah tangga menurut petani utama yang berusia di atas 54 tahun relatif besar, yaitu 8,56 juta rumah tangga 32,76 persen.  Rata-rata luas lahan yang dikuasai rumah tangga usaha pertanian tahun 2013 seluas 0,89 hektar, meningkat sebesar 118,80 persen dibandingkan tahun 2003 sebesar 0,41 hektar.  Jumlah sapi dan kerbau pada 1 Mei 2013 sebanyak 14,24 juta ekor, terdiri dari 12,69 juta ekor sapi potong 4,19 juta ekor jantan dan 8,50 juta ekor betina, 444,22 ribu ekor sapi perah 74,62 ribu ekor jantan dan 369,60 ribu betina dan 1,11 juta ekor kerbau 353,75 ribu ekor jantan dan 755,89 ribu ekor betina.