30
Biasanya ladang mereka berada di belakang rumah,di samping kiri atau kanan rumah beberapa tuan tanah di kampung
tersebut yang memiliki kebun di beberapa tempat lain. Parit-parit yang dibuat sendiri sebagai saluran air saat hujan datang, parit yang biasa
bukan permanen yang terbuat dari semen. Rumah-rumah penduduk di desa ini sudah rata-rata memiliki kamar mandi dan tempat buang
kotoran di dalam rumah masing-masing walaupun sebagian masih memiliki jamban di luar rumah. Ada juga yang melakukan kegiatan
seperti mencuci, mandi, dan membuang kotoran harus ke pancur dan ke sungai terdekat dengan rumah nya, karena terkadang Waupun air
PDAM sudah masuk desa, tetapi terkadang air masih tidah tersalur ke beberapa rumah di desa itu.
Adapun aliran pembuangannya dapat dialirkan melalui parit- parit menuju persawahan dan sungai-sungai. Adapun pancuran di
sekitar desa ini tidak terlalu jauh letaknya dari setiap kampung. Biasanya setiap kampung memiliki pancuran atau tempat permandian
umum masing-masing. Adapun Sungai Rura Silindung memang air nya bersih, akan tetapi masyarakat sekitar sudah tidak terlalu sering
beraktifitas disana di karenakan kondisi nya yang mulai dalam akibat pengambilan material pasir dari sungai tersebut.
2.3. Kependudukan 2.3.1. Jumlah dan Komposisi Penduduk
Penduduk merupakan modal dasar pembangunan suatu daerah, maka peranan penduduk pada suatu daerah sangat penting
Universitas Sumatera Utara
31
juga sebagai tenaga kerja dalam pembangunan sebab salah satu prinsip berdirinya suatu negara haruslah ada penduduk atau rakyat.
Jika penduduk tidak ada, maka negara pun tidak akan terbentuk dan sumber daya yang tersedia tidak akan berfungsi.
Berdasarkan data yang diperoleh dari kantor Kecamatan Sorkam, dijelaskan bahwa penduduk Desa Pargarutan yang masih
menetap atau tinggal di desa saat ini mencapai 1846 orang. Suku bangsa di desa ini adalah mayoritas Suku Batak Toba dan sebagian
masyarakat Pesisir. Dalam kehidupan sehari-hari, penduduk desa ini masih memegang teguh sifat kekeluargaan, seperti: saling menyapa,
saling mengenal antara satu sama lain. Hal ini dapat dibuktikan dari acara-acara adat yang saling menghadiri walaupun dalam dusun yang
berbeda. Selain itu didukung oleh pertalian darah diantara sesama penduduk sehingga sifat gotong royong dan saling bersahabat masih
kuat pada penduduk yang tinggal Di desa Pargarutan maupun seluruh Kecamatan Sorkam.
2.3.2. Distribusi Penduduk Berdasarkan Umur
Dalam mengembangkan
kemajuan daerah,
distribusi penduduk sering digunakan menjadi pedoman seperi dalam
melaksanakan kebijakan pemerintahan, adat, serta dalam pendidikan, penyediaan lapangan pekerjaan serta kebijakan PNPM Program
Nasional Pemberdayaan Masyarakat mandiri yang dikembangkan oleh pemerintah saat ini.
Universitas Sumatera Utara
32
2.3.3. Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin.
Jumlah penduduk Pargarutan berdasarkan jenis kelamin pada tahun 2014 adalah jenis kelamin perempuan 943 orang. Sedangkan
jumlah jenis kelamin laki-laki 903 orang. Sehingga dapat dibuat kesimpulan bahwa di daerah ini penduduk paling banyak adalah
penduduk berjenis kelamin perempuan walaupun hanya berbeda selisih 40 orang tetap saja jumlah antara penduduk laki-laki dan
perempuan hampir seimbang banyaknya. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 2.3.3. Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin. No.
Jenis Kelamin Jumlahorang
1. Laki-laki
903 2.
Perempuan 943
Total
1846
sumber : dari kantor kecamatan Sorkam
2.3.4. Distribusi Penduduk Berdasarkan Suku Bangsa
Penduduk Desa Pargarutan adalah mayoritas Suku Batak Toba, maka dengan sendirinya bahasa sehari-hari masyarakat adalah
Bahasa Batak Toba dengan sedikit campuran logat pesisir. Ada juga masyarakat setempat menggunakan bahasa Indonesia, yang mana
Universitas Sumatera Utara
33
bahasa ini dapat mereka gunakan pada saat saudara dari keluarga bapak dan ibu datang berkunjung ke desa ini.
Adapun suku lain yang bermukim di desa ini seperti Suku Pesisir hampir mengetahui juga Bahasa Batak begitu juga masyarakat
Batak Toba di Desa Pargarutan sebaliknya mengetahui bahasa Pesisir. jika ada suku lain yang tinggal di desa ini seperti salah satu pedagang
baso dengan Suku Jawa yang tinggal di desa ini sudah membeli marga juga agar dapat bergabung dengan kelompok di desa ini.
2.3.5. Distribusi
penduduk Berdasarkan
Agama dan
Kepercayaan
Penduduk Desa Pargarutan, menganut agama yang berbeda yaitu Agama Kristen Protestan, Khatolik dan Islam. Masyarakat
Pargarutan merupakan masyarakat hitrogen karena sebahagian lainnya adalah pemeluk agama islam, walaupun perbedaan yang demikian
namun kehidupan masyarakat tidak teganggu karena perbedaan tersebut, toleransi umat beragama cukup baik dan saling menghargai
kepercayaan yang dianut masing-masing, kegiatan sehari-hari dapat dijalin saling kerjasama, terlebih-lebih pada pesta adat dan kegiatan-
kegiatan lainnya, selain kegiatan keagamaan tetap hormat- menghormati agama masing-masing.
Di desa Pargarutan terdapat 4 gereja dimana 1 Gereja HKBP, 1 Gereja Pentakosta, 1 Gereja GKPI dan 1 Gereja Khatolik. Untuk
sarana mesjid sendiri belum ada sehingga masyarakat muslim yang
Universitas Sumatera Utara
34
bermukim di desa ini memilih untuk beribadah di Desa Gonting Mahe atau di Kelurahan Sorkam.
Tetapi walaupun beragama Kristen tidak semuanya penganut Kristen yang setia pada ajaran agama yang di anut karena mereka
masih banyak yang percaya pada peninggalan leluhur mereka. Kepercayaaan Batak Toba yang masih mereka anut adalah
kepercayaan kepada Mulajadi Nabolon Tuhan yang maha Esa yang mempunyai Banua Ginjang dunia atas, Banua Tonga dunia tengah
, Banua Toru dunia bawah. Menurut pandangan mereka, bahwa orang tua yang sudah
meninggal dalam kesucian mempunyai roh yang disebut Sahala. Manusia yang sudah meninggal dalam keadaan suci dan banyak
membantu serta berjasa dalam kehidupan manusia, terutama dalam pengobatan dan kesaktian yang disebut Sombaon. Sombaon dapat
hadir di dunia dalam suatu symbol, dimana ada kerja sama dan partisipasi manusia dengan illlahi Sombaon. Melalui upacara atau
kurban, walaupun symbol itu dianggap sebagai perwujudan yang nyata dari illahi, namun symbol itu bukanlah illahi, tetapi bekerja
melalui dunia yang diciptakannya.
2.3.6. Distribusi Penduduk berdasarkan Pendidikan
Tingkat pendidikan di desa ini telah mengikuti kebijakan wajib pemerintah yaitu belajar Sembilan tahun. Hampir seluruh
masyarakat desa pargarutan telah mengecap pendidikan. Pada
Universitas Sumatera Utara
35
umumnya penduduk desa Pargarutan adalah tamatan SLTA walaupun sebagian ada juga yang merupakan tamatan dari tingkat perkuliaahan
diploma maupun Sarjana dari luar kecamatan Sorkam tersebut, mereka adalah penduduk-penduduk yang merantau memilih pulang
tinggal dan menetap di desa tersebut. Sekolah SLTP dan SLTA berada jauh dari desa ini atau jauh
dari tempat mereka tinggal. Yang terdekat adalah sekolah utuk SD dan untuk taman kanak-kanak hanya ada 1 sekolah yang jaraknya tidak
begitu jauh. Sementara yang SLTP dan SLTA siwsawa dan siswinya harus menempuh perjalanan yang lumayan jauh untuk berangkat ke
sekolah. Beberapa siswa ada yang berkendara karena sekolah ini berada di luar desa Pargarutan,dan harus menuju Kecamatan Kolang
maupun ke Kelurahan Sorkam untuk menuju sekolah mereka.
2.3.7. Distribusi Penduduk berdasarkan Mata Pencaharian
Mata pencaharian adalah kegiatan pokok untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga. Pada umumnya mata pencaharian yang ada
di Desa Pargarutan adalah bertani, berladang, berkebun, berdagang, nelayan, PNS, Guru, serta orang-orang pendatang yang berprofesi
sebagai bidan, tukang bangunan dan lain-lain.untuk lebih jelasnya mengenai mata pencaharian penduduk desa ini dapat di rinci sebagai
berikut:
Universitas Sumatera Utara
36
Tabel 2.3.7. Distribusi Penduduk berdasarkan Mata Pencaharian MATA PENCAHARIAN
Petani 75,10
Pedagang Jasa 4,00
Nelayan 0,50
PNSTNI dan POLRI 2,59
Buruh tani 5,41
Peternak 1,75
Lain-lainnya 13,63
Pada kolom pekerjaan lain-lainnya didalamnya termasuk pekerjaan karyawan pabrik yang bekerja di luar Desa Pargarutana
maupun di luar Kecamatan Sorkam.
2.4. Sarana Dan Prasarana 2.4.1. Sarana Pendidikan