36
Tabel 2.3.7. Distribusi Penduduk berdasarkan Mata Pencaharian MATA PENCAHARIAN
Petani 75,10
Pedagang Jasa 4,00
Nelayan 0,50
PNSTNI dan POLRI 2,59
Buruh tani 5,41
Peternak 1,75
Lain-lainnya 13,63
Pada kolom pekerjaan lain-lainnya didalamnya termasuk pekerjaan karyawan pabrik yang bekerja di luar Desa Pargarutana
maupun di luar Kecamatan Sorkam.
2.4. Sarana Dan Prasarana 2.4.1. Sarana Pendidikan
Ketersediaan sarana pendidikan tidak boleh diabaikan dalam satu daerah tertentu, karena akan menjadi indikasi terhadap maju
tidaknya daerah tersebut sesuai dengan kualitas sumber daya manusia yang diperoleh oleh pendidikan tadi. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat dalam tabel di bawah ini :
Tabel 2.4.1. Sarana Pendidikan
Universitas Sumatera Utara
37
No Sarana
Pendidikan Jumlah
1. Pendidikan
Anak Usia
Dini gedung sekolah
PAUD 1 Unit
2. Gedung SD
Negeri 2 Unit
3. SLTP Negeri
1 Unit Jumlah
4 Unit Sumber : dari Kantor Kecamatan Sorkam
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa sarana pendidikaan yang ada di Desa Pargarutan Kecamatan Sorkam hanya
ada 4 Unit gedung sekolah. Adapun sekolah SLTP dan SLTA berada di Kecamatan Kolang serta di Kelurahan Sorkam yang jaraknya cukup
jauh dari Desa Pargarutan. Menuju kesana harus menempuh perjalanan jauh dapat menggunakan transportasi berupa angkutan
umum maupun sepeda motor dengan jarak tempuh kira-kira 30 menit sedangkan untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi yaitu
perguruan tinggi, anak-anak mereka bias melanjutkannya kekota-kota besar, seperti: Sibolga, Medan, Jakarta namun secara umum yang
banyak didatangi untuk melanjutkan pendidikan adalah Kota Medan.
Universitas Sumatera Utara
38
Tingkat pendidikan di Desa Pargarutan masih relatif rendah diakibatkan kurangnya tenaga pengajar jumlah anak sekolah cukup
memadai yakni 65 dari jumlah penduduk. Saat ini jumlah bangunan sekolah dasar di Desa Pargarutan cukup memadai, penambahan tenaga
pengajar sangat dibutuhkan mengingat anak-anak sekolah dasar semakin bertambah, hal ini khusus tenaga pengajar SD dan SLTP.
2.4.2. Sarana Ibadah
Setiap agama memiliki sarana ibadah masing-masing, tetapi yang ada di Desa Pargarutan adalah mayoritas Katolik dan Kristen
Protestan. Adapun yang beragama Islam memiliki tempat ibadah MasjidMusola diluar Desa Pargarutan Misalnya yang tedekat di
Desa Gontingmahe. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 2.4.2. Sarana Ibadah No
Sarana Ibadah Jumlah
1. Gereja GKPI
1 Unit 2.
Gereja HKBP 1 Unit
3. Gereja Pentakosta
1 Unit 4.
Gereja Katolik 1 Unit
Jumlah 4 unit
Sumber : dari Kantor Kecamatan Sorkam
Universitas Sumatera Utara
39
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa jumlah tempat ibadah ada 4 yaitu :
Gereja Kristen Protestan Indonesia GKPI, yaitu bangunan yang berada di dekat pusat pasa di Desa Pargarutan
Gereja Huria Kristen Batak Protestan HKBP yaitu bangunan yang berada di pinggir jalan lintas ke arah Barus tepatnya disebelah kanan
Gereja Pentakosta, yaitu bangunan yg berada di dekat SLTP didesa Pargarutan.
Gereja Katolik, yaitu bangunan yang berada di dekat pasar.
Rumah ibadah yang dimiliki desa ini sudah cukup memadai dari segi bangunan dan fasilitas yang tersedia di dalamnya, seperti:
bangunan gereja yang sudah terbuat dari semen beton dengan dinding kayu, berlantai keramik dan berukuran lumayan besar dan cukup
menampung jemaat yang ada di sana. Sedangkan fasilitas, seperti: kursi, organ, dan sebagainya sudah tersedia. Penduduk yang beragama
Islam harus beribadah ke desa lain yang memiliki masjid atau musholah.
2.4.3. Sarana Transportasi dan jalan
Alat transportasi seperti becak dan mobil angkot ada di Desa Pargarutan karena jarak tempuh ke setiap tempat atau ke desa lain
cukup jauh, bukan hanya angkutan umum yang ada, masyarakat juga dapat mempergunakan kendaraan roda dua mereka sebagai alat
transportasi mereka. Angkutan umum yang ada berlalu lalang di desa
Universitas Sumatera Utara
40
ini juga digunakan untuk rute dari kecamatan Sorkam menuju ke kota Sibolga tepatnya di terminal. Di desa ini masa orang berjual beli atau
Onan pasar tradisional adalah setiap hari Sabtu dan hari Rabu sehingga desa dipadati oleh angkutan-angkutan dari dusun-dusun lain
atau desa yang terdekat. Sebagian desakelurahan di seluruh Kecamatan Sorkam
khususnya di Desa Pargarutan adalah tempat yang lumayan mudah untuk di jangkau oleh setiap angkutan karena berada tepat di tepi jalan
lintas. Lain halnya seperti desa-desa yang tertinggal seperti desa Dolok Pantiss, Paranginan, Simarrpinggan, Rianiate, dan Desa Muara
Nauli yang sangat sulit untuk di jangkau oleh kendaraan roda empat, sehingga masyarakat sulit untuk memasarkan hasil pertanian yang
mereka peroleh. Mereka harus menggunakan Roda banting tulang untuk mencapai pusat pemasaran untuk memasarkan hasil
pertaniannya seperti karet, beras, durian, sayuran dan lain-lainnya. Jalan di Desa Pargarutan sudah di aspal dan sangat mulus,
tetapi tidak di beberapa bagian jalan yang kondisinya masih terbuat dari bebatuan yang ukurannya tidak beraturan dan yang belum di beri
aspal serta jalanan yang berlubang di tengah jalan atau di beberapa sisi jalan.
Universitas Sumatera Utara
41
Foto 1 : kondisi jalanan Di Desa pargarutan kecamatan Sorkam, tanggal 5 Juli 2014
2.4.4. Sarana Kesehatan Masyarakat
Sarana kesehatan masyarakat di Desa Pargarutan adalah Polindes yang dikelola oleh bidan desa yaitu Bidan Meji br.Hombing
yang dulunya berlokasi di Desa Gontingmahe sekarang pindah ke desa Pargarutan. Tetapi karena Desa Gontingmahe ini juga cukup dekat
terkadang orang-orang juga berobat ke salah satu mantri yang ada disana dan ada juga yang memilih pengobatan tradisional dukun
patah yang berada di sekitar Desa Hiteurat. Apabila penduduk setempat sakit parah yang tidak sanggup
diobati di Polindes maka pihak Polindes akan segera merujuk atau membawa pasien ke puskesmas atau rumah sakit terdekat yang ada di
Sorkam, Kolang atau ke Kota Sibolga maupun di rujuk kerumah sakit yang benar-benar dapat menangani penyakitnya tersebut, serta
memiliki fasilitas yang cukup untuk digunakan dalam pengobatan si pasien.
Universitas Sumatera Utara
42
2.4.5. Sarana Informasi Dan Komunikasi
Sarana Informasi dan komunikasi yang berada di Desa Pargarutan Kecamatan Sorkam adalah Telivisi, Koran yang ada di
lapo kedai kopi seperti: Koran Sinar Indonesia baru, Analisa, Kompas, dan lain-lain, handphone, komputer, laptop, dan radio.
Adapun Koran yang tersedia di kedai-kedai kopi adalah Koran yang di antar mingguan atau di beli oleh pemilik warung jika
sedang berkunjung untuk berbelanja atau berkegiatan di Kota Sibolga yang jarak tempuhnya lebih kurang sekitar satu setengah jam
perjalanan. Penduduk juga rata-rata menggunakan handphone sebagai
alat komunikasi mereka dan digunakan untuk berkomunikasi dengan keluarganya yang berada di luar kota.penduduk juga menggunakan
radio sebagai alat untuk mendengarkan music dan berita. Biasana siarannya berasal dari pemancar radio yang berada di Kota Sibolga.
Penduduk setempat sudah menggunakan parabola atau alat digital sebagai receiver alat penerima siaran untuk dapat menerima siaran
atau menggunakan parabola. Jika tidak menggunakan alat tersebut,maka di Desa Pargarutan tidak dapat menerima siaran televisi
dari manapun. Oleh sebab itu, penduduk setempat menjadi tidak ketinggalan berita maupun informasi.
Beberapa rumah penduduk setempat ada yang menggunakan computer dan laptop. Jaringan telekomunikasi yang terbilang lumayan
Universitas Sumatera Utara
43
cepat di dapat di Desa Pargarutan adalah jarinan Telkomsel seperti SIMPATI, AS, XL, dan lain-lain sangat susah untuk di dapatkan
sinyalnya,kecuali kita pergi ke kelurahan Sorkam maka kita akan mendapatkan sinyal IM3 juga. Tidak ada warung internet di desa ini,
adapun yang memakai internet itu hanyalah milik pribadi saja dengan menggunakan modem dengan brand telkomsel dan xl karena hanya itu
yang sinyalnya lumayan kuat di desa tesebut.
2.4.6. Sarana Olahraga, Kesenian dan Rekreasi
Sarana olahraga yang ada di desa pargarutan adalah lapangan bola kecil di sekitar ladang penduduk tepatnya di belakang Gereja
HKBP yang ada di desa, ada juga lapangan bermain bulu tangkis keil yang setiap sore di gunakan pemudapemudi di desa untuk bermain
bulu tagkis d sana di buat oleh penduduk setempat dengan menggunakan tarif Rp. 5000 ribu per jam. Sarana olahraga lainnya
seperti berenang di sungai atau di laut yang terdekat di desa sambil berekreasi ke daerah Desa Muara Nauli atau ke Pantai Binasi yang ada
di Sorkam. Sementara bidang kesenian di desa ini tidak ada, kalau pun ada hanya “Menortor”tarian tradisional adat batak Toba dan itu pun
hanya di ketahui oleh masyarakat Batak Tobanya saja serta di lakukan pada saat ada upacara adat tertentu saja.
Rekreasi di
Desa Pargarutan
ini adalah
Pantai Binasi,biasanya masyarakat local maupun masyarakat dari kota lain
datang berkunjung ke pantai ini atau ke pantai yang ada di Muara
Universitas Sumatera Utara
44
Nauli untuk sekedar menikmati hasil laut yang di tangkap dan di panen oleh para nelayan yang tinggal di Desa Muara Nauli tersebut,
karena jarak Pargarutan dengan Muara Nauli dan Pantai binasi sangat lah dekat, jarak tempuhnya hanya sekitar 15 menit ke Muara
Nauli,dan jika ke Pantai Binasi jarak tempuhnya kurang lebih 25-30 menit saja.
Foto 2 :Pantai Binasi,diambil pada tanggal 7 Juli 2014
2.4.7. Sarana Umum
Sarana Umum seperti listrik baru dibangun pada tahun 1989. Cara pembayaran yang dilakukan adalah dengan mengutip kesetiap
rumah penduduk yang tinggal di desa tersebut, karena belum semua penduduk menggunakan listrik secara merata. Pebayaran di lakukan
setiap bulan dan pemakaiannya pun perbulan setelah pengutipan maka akan di setorkan ke Kota Sibolga oleh orang yang bertugas untuk
mengumpulkan pada tahun itu. Tetapi pada saat ini listrik msudah di peroleh secara merata di desa ini,dan sistem pembayarannya pun
sudah sama seperti masyarakat kota yang menggunakan meteran serta
Universitas Sumatera Utara
45
melakukan pembayaran di outlet tempat pembayaran listrik seperti kantor PLN yang ada di desa atau PLTU yang ada di daerah Paraginan
di Kota Sibolga. Adapun sumber mata air sudah ada saluran air dari PDAM
yang di bangun pada tahun 1997. Ada juga sumber air dari pancuran atau pun sungai jika air PDAM bermasalah, system pembayarannya
pun sama dengan pembayaran listrik yaitu dengan membayar perbulan sesuai meteran yang di pasang oleh pihak PDAM tersebut.
2.5. Sistem Pemerintahan