104
5.4. Dampak Negatif Upacara Palangehon Boru terhadap Agama
Kepercayaan kepada roh Leluhur berarti menyamakan leluhur dengan Tuhan misalnya saja: Doa-doa sesajian, mantra-mantra dalam proses
upacara, korban sesajian dan lain-lain. Di dalam Alkitab hal-hal seperti ini sangat ditentang oleh agama karena semua tindakan tersebut merupakan suatu
pelanggaran terhadap firman Tuhan. Upacara palangehon boru ini sangat banyak berpengaruh terutama
terhadap ajaran agama Kristen yaitu makinlunturnya pemahaman masyarakat Batak Toba terhadap ajaran injil atau agama yang sudah dianutnya. Injil ini bukan
lagi sesuatu yang mengubahkan dan menyinari atas semua permasalahan tetapi hal ini membuat injil semakin lemah.
Upacara palangehon boru ini sedikit banyak nya telah membangkitkan kembali ajaran animisme lama dan pemujaan terhadap roh para
leluhur yang dimana menurut Lothar Schreiner mengatakan bahwa: Orang dapat berkata bahwa pemujaan terhadap roh leluhur
dating kembali. Dalam pergaulan, orang Kristen percaya bahwa orang yang mati dan bapak-
bapak leluhur……. Ketua bius. Itulah sebabnya pengaruh kepercayaan itu teus menerus malahan menjadi
persoalan ini bagi gereja- gereja.”
Pemujaan roh leluhur dalam gereja-gereja suku di Indonesia belum berhenti sebelumnya. Memang ada diantara mereka yang mengaku melakukan
hanya sebagai tradisi dan sebagian lagi bermotifkan berkat dari leluhur. Namun cukup banyak yang memberikan sesajian kepada leluhur secara diam-diam karena
takut akan larangan gereja terkadang juga seperti palangehon boru sebelum melakukan upaacra adat maka akan dilakukan dulu doa di gereja.
Universitas Sumatera Utara
105
Selain alasan diatas, alasan lain yang tidak dapat terelakkkan adalah iman Kristen yang sinkretis. Tuhan bukan lagi merupakan sumber berkat satu-
satunya, tetapi perlu tambahan dari roh para leluhur tersebut. Sumber sejahtera bukan lagi hanya pada Tuhan, tetapi perlu meminta kepada roh leluhur yang
dihormati pada waktu lampau dan pada masa hidupnya. Dampak negatif yang telah dijelaskan di atas, dapat disimpulkan
bahwa kepercayaan terhadap Tuhan telah di duakan dengan nenek moyang dan orang-orang yang di hormati yang telah mati.
5.5 Pandangan Masyarakat Terhadap upacara Palangehon Boru