71
2. Datu atau Natua-tua ni huta
Datu atau Natua-tua ni huta memiliki peran yang sama dalam upacara palangehon boru ini Mereka bertugas untuk menentukan hari baik atau
hari yang pas untuk melaksanakan upacara palangehon boru ini. Datu biasanya melakukan semacam doa kepada raja mulajadi nabolon untuk meminta petunjuk
hari apakah yang cocok untuk melakukan upacara tersebut. Tidak hanya upacara palangehon boru saja yang ditentukan harinya melainkan juga upacara
perkawinan, upacara untuk memasuki rumah baru, dan upacara lainnya. Datu ini juga akan menjadi pembicara tu menjadi raja parhata dalam proses
berlangsungnya upacara palangehon boru tersebut, dan Datu yang menentukan hari serta yang memimpin upacra ini adalah Bapak Op Pandi Pandiangan umur
52 Tahun.
3. Pargonci
Pargonci adalah sebutan kepada yang memainkan ensambel gondang sabangunan. Mereka sering di panggil amang panggual pargonci atau
amang parende nami, pargonci dalam upacar palangehon boru ini bertugas sebagai music pengiring adat yang dilaksanakan setelah selesai proses pembasuhan serta
saat pembagian parjambaran.
4. Peserta Upacara
Adapun peserta upacara yang dimaksudkan adalah orang-orang yang di undang dan turut berperan atau orang-otang yang diberi tugas dalam
pelaksanaan upacara palangehon boru seperti penatua dan undangan lain. Orang-
Universitas Sumatera Utara
72
orang tersebut dapat dari anggota keluarga sendiri, tetangga maupun orang yang sudah dipilih dari desa tersebut untuk turut serta menyaksikan dan marhobas
orang yang bekerja dalam menyiapkan upacara adat. Sedangkan penatua sendisiri serta undangan yang tidak marhobas akan ikut serta dalam upacara untuk
Manolopimenyetujui acara yang sedang berlangsung di desa mereka
5. Pandita atau pendeta
Fungsi pendeta dalam proses upacara ini adalah sebagai pembuka acara serta pembawa lagu pujian pada saat membuka acara di gereja serta sebagai
penutup acara sesuai keyakinan yang diajarkan, pendeta yang turut mendoakan dalam acara gereja ini adalah bapak Sahala Pasaribu yang merupakan porhangir
gereja.
6. Hula-hula