Penentuan Hari Pelaksanaan Palangehon Boru Tempat-Tempat Upacara Palangehon Boru

68

B. Penentuan Hari Pelaksanaan Palangehon Boru

Sebelum upacara palangehon boru dilakukan masyarakat yang melakukan upacara tersebut harus terlebih dahulu meminta kepada datu atau natua-tua nihuta untuk menentukan bulan dan hari yang baik di lakukannya upacara tersebut istilah Batak nya maniti ari. Maniti ari ini dilakukan oleh datu yan di tentukan berdasarkan pada parhalaan yaitu kalender Batak Toba terdahulu yang sampai sekarang masih teap di pedomani untuk mencari dan menentukan hari yang baik dalam pelaksanaan suatu upacara. Parhalaan ini dapat digunakan dalam setiap upacara adat Batak Toba, misalnya: menggelar pesta perkawinan, upacara mangokkal holi, upacara Saurmatua, membangun dan memasuki rumah, upacara panen, dan sebagainya. Parhalaan ini berisi nama-nama hari dan nama-nama bulan seta symbollambing dari masing-masing hari. Nama-nama bulan Batak,antara lain: 1. Sipaha sada adalah bulan pertama 2. Sipaha dua adalah bulan kedua 3. Sipaha tolu adalah bulan ketiga 4. Sipaha opat adalah bulan keempat 5. Sipaha lima adalah bulam kelima 6. Sipaha onom adalah bulan keenam 7. Sipaha pitu adalah bulan ketujuh 8. Sipaha ualu adalah bulan kedelapan 9. Sipaha sia adalah bulan kesembilan 10. Sipaha sampulu adalah bulan kesepuluh Universitas Sumatera Utara 69 11. Li adalah bulan ke sebelas 12. Hurung adalah bulan keduabelass 13. Bulan lamadutiga tahun sekali Pada saat penentuan hari pelaksanaan proses palangehon boru ini datu tersebut memberikan hari yang baik untuk melaksanakan upacra Palangehon boru tersebut teat pada bulan Ke Delapan Sipaha Ualu tepatnya pada tanggal 21 atau penyebutan hari dalam suku Batak disebut dengan Samisara Moraturun . Pada saat tersebut lah putri atau boru dari marga Pandiangan ini akan di laksanakan upacara adat Palangehon boru tersebut.

C. Tempat-Tempat Upacara Palangehon Boru

Tempat-tempat yang digunakan dalam proses upacara palangehon boru ada beberapa tempat seperti:  Gereja yang merupakan tempat pertama yang akan di tuju oleh pihak keluarga untuk meminta berkat dari Tuhan Yang Maha Esa agar acara yang akan dilaksanakan tidak ada kendala serta berjalan dengan lancar hingga akhir acara. Dan gereja yang di kunjungi oleh keluarga Pandiangan sebelum melakukan upacara ini adalah gereja HKBP Huria Kristen batak Protestan karena mereka merupakan Jemaat gereja tersebut..  Di halaman rumah keluarga Pandiangan yang melakukan upacara, digunakan untuk tempat membelah pinahan yang akan digunakan untuk membasuh si anak tersebut, ruangan yang dibutuhkan Universitas Sumatera Utara 70 memanglah harus ruangan terbuka agar kesialan terbuang dan hilang dari keluarga.  Semak atau rerumputan yang berada dekat dengan kediaman marga Pandiangan tersebut yang dinantinya digunakan untuk meletakkan bayi oleh hula-hula keluarga sebagai bukti bahwa kesialan dalam tubuh siboru telah di buang ke semak-semak.  Di dalam kediaman rumah keluarga Pandiangan untuk acara partamiangan acara tersebut serta melakukan parjambaran untuk setiap undangan serta acara untuk ucapan syukur  Sungai yang berada tidak terlalu jauh dari kediaman Rumah digunakan untuk menghanyutkan pakaian si bayi tersebut.

D. Pendukung pelaksana Upacara Palangehon Boru 1. Hasuhuton