Teknik Pembelajaran Peta Konsep

15 Sedangkan definisi pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar UU Sisdiknas, 2003 pasal 1. Di dalam pembelajaran yang efektif menurut Bloom memiliki empat komponen utama, yaitu 1 Orientasi yang jelas dan menggugah; 2 adanya keterlibatan pembelajar secara aktif; 3 adanya proses penguatan; dan 4 adanya umpan balik dan perbaikan Suparno 2001: 102. Dari beberapa definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan perubahan yang mencakup tingkah laku,pemahaman,ketrampilan,dan kecakapan serta perubahan aspek-aspek yang lain pada subyek pembelajar yang terjadi melalui aktivitas praktek dan pengalaman yang diusahakan.

D. Teknik Pembelajaran Peta Konsep

Peta konsep atau peta pikiran berbeda pengertiannya dengan peta dalam pengajaran IPS geografi. Peta konsep disini lebih menunjuk kepada penuangan ide-ide pikiran sebagai catatan-catatan dalam bentuk grafis sebagai salah satu teknik belajar efektif. Namun peta konsep ini mempunyai kemiripan dengan peta mental dalam kaitannya dengan peta dalam geografi. Bedanya peta konsep berupa ide-ide pemikiran yang dituangkan dalam bentuk gambar atau grafis, sedangkan peta mental berupa pemahaman mental tentang bentuk wilayah, sebaran obyek, dan jalur keruangan. Dengan adanya pertautan konsep dan persamaan kata ”Peta” maka teknik ”Peta Konsep” ini justru akan sangat mendukung pada teknik pembelajaran IPS Sugiyanto, 2007: 40-41. 16 Peta konsep merupakan salah satu teknik belajar yang dikembangkan oleh Tony Buzon pada Tahun 1970-an yang didasarkan pada bekerjanya otak. Otak kita mengingat informasi dalam bentuk gambar, simbol, bentuk-bentuk, suara musik dan perasaan. Otak menyimpan informasi dengan pola dan asosiasi seperti pohon dengan cabang dan rantingnya. Jadi otak tidak menyimpan informasi menurut kata demi kata atau kolom demi kolom dalam kalimat baris yang rapi seperti yang kita keluarkan dalam berbahasa Hernacki, dalam Sugiyanto 2007: 41-42, maka untuk dapat mengingat kembali dengan cepat apa yang telah kita pelajari sebaiknya belajar kita meniru bekerjanya otak yaitu seperti pohon dengan cabang dan rantingnya disertai gambar, warna simbul pola dan asosiasi, yaitu dalam bentuk peta konsep atau pemikiran yang menyerupai pohon. Dengan demikian proses menyajikan dan menangkap isi pelajaran dalam peta-peta konsep mendekati operasi alamiah dalam berfikir. Didalam peta konsep menggunakan pengingat-ingat visual dan sensorik dalam suatu pola dari ide-ide yang berkaitan, seperti peta jalan yang digunakan untuk belajar, mengorganisasikan, dan merencanakan. Peta ini mampu membangkitkan ide-ide orisinil dan memicu ingatan dengan mudah, jauh lebih mudah daripada pencatatan tradisional. Oleh karena itu secara fungsional peta pikiran diartikan sebagai teknik pemanfaatan keseluruhan otak dengan citra visual dan prasarana grafis lainnya untuk membentuk kesan Dryden dan Vos, 2004. Otak dipandang sebagai hutan raya tempat ribuan pohon dengan ratusan cabang besar, jutaan dahan dan milyaran ranting. Peta konsep dibuat dengan cara yang sama seperti halnya informasi disimpan pada cabang-cabang dari tema 17 sentral, meskipun skalanya berbeda jauh lebih kecil. Dalam menyusun peta konsep gaya pemprosesan belahan kiri dan belahan kanan otak dilibatkan secara penuh Rose dan Nicholl, 2003: 59. Ketika informasi baru diserap dengan menggunakan peta-peta konsep, kapasitas penyimpanan meningkat pula. Format grafis ini banyak menarik perhatian para pembelajar visual dan pembelajar global,dan otak emosional dengan gambar dan warna. Sedangkan menurut Nancy Murgilulies yang dikutip Sugiyanto 2007:42 , bahwa sebelum kita memvisualisasikan gambar dalam pikiran kita dan mengkaitkan dengan konsep-konsep. Sayangnya kita sering menyumbat saluran- saluran kreatif dengan melatih anak-anak untuk hanya menulis kata-kata secara monokronologi diatas secarik kertas bergaris. Peta konsep dalam pembelajaran adalah cara dinamik menangkap butir-butir pokok informasi yang signifikan. Teknik tersebut menggunakan format global dan umum yang memungkinkan informasi ditunjukkan dalam cara yang mirip otak berfungsi dalam berbagai arah yang serempak. Adapun langkah-langkah teknis penggunaan peta konsep menurut Rose dan Nicholl, De Porter dan Hernacki dalam Sugiyanto 2007:42 adalah sebagai berikut : 1. Mulai dengan topik di tengah halaman. Tulis gagasan utamanya ditengah halaman kertas dan lingkupilah dengan lingkaran, persegi atau bentuk lain. Ini mendorong kita untuk mendefinisikan 18 gagasan inti subjek yang dipelajari sebagai titik awal pembelajaran yang efektif. Sebagai contoh buatlah tema pokok memakai garis. 2. Buatlah cabang-cabang. Tambahkan cabang yang keluar dari pusatnya untuk setiap poin atau gagasan utamanya. Berpijak pada tema pokok buatlah cabangnya ke semua arah. Adapun jumlah cabang bervariasi tergantung jumlah segmennya. Namun batasilah cabang utama antara lima sampai tujuh cabang dan jangan terlalu banyak. 3. Gunakanlah kata kunci. Tulislah kata kunci atau frase pada tiap-tiap cabang yang dikembangkan untuk detil. Kata kunci adalah kata yang menyampaikan inti dari sebuah gagasan dan memudahkan memicu ingatan kita. Sasaran peta konsep adalah hanya menangkap fakta-fakta penting sehingga ketika ditinjau ulang akan memicu ingatan kita. Sasaran peta adalah hanya menagkap fakta-fakta penting sehingga ketika ditinjau ulang akan memicu ingatan terhadap semua subjek pelajaran. Gunakanlah kata kerja atau kata benda kunci dengan huruf kapital tebal. 4. Tambahkanlah simbol-simbol dan ilustrasi-ilustrasi untuk mendapatkan ingatan yang lebih baik. 5. Gunakanlah huruf-huruf kapital. Tulis atau ketiklah secara rapi dengan menggunakan huruf-huruf yang lebih besar. 19 6. Tulislah gagasan-gagasan penting dengan huruf-huruf yang lebih besar. Tulislah dengan huruf besar sehingga dapat membedakan konsep yang lebih penting. 7. Hidupkanlah peta pikiran anda dengan hal-hal yang menarik bagi anda. Gambarkanlah peta konsep anda dengan hal-hal yang berhubungan dengan anda, misalnya : anak panah, jam, tanda seru, dan sebagainya sesuai dengan selera anda. 8. Garis bawahi kata-kata itu dan gunakan huruf tebal atau miring. 9. Bersikap kreatif dan berani Lakukanlah sendiri dan jangan takut salah atau jelek. Gunakanlah sebanyak mungkin gambar yang memang membantu pemahaman anda sendiri. 10. Gunakan bentuk-bentuk acak untuk menunjukkan gagasan-gagasan. 11. Buatlah peta konsep secara horisontal, agar dapat memperbesar ruang bagi gagasan anda.

E. Teknik Pembelajaran Bermain Peran Role Play

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN PARTISIPASI ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 12 BANDA ACEH

1 3 1

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 NATAR TAHUN AJARAN 2013/2014

3 16 92

STUDI KOMPARASI HASIL BELAJAR SEJARAH ANTARA MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY DAN DISCOVERY PADA SISWA KELAS XI IPS DI SMA ISLAM SULTAN AGUNG 1 SEMARANG TAHUN AJARAN 2014 2015

0 18 214

Studi komparasi prestasi belajar geografi ditinjau dari sikap belajar siswa kelas xi Sma negeri 2 Boyolali 2006 2007

0 8 92

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPS Peningkatan Hasil Belajar Menggunakan Metode Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1

0 5 15

STUDI KOMPARASI HASIL BELAJAR EKONOMI DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA KELAS XI SMA Studi Komparasi Hasil Belajar Ekonomi Ditinjau Dari Gaya Belajar Siswa Kelas XI SMA Muhammadiyah 1 Surakarta Tahun Ajaran 2014/2015.

0 2 17

STUDI KOMPARASI HASIL BELAJAR EKONOMI DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA KELAS XI SMA MUHAMMADIYAH 1 Studi Komparasi Hasil Belajar Ekonomi Ditinjau Dari Gaya Belajar Siswa Kelas XI SMA Muhammadiyah 1 Surakarta Tahun Ajaran 2014/2015.

0 1 8

Studi Komparasi Hasil Belajar antara Penerapan Metode Seminar dan Metode Tugas Persiapan dalam Pembelajaran Sejarah Kelas XI IPS SMA Negeri 3 Demak 2011.

0 0 1

STUDI KOMPARASI ANTARA PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN MACROMEDIA FLASH DAN POWER POINTSERTA PENGARUHNYA TERHADAP HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 3 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016.

0 0 18

DAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS 3 DI SMA NEGERI 1 SOKO

0 0 18