Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran Geografi mempunyai peran yang sangat penting. Mata pelajaran Geografi diharapkan akan mampu membentuk siswa yang praktis dan terlatih, memiliki mental yang kuat, sehingga dapat mempersiapkan diri sebagai sumberdaya siap kerja. Guru sebagai indikator efektivitas pengajaran memantau kemajuan belajar siswa. Penilaian di kelas juga dapat digunakan untuk melihat seberapa jauh proses belajar mengajar telah berhasil. Jadi guru perlu melakukan analisis dan refleksi mengapa hal ini terjadi dan apa tindakan yang harus guru lakukan untuk meningkatkan efektivitas pengajaran. Dalam pembelajaran Geografi banyak guru yang mengeluhkan rendahnya kemampuan siswa dalam menerapkan konsep yang bersifat hitungan. Hal ini terlihat dari banyaknya kesalahan siswa dalam memahami konsep Geografi yang mengandung hitungan mengakibatkan kesalahan–kesalahan dalam mengerjakan soal dan mengakibatkan rendahnya prestasi belajar siswa skor baik dalam ulangan harian, ulangan semester, maupun ujian akhir sekolah, padahal dalam pelaksanaan proses pembelajaran di kelas biasanya guru memberikan tugas pemantapan secara kontinu berupa latihan soal. Kondisi riil dalam pelaksanaannya latihan yang diberikan tidak sepenuhnya dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menerapkan konsep Geografi. Rendahnya mutu pembelajaran dapat diartikan sebagai kurang efektifnya proses pembelajaran. Penyebabnya dapat berasal dari siswa, guru maupun sarana 2 dan prasarana yang ada, minat dan motivasi siswa yang rendah, kinerja guru yang rendah, serta sarana dan prasarana yang kurang memadai akan menyebabkan pembelajaran menjadi kurang efektif. Saat sekarang ini sistem pembelajaran harus sesuai dengan kurikulum yang menggunakan sistem KTSP Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jadi pendidikan tidak hanya ditekankan pada aspek kognitif saja tetapi juga afektif dan psikomotorik. Proses pembelajaran Geografi berhasil apabila terjadi umpan balik yang positif. Fungsi guru dalam umpan balik ini dapat dilihat hasil penilaian harus dianalisis oleh guru sebagai bahan umpan balik bagi siswa dan guru itu sendiri. Umpan balik hasil penilaian sangat bermanfaat bagi siswa agar siswa mengetahui kelemahan yang dialaminya dalam mencapai kemampuan yang diharapkan dan siswa diminta melakukan latihan dan atau pengayaan yang dianggap perlu. baik sebagai tugas individu maupun kelompok. Selama ini proses pembelajaran Geografi di kelas XI IPS SMA masih menggunakan paradigma yang lama dimana guru memberikan pengetahuan kepada siswa yang pasif teacher center. Siswa tidak diberi kesempatan berpartisipasi dalam pembelajaran. Guru pada umumnya mengajar dengan metode konvensional yaitu metode ceramah dan mengharapkan siswa duduk, diam, dengar, catat dan hafal 3DCH Sehingga Kegiatan Belajar Mengajar KBM menjadi monoton dan kurang menarik perhatian siswa. Kondisi seperti itu tidak akan meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami mata pelajaran Geografi. Akibatnya nilai akhir yang dicapai siswa tidak seperti yang diharapkan. Di kelas XI IPS SMA Negeri 1 Surakarta masih banyak siswa kurang aktif dalam 3 hal bertanya dan menjawab, yang aktif hanya 55 , dan siswa yang mempunyai kemampuan menjawab 40. Dengan memperhatikan permasalahan di atas, sudah selayaknya dalam pelajaran geografi adanya suatu inovasi atau perubahan. Jika dalam pembelajaran yang terjadi sebagian besar dilakukan oleh masing-masing individu siswa, maka dalam penelitian ini akan diupayakan peningkatan pemahaman siswa melalui pembelajaran kooperatif dengan metode permainan seperti simulasi dan bermain peran role play. Rathakrishnan 2006: 68 menjelaskan bahwa metode pembelajaran koperatif merupakan metode pembelajaran yang dilakukan apabila individu yang mempunyai pencapaian yang sama atau berbeda duduk dalam satu kumpulan untuk memperbincangkan sesuatu topik dengan menggunakan strategi kognitif yang sesuai sebagaimana yang diarahkan oleh guru. Beberapa bentuk metode maupun teknik pembelajaran kooperatif antara lain dengan menggunakan teknik Simulasi, Bermain Peran, Peta Konsep, Jigsaw, Student Teams-Achievement Divisions STAD, Learning together belajar bersama, Kelompok Buzz Group, dan Perlombaan kelompok permainan Team Game Tounament Sudjana, 2001 : 112-160. Diharapkan melalui teknik pembelajaran seperti bermain peran dan teknik Peta Konsep mampu meningkatkan pemahaman siswa pada mata pelajaran Geografi. Selain itu semangat kebersamaan dan saling membantu dalam menguasai materi Geografi. Sehingga siswa dapat meningkatkan prestasi yang optimal terhadap mata pelajaran Geografi. 4 Permasalahan dalam penelitian ini adalah tindakan apa yang dilakukan guru untuk meningkatkan pemahaman siswa pada mata pelajaran geografi. Banyak faktor yang mungkin bisa menjadi penyebab terjadi permasalahan tersebut di atas. Melalui penelitian ini akan dicobakan suatu teknik pembelajaran Bermain Peran dan Peta Konsep. Keunggulan dari pendekatan teknik pembelajaran Bermain Peran dan Peta Konsepn adalah adanya kerja sama dalam kelompok bermain dan dalam menentukan keberhasilan kelompok terebut tergantung keberhasilan peranan individu, sehingga setiap anggota kelompok tidak bisa menggantungkan pada anggota yang lain. Teknik pembelajaran Bermain Peran adalah sutau teknik kegiatan dalam pembelajaran yangc menekankan pada kemampuan penampilan peserta didik untuk memerankan status serta fungsi pihak-pihak lain yang terdapat dalam kehidupan nyata. Dengan adanya kegiatan bermain peran ini diharapkan para peserta didik memperoleh pengalaman yang diperankan oleh pihak-pihak lain. Sudjana, 2001 : 134. Teknik pembelajaran Peta Konsep adalah salah satu tehnik belajar yang dikembangkan oleh Tony Buzon pada tahun 1970-an yang didasarkan pada bekerjanya otak. Otak kita mengingat informasi dalam bentuk gambar, simbol, bentuk-bentuk, suara musik, serta perasaan. Otak menyimpan informasi dengan pola dan asosiasi seperti pohon dengan cabang-cabang dan rantingnya. Jadi otak tidak menyimpan informasi menurut kata demi kata atau kolom demi kolom dalam kalimat baris yang rapi seperti yang kita keluarkan dalam berbahasa. Maka untuk dapat mengingat kembali dengan cepat apa yang telah kita pelajari 5 sebaiknya kita belajar meniru dasar bekerja otak, yaitu seperti pohon dengan cabang dan rantingnya disertai gambar, warna, simbul pola dan asosiasi dalam bentuk peta konsep atau peta pikiran yang menyerupai pohon. Dengan demikian didalam menyajikan dan menangkap isi pelajaran didalam peta konsep mendekati operasi alamiah dalam berfikir Sugiyanto, 2007: 40-41. Teknik pembelajaran bermain peran dan Peta Konsep menekankan pada aktivitas dan interaksi diantara siswa untuk saling memotivasi saling membantu dalam menguasai materi pelajaran guna mencapai prestasi yang maksimal. Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik meneliti lebih lanjut masalah tersebut untuk dicarikan pemecahannya melalui penelitian tesis ini dengan judul: ”Studi Komparasi Antara Metode Pembelajaran Simulasi dan Bermain Peran Tehadap Hasil Belajar Geografi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Surakarta Tahun 2008”.

B. Identifikasi Masalah

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN PARTISIPASI ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 12 BANDA ACEH

1 3 1

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 NATAR TAHUN AJARAN 2013/2014

3 16 92

STUDI KOMPARASI HASIL BELAJAR SEJARAH ANTARA MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY DAN DISCOVERY PADA SISWA KELAS XI IPS DI SMA ISLAM SULTAN AGUNG 1 SEMARANG TAHUN AJARAN 2014 2015

0 18 214

Studi komparasi prestasi belajar geografi ditinjau dari sikap belajar siswa kelas xi Sma negeri 2 Boyolali 2006 2007

0 8 92

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPS Peningkatan Hasil Belajar Menggunakan Metode Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1

0 5 15

STUDI KOMPARASI HASIL BELAJAR EKONOMI DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA KELAS XI SMA Studi Komparasi Hasil Belajar Ekonomi Ditinjau Dari Gaya Belajar Siswa Kelas XI SMA Muhammadiyah 1 Surakarta Tahun Ajaran 2014/2015.

0 2 17

STUDI KOMPARASI HASIL BELAJAR EKONOMI DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA KELAS XI SMA MUHAMMADIYAH 1 Studi Komparasi Hasil Belajar Ekonomi Ditinjau Dari Gaya Belajar Siswa Kelas XI SMA Muhammadiyah 1 Surakarta Tahun Ajaran 2014/2015.

0 1 8

Studi Komparasi Hasil Belajar antara Penerapan Metode Seminar dan Metode Tugas Persiapan dalam Pembelajaran Sejarah Kelas XI IPS SMA Negeri 3 Demak 2011.

0 0 1

STUDI KOMPARASI ANTARA PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN MACROMEDIA FLASH DAN POWER POINTSERTA PENGARUHNYA TERHADAP HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 3 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016.

0 0 18

DAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS 3 DI SMA NEGERI 1 SOKO

0 0 18