Diameter Luka Hasil Penelitian

Gambar 9. Diameter luka pada hari ke- 5 Gambar 10. Diameter luka pada hari ke- 7 Tabel 1. Rata-Rata Diameter Luka Gingiva Tikus Spraguey Dawley Jantan Kelompok perlakuan Diameter luka mm Hari ke-1 Hari ke-3 Hari ke-5 Hari ke-7 Kelompok I 1,00 0,50 0,10 0,00 Kelompok II 1,20 0,80 0,10 0,00 Kelompok III 3,00 2,20 1,70 0,50 Keterangan : Kelompok I : Kontrol positif kenalog Kelompok II : Gel ekstrak daun pepaya carica pepaya L. 75 Kelompok III : Kontrol negatif aquades Berdasarkan data dari Tabel 1, menunjukkan bahwa rata-rata diameter terkecil pada kelompok 1 kontrol positif dengan rata-rata diameter luka adalah sebesar 0,00 pada hari ketujuh, pada kelompok II perlakuan dengan gel ekstrak daun pepaya Carica papaya L. 75 dengan rata-rata sebesar 0,00 pada hari ketujuh, pada kelompok III kontrol negatif sebesar 0,50 pada hari ketujuh. Secara umum dapat dikatakan bahwa diameter luka hari ketujuh pada ketiga kelompok perlakuan tersebut secara konsisten menunjukkan penurunan diameter luka pada proses penyembuhan luka pasca diinduksikan luka hidrogen peroksida 35 pada tikus spraguey dawley jantan, dan pada hari ketujuh kelompok II perlakuan gel ekstrak daun pepaya Carica papaya L. 75 dan kelompok I kontrol positif perlakuan menggunakan kenalog menunjukan bahwa keduanya memiliki ukuran diameter yang sama yaitu 0,00. Pengujian statistik terhadap hipotesis penelitian, dengan menggunakan uji One Way Anova untuk melihat perbedaan tiap perlakuan dan uji lanjutan dengan uji Post Hoc Least Significant Differences , tetapi sebagai persyaratan untuk melakukan uji One Way Anova, maka sebelumnya dilakukan uji normalitas data dengan menggunakan uji Shapiro Wilk, karena jumlah sampel pada penelitian ini kurang dari 50, yaitu sebesar 33 sampel dan dilakukan uji homogenitas data. Uji Shapiro Wilk sesuai dengan data pada Tabel 2. Tabel 2. Hasil Uji Normalitas Shapiro-Wilk Pada Pengukuran Diameter Luka tikus spraguey dawley jantan Kelompok Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig. Kelompok I .193 4 . .986 4 .938 Kelompok II .271 4 . .897 4 .416 Kelompok III .245 4 . .916 4 .517 Keterangan : Kelompok I : Kontrol positif kenalog Kelompok II : Gel ekstrak daun pepaya carica pepaya L. 75 Kelompok III : Kontrol negatif aquades Berdasarkan data pada Tabel 2, menunjukan bahwa hasil uji normalitas Shapiro-Wilk diperoleh nilai signifikansi penurunan diameter luka setiap kelompok sebesar 0,938, 0,416 dan 0,517 sehingga p-value 0,05. Hal ini menunjukan bahwa data jumlah sel PMN memiliki distribusi data yang normal. Perhitungan data dilanjutkan dengan uji homogenitas. Tujuan uji homogenitas untuk mengetahui kesamaan varians data pada setiap kelompok, karena syarat untuk melakukan uji parametrik One Way Anova, varians data harus sama. Uji homogenitas sesuai data pada Tabel 4 Tabel 3. Hasil Uji homogenitas Pengukuran Diameter Luka Tikus Spraguey Dawley Jantan Levene Statistic df1 df2 Sig. 1.201 2 9 .345 Dari hasil uji homogenitas diperoleh data signifikansi dengan nilai p- value= 0,345 seperti yang ditunjukkan pada Tabel 4, hal ini menunjukkan bahwa data yang diperoleh homogen karena nilai p 0,05. Pengujian distribusi dan variansi data didapatkan hasil normal dan variansinya sama, maka data tersebut dapat dilakukan pengujian berikutnya dengan menggunakan uji hipotesis parametrik One Way Anova. Uji One Way Anova sesuai dengan data pada Tabel 4. Tabel 4. Hasil Uji One Way Anova Pada Pengukuran Diameter Luka Tikus Spraguey Dawley Jantan Diameter Sum of Squares Df Mean Square F Sig. Between Groups 5.165 2 2.583 4.746 .039 Within Groups 4.898 9 .544 Total 10.063 11 Berdasarkan data pada Tabel 4, menunjukan bahwa nilai signifikansi yaitu 0,039 sehingga p 0,05, nilai tersebut menunjukkan bahwa terdapat perbedaan efektifitas penurunan diameter luka pada tiap kelompok perlakuan. Pada uji One Way Anova hanya dapat menunjukkan ada tidaknya perbedaan efektifitas antara kelompok perlakuan, untuk mengetahui besar perbedaan efektifitas dari setiap kelompok perlakuan maka dilakukan uji lanjutan. Uji lanjutan dilakukan dengan menggunakan uji Post Hoc Least Significant Differences , sesuai dengan Tabel 5. Tabel 5. Hasil Uji Post Hoc LSD Diameter Luka Tikus Spraguey Dawley Jantan I sampel J sampel Mean Difference I-J Std. Error Sig. 95 Confidence Interval Lower Bound Upper Bound KL EP -.12500 .52162 .816 -1.3050 1.0550 AQ -1.45000 .52162 .021 -2.6300 -.2700 EP KL .12500 .52162 .816 -1.0550 1.3050 AQ -1.32500 .52162 .032 -2.5050 -.1450 AQ KL 1.45000 .52162 .021 .2700 2.6300 EP 1.32500 .52162 .032 .1450 2.5050 Keterangan : KL Kelompok I : Kontrol positif kenalog EP Kelompok II : Gel ekstrak daun pepaya carica pepaya L. 75 AQ Kelompok III : Kontrol negatif aquades Berdasarkan data pada Tabel 6, menunjukkan bahwa Mean Difference tertinggi pada kelompok III yaitu sebesar 1.45000 dibandingkan dengan kelompok I dan hasil dari kelompok III dengan kelompok II sebesar 1.32500, sedangkan hasil antara kelompok II dengan kelompok I sebesar 12500. Hasil dari data-data tersebut menunjukan bahwa pemberian gel ekstrak daun pepaya Carica papaya L. konsentrasi 75 efektif terhadap penurunanan jumlah diameter luka yang signifikan dibandingkan dengan kelompok III aquades pada proses penyembuhan luka akibat efek samping bahan bleaching tikus spraguey dawley jantan, sehingga hipotesis penelitian ini terbukti.

2. Sel PMN

Berikut merupakan gambaran sel pmn pada gingiva tikus spraguey dawley jantan : Gambar 11. Salah satu sel PMN yang ditemukan pasca induksi luka Gambar 12. Jumlah sel PMN pada hari ke- 1 Gambar 13. Jumlah sel PMN pada hari ke- 3 Gambar 14. Jumlah sel PMN pada hari ke- 5 Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada 5x lapang pandang dengan perbesaran 40x didapatkan hasil sebagi berikut : Tabel 6. Jumlah Sel PMN Tikus Spraguey Dawley Jantan