Peranan sel PMN Polimorfonuklear

21 pewarnaan metilen biru-eosin tidak memberikan warna merah eosinofilik maupun biru basofilik, karena itu disebut neutrofil. Sel ini dibentuk oleh mielosit sumsum tulang Burkit dkk., 1995; Leeson dkk., 1996; Sudiono dkk., 2003. Produk pecahan dari komplemen dan sitokin yang dibebaskan pada tempat yang terjadi infeksi bakteri dan akan menginduksi sel-sel endotel kapiler untuk membuat dan menyisipkan dalam membrannya, sebuah glikoprotein yang disebut molekul adhesi sel endotel-1 ELAM-1 akan menjadikan permukaan lumennya lengket. Beberapa mediator inflamasi lainnya membantu sel PMN untuk menginduksi dan akan membentuk proses molekul adhesi leukosit LeuCAM yang akan membuat sel PMN neutrofil menempel pada endotel kapiler. Sel PMN akan bermigrasi menerobos dinding kapiler ke dalam jaringan ikat, melawan konsentrasi gradient dari sitokin dan mediator lainnya yang berdifusi dari tempat inflamasi. Sel PMN akan sangat responsive terhafap faktor-faktor yang menggerakknya kemotaksis. Mekanisme ini akan membuat mobilisasi cepat sejumlah besar dari sel PMN neutrofil untuk membantu makrofag yang ada dalam menghancurkan bakteri yang masuk dan berada di dalam jaringan terinflamasi Bloom dan Fawcet, 2002

8. Pengobatan topikal terhadap luka

Obat topikal adalah obat yang mengandung dua komponen dasar yaitu zat pembawa vehikulum dan zat aktif. Zat aktif ini merupakan komponen bahan topikal yang memiliki efek terapeutik, sedangkan zat 22 pembawa merupakan bagian inaktif dari sediaan topikal dapat berbentuk cair atau padat yang membawa bahan aktif berkontak dengan kulit. Idealnya zat pembawa ini memiliki sifat yang mudah dalam mengaplikasikannya dan mudah dalam pembersihannya. Selain itu, bahan aktif harus berada di dalam zat pembawa dan kemudian mudah dilepaskan Yanhendri dan Yenny, 2012. Menurut literatur, penggunaan topikal kortikosteroid dianjurkan untuk pengobatan terhadap ulserasi pada mukosa mulut. Topikal kortikosteroid berfungsi sebagai agen anti-inflamasi. Topikal kortikosteroid dapat berupa triamcinolone acetonide 0,1, kenalog in orabase, salep hydrocortisone acetate 1 dan salep bethamethasone dipropionate 0,05 Savage dan Mccullogh, 2005.

9. Obat tradisional

a. Definisi obat tradisional Pengertian obat tradisional berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 007 tahun 2012 Pasal 1 menyebutkan bahwa : Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian galenik atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan, dan dapat diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat. Penggunaan obat tradisional di Indonesia tidak saja berlangsung di desa yang tidak memilikijauh dari fasilitas kesehatan dan obat