Sel PMN Hasil Penelitian
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada 5x lapang pandang dengan perbesaran 40x didapatkan hasil sebagi berikut :
Tabel 6. Jumlah Sel PMN Tikus Spraguey Dawley Jantan
Kelompok Hari
Dekapitula si
Jumlah Sel PMN Rata-
rata Lapang
pandang 1
Lapang pandang
2 Lapang
pandang 3
Lapang pandang
4 Lapang
pandang 5
I 1
9 9
9 9
6 8
3 4
7 3
4 4
4,4 5
4 6
4 3
5 3,6
7 2
2 4
2 2
2,2 II
1 9
10 10
6 6
8,2 3
5 6
4 5
4 4,8
5 4
7 4
2 4
4 7
2 3
3 2
3 2,4
III 1
25 37
15 11
13 20,2
3 15
24 16
8 19
16,4 5
20 12
9 11
19 14
7 18
9 4
13 11
11
Gambar 15. Jumlah sel PMN pada hari ke- 7
Keterangan : Kelompok I
: Kontrol positif kenalog Kelompok II
: Gel ekstrak daun pepaya carica pepaya L. 75 Kelompok III
: Kontrol negatif aquades Berdasarkan data dari Tabel 6, menunjukkan bahwa jumlah sel PMN
terkecil pada kelompok I kontrol positif dengan rata-rata jumlah sel pmn sebesar 2,2 pada hari ketujuh, pada kelompok II perlakuan dengan gel ekstrak
daun pepaya Carica papaya L. 75 dengan rata-rata sebesar 2,4 pada hari ketujuh, pada kelompok III kontrol negatif sebesar 11,0 pada hari ketujuh.
Secara umum dapat dikatakan bahwa hari dekapitulasi hari ketujuh pada kelima kelompok perlakuan tersebut secara konsisten menunjukkan
penurunan jumlah sel PMN pada proses penyembuhan luka pasca diinduksikan luka hidrogen peroksida 35 pada tikus spraguey dawley
jantan, dan pada hari ketujuh kelompok II perlakuan gel ekstrak daun pepaya Carica papaya L. 75 dan kelompok I kontrol positif perlakuan
menggunakan kenalog menunjukan bahwa keduanya memiliki perbedaan jumlah yang tidak signifikan yaitu kelompok II sebesar 2,4 dan kelompok I
sebesar 2,2 , ini menunjukan bahwa keduanya memiliki efektifitas yang hampir mendekati.
Pengujian statistik terhadap hipotesis penelitian, dengan menggunakan uji One Way Anova untuk melihat perbedaan tiap perlakuan dan uji lanjutan
dengan uji Post Hoc Least Significant Differences , tetapi sebagai persyaratan untuk melakukan uji One Way Anova, maka sebelumnya dilakukan uji
normalitas data dengan menggunakan uji Shapiro Wilk, karena jumlah sampel
pada penelitian ini kurang dari 50, yaitu sebesar 33 sampel dan dilakukan uji homogenitas data. Uji Shapiro Wilk sesuai dengan data pada Tabel 7.
Tabel 7. Hasil Uji Normalitas Shapiro-Wilk data Jumlah Sel PMN
Sampel Kolmogorov-
Smirnov
a
Shapiro-Wilk Statistic Df
Sig. Statistic
df Sig.
sel_PMN Kelompok I .274
4 .
.925 4
.563 Kelompok II
.258 4
. .945
4 .687
Kelompok III .149
4 .
.996 4
.986 Keterangan :
Kelompok I : Kontrol positif kenalog
Kelompok II : Gel ekstrak daun pepaya carica pepaya L. 75
Kelompok III : Kontrol negatif aquades
Berdasarkan data pada Tabel 7, menunjukan bahwa hasil uji normalitas
Shapiro-Wilk diperoleh nilai signifikansi penurunan jumlah sel PMN setiap kelompok adalah kelompok I II dan III I 0,563, 0,687, dan 0,986 sehingga
p-value 0,05. Hal ini menunjukan bahwa data jumlah sel PMN memiliki distribusi data yang normal. Perhitungan data dilanjutkan dengan uji
homogenitas. Tujuan uji homogenitas untuk mengetahui kesamaan varians data pada setiap kelompok, karena syarat untuk melakukan uji parametrik
One Way Anova, varians data harus sama. Uji homogenitas sesuai data pada Tabel 8.
Tabel 8. Hasil Uji Homogenitas pada jumlah sel PMN
Levene Statistic df1
df2 Sig.
.695 2
9 .524
Dari hasil uji homogenitas diperoleh data signifikansi dengan nilai sig = 0,524 seperti yang ditunjukkan pada Tabel 9, hal ini menunjukkan bahwa
data yang diperoleh homogen karena nilai p 0,05. Pengujian distribusi dan variansi data didapatkan hasil normal dan variansinya sama, maka data
tersebut dapat dilakukan pengujian berikutnya dengan menggunakan uji hipotesis parametrik One Way Anova. Uji One Way Anova sesuai dengan data
pada Tabel 9.
Tabel 9. Hasil uji One Way Anova Jumlah Sel PMN
Sum of Squares
Df Mean Square
F Sig.
Between Groups
305.487 2
152.743 16.834
.001 Within
Groups 81.660
9 9.073
Total 387.147
11 Berdasarkan data pada Tabel 10, menunjukan bahwa nilai signifikansi
0,001 atau p 0,05, nilai tersebut menunjukkan bahwa terdapat perbedaan efektifitas penurunan jumlah sel PMN pada tiap kelompok perlakuan. Pada
uji One Way Anova hanya dapat menunjukkan ada tidaknya perbedaan efektifitas antara kelompok perlakuan, untuk mengetahui besar perbedaan
efektifitas dari setiap kelompok perlakuan maka dilakukan uji lanjutan. Uji lanjutan dilakukan dengan menggunakan uji Post Hoc Least Significant
Differences , sesuai dengan Tabel 10.
Tabel 10.Hasil Uji Post Hock LSD Kelompok Perlakuan
I sampel
J sampel
Mean Difference I-J
Std. Error Sig. 95 Confidence Interval
Lower Bound
Upper Bound
AQ EP
10.55000 2.12995
.001 5.7317 15.3683
KL 10.85000
2.12995 .001 6.0317
15.6683 EP
AQ -10.55000
2.12995 .001 -15.3683
-5.7317 KL
.30000 2.12995
.891 -4.5183 5.1183
KL AQ
-10.85000 2.12995
.001 -15.6683 -6.0317
EP -.30000
2.12995 .891 -5.1183
4.5183 Keterangan :
KL Kelompok I : Kontrol positif kenalog
EP Kelompok II : Gel ekstrak daun pepaya carica pepaya L. 75
AQ Kelompok III : Kontrol negatif aquades
Berdasarkan data pada Tabel 10, menunjukkan bahwa Mean Difference tertinggi pada kelompok III yaitu sebesar 10,85000 dibandingkan dengan
kelompok I dan hasil dari kelompok III dengan kelompok II sebesar 10,55000 , sedangkan hasil antara kelompok I dengan kelompok II sebesar
3000. Hasil dari data-data tersebut menunjukan bahwa pemberian gel ekstrak daun pepaya Carica papaya L. konsentrasi 75 efektif terhadap
penurunanan jumlah sel PMN pada proses penyembuhan luka akibat efek samping bahan bleaching tikus spraguey dawley jantan, sehingga hipotesis
penelitian ini terbukti.