22
pembawa merupakan bagian inaktif dari sediaan topikal dapat berbentuk cair atau padat yang membawa bahan aktif berkontak dengan kulit.
Idealnya zat pembawa ini memiliki sifat yang mudah dalam mengaplikasikannya dan mudah dalam pembersihannya. Selain itu, bahan
aktif harus berada di dalam zat pembawa dan kemudian mudah dilepaskan Yanhendri dan Yenny, 2012.
Menurut literatur, penggunaan topikal kortikosteroid dianjurkan untuk pengobatan terhadap ulserasi pada mukosa mulut. Topikal
kortikosteroid berfungsi
sebagai agen
anti-inflamasi. Topikal
kortikosteroid dapat berupa triamcinolone acetonide 0,1, kenalog in orabase, salep hydrocortisone acetate 1 dan salep bethamethasone
dipropionate 0,05 Savage dan Mccullogh, 2005.
9. Obat tradisional
a. Definisi obat tradisional Pengertian obat tradisional berdasarkan Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 007 tahun 2012 Pasal 1 menyebutkan bahwa : Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan
tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian galenik atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun temurun telah
digunakan untuk pengobatan, dan dapat diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat.
Penggunaan obat tradisional di Indonesia tidak saja berlangsung di desa yang tidak memilikijauh dari fasilitas kesehatan dan obat
23
modern sulit didapat, tetapi juga berlangsung di kota besar meskipun banyak tersedia fasilitas kesehatan dan obat modern mudah diperoleh.
Obat tradisional mungkin digunakan sebagai obat alternatif karena mahalnya atau tidak tersedianya obat modernsintetis dan adanya
kepercayaan bahwa obat tradisional lebih aman Dewoto, 2007 Seperti yang dikatakan oleh Damayanti, dkk 2007 salah satu
jenis tanaman obat yang sering digunakan yaitu pepaya Carica papaya L. Pepaya merupakan buah yang banyak dikonsumsi dan
termasuk buah cepat masak setelah dipanen, tumbuh pada tanah lembab yang subur dan tidak tergenang air. Buah, bunga, dan daun
muda dapat dimakan. Salah satu yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan obat-obatan adalah daun papaya Carica papaya.
10. Carica Papaya Linn Pepaya
a. Klasifikasi
Gambar 1. Daun Papaya Carica papaya L.
Tumbuhan pepaya biasanya tumbuh di daerah India Utara,
24
Filipina, Srilanka,India, Bangladesh, Malaysia, dan di negara tropical. Banyak sekali bagian dari pepaya yang bernilai komersial. Bagian
berbeda dari tumbuhan pepaya buah, daun,getah, dan biji bisa dimakan dan bisa dijadikan obat untuk berbagai penyakit.
Dalamnbeberapa studi, daun pepaya terbukti sebagai antisikling, dan efektif melawan ulcer gastrik pada tikus, sedangkan bunga pepaya
terbukti memiliki aktivitas antibakteri. Sistematika tumbuhan pepaya adalah sebagai berikut :
Kingdom Kerajaan : Plantae Subkingdom : Tracheobionta tumbuhan berpembuluh
Divisi : Magnoliophyta tumbuhan berbunga Kelas : Magnoliopsida dikotil
Bangsa Ordo : Violales Suku Suku : Caricaceae
Marga Genus : Carica Jenis Spesies : Carica papaya Anonim, 2008
b. Kandungan Daun Pepaya Carica papaya L. Daun pepaya sering digunakan dalam pengobatan tradisional.
Dilaporkan bahwa tanaman ini memiliki kandungan kimia yaitu alkaloid, saponin dan flavonoid pada daun, akar dan kulit batangnya,
mengandung polifenol pada daun dan akarnya, serta mengandung saponin pada bijinya Depkes 2000
1 Senyawa Aktif Daun Pepaya Carica papaya L.