kandungan hidrogen peroksida 35 .
2. Tujuan khusus
Mengetahui efektifitas gel ekstrak daun pepaya Carica papaya L. konsentrasi 75 terhadap penurunan diameter luka dan penurunan
jumlah sel PMN pada gingiva tikus Sprague dawley jantan yang diakibatkan oleh bahan bleaching kandungan hidrogen peroksida 35.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat dilakukan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi peneliti
Menambah pengalaman, mendapat informasi baru tentang manfaat gel ekstrak daun pepaya Carica papaya L. sebagai terapi alternatif dalam
penyembuhan luka pada gingiva akibat efek samping bleaching kandungan hidrogen peroksida 35.
2. Bagi masyarakat
Menambah wawasan publik tentang terapi alternatif dalam upaya menmpercepat penyembuhan luka gingiva akibat efek samping
bleaching kandungan hidrogen peroksida 35 menggunakan ekstrak daun pepaya Carica papaya L..
3. Bagi ilmu pengetahuan
Memberikan informasi baru dalam kedokteran gigi dan penelitian ini diharapkan menjadi acuan dalam melakukan penelitian selanjutnya
mengenai terapi alternatif dalam penyembuhan luka gingiva.
E. Keaslian Penelitian
1. “Efek Konsentrasi Ekstrak Buah Adas Foeniculum vulgare Mill.
Topikal Pada Epitalisasi Penyembuha Luka Gingiva Labial Tikus Sprague Dawley In Vivo”oleh Indraswary pada tahun 2010. Metode penelitian
yang dipakai adalah studi penelitian eksperimental murni. Perlukaan dibuat pada gingiva bagian labial dibawah kedua gigi anterior mandibula
dengan menggunakan punch biopsy berdiameter 2,5 mm hingga kedalaman mencapai tulang alveolar. Konsentrasi yang diuji adalah
konsentrasi 10, 20, 40 dan 60. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa pada konsentrasi 40 merupakan konsentrasi terbaik
dalam proses penyembuhan luka gingiva tikus Spraque dawley. Persamaan dengan penelitian ini adalah jenis tikus yang dipakai adalah Sprague
dawley dan lokasi perlukaan di bagian gingiva tikus, sedangkan perbedaanyanya adalah bahan ekstrak yang digunakan adalah ekstrak daun
pepaya Carica papaya L. serta metode perlukaan yang dipakai adalah dengan cara perlukaannya adalah akibat efek samping bleaching
kandungan hidrogen peroksida 35 dengan pengamatan diameter luka.
2. “Uji Efek Analgesik Ekstrak Daun Pepaya Carica pepaya L. Pada
Mencit Mus musculus ” oleh Lasarus dkk pada tahun 2012. Metode yang
diapakai adalah eksperimental laboratories pada mencit. Cara perlukaan pada penelitian ini adalah mencit dimasukkan kedalam gelas beker yang
telah dipanaskan dalam water bath yang berisi air dengan suhu 55 C.
Berdasarkan hasil penelitian uji efek analgesik ekstrak daun pepaya pada
mencit menunjukan bahwa ekstrak daun pepaya memiliki efek analgesik pada mencit. Persamaan dengan penelitian yang akan dilakukan adalah
menguji ekstrak daun papaya Carica papaya L. dan metode yang dipakai sama yaitu eksperimental laboratories , sedangkan untuk perbedaanya
adalah hewan uji yang dipakai adalah tikus Sprague Dawley jantan dan akan menguji efektifitas sebagai antiinflamasi yang terkandung pada daun
papaya terhadap luka yang diakibatkan oleh efek samping bleaching kandungan hidrogen peroksida 35 dengan pengamatan diameter luka.
3. “Efek Pemberian Ekstrak Daun Pepaya Muda Carica papaya Terhadap
Jumlah Sel Makrofag Pada Gingiva Tikus Wistar Yang Diinduksi Porphyromonas gingiva
is” oleh Aldelina dkk pada tahun 2013. Metode penelitian yang dipakai adalah Penelitian ini merupakan penelitian
eksperimental laboratoris. Data yang diperoleh dari penelitian ini diuji parametric dengan menggunakan uji One way Anova. Bila terdapat
perbedaan kemudian dilanjutkan dengan uji LSD Least Significance Diference. Perlukaan yang dilakukan adalah memberi wire ligature pada
gigi M kiri rahang bawah dan induksi P. gingivalis pada sulkus gingival seminggu 3x selama 3 minggu sebanyak 0,02ml. Konsentrasi ekstrak daun
papaya yang di uji adalah 25, 50, 75 dengan hasil yang di dapat adalah ekstrak daun pepaya muda Carica papaya mempunyai
kemampuan untuk menurunkan jumlah sel makrofag pada gingiva tikus wistar yang diinduksi P.gingivais melalui aktifitas antibakteri dan
antiinflamasi pada konsentrasi 75. Persamaannya adalah metode
penelitiannya adalah eksperimental laboratories dan analisa data yang digunakan adalah one way anova serta ekstrak yang akan dipakai sama
yaitu daun pepaya Carica papaya L.. Perbedaan yang dimiliki dengan penelitian yang akan dilakukan adalah jenis tikus yang digunakan yaitu
tikus Sprague Dawley jantan dengan perlukaan yang merupakan efek samping bleaching hidrogen peroksida 35 selain itu pengamatan yang
dilakukan berbeda yaitu pengukuran diameter luka.
10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Telaah Pustaka
1. Warna Gigi
a. Definisi Warna Gigi Warna alami enamel adalah putih translusen dan warna struktur
gigi di bawah enamel cenderung tampak. Dentin berada di bawah enamel, dengan warna normal kekuningan, tetapi oleh karena struktur
porous dan adanya persyarafan gigi akan menembus warna dentin yang menyebabkan warna gigi menjadi lebih gelap sampai kearah
kuning kecoklatan Spiller, 2005 b. Diskolorasi
1 Definisi diskolorasi Diskolorasi merupakan terjadinya perubahan warna pada
gigi. Perubahan warna gigi di bagian anterior merupakan problem estetik yang sering mendorong pasien untuk melakukan perawatan.
Meskipun terdapat perawatan secara restoratif seperti pembuatan mahkota atau vinir atau pelapisan, namun diskolorasi dapat dirawat
secara keselurahan atau sebagian dengan menggunakan teknik bleaching. Prosedur bleaching termasuk dalam perawatan
konservatif, pelaksaannya relative lebih sederhana, dan lebih murah Walton dan Torabinejad, 2008
10
11
2 Klasifikasi diskolorasi menurut Grossman dkk., 1995 a Diskolorasi Ekstrinsik
Diskolorasi ekstrinsik merupakan perubahan warna yang terjadi di luar permukaan gigi yang biasanya diakibatkan faktor
lokal, seperti noda atau stain tembakau. Diskolorasi jenis ini lebih mudah dilakukan perawatan pemutihan gigi Walton dan
Torabinejad,1997 b Diskolorasi intrinsik
Diskolorasi intrinsik merupakan noda yang terdapat di email dan dentin yang disebabkan oleh penumpukan atau
penggabungan bahan di dalam struktur-struktur ini seperti stain tetracycline Grossman dkk., 1995
3 Etiologi Diskolorasi Gigi Menurut Walton dan Torabinejad 1997 a Noda alamiah atau dapatan
1 Nekrosis Pulpa 2 Pendarahan intrapulpa
3 Metarmorfosis kalsium 4 Defek perkembangan
a Akibat obat-obatan sistemik b Defek dalam pembentukan gigi
c Kelaianan darah dan faktor-faktor lain