6. Hipotesis keenam
Berdasarkan hasil perhitungan analisis variansi tiga jalan dengan sel tak sama diperoleh F hitung 0,95 oleh karena F
bc
= 0,95 F
0,05; 2,58
= 3,15, maka hal ini berarti bahwa tidak terdapat interaksi antara motivasi berprestasi dengan gaya belajar terhadap
prestasi belajar IPA. Dalam penelitian ini memang tidak terlihat interaksi secara langsung antara motivasi berprestasi dengan gaya belajar terhadap prestasi belajar, tetapi bukan
berarti tidak terdapat hubungan antara keduanya. Menurut Abu Ahmadi Widodo Supriyono 2004: 83 seseorang yang besar
motivasinya akan giat berusaha, tampak gigih tidak mau menyerah, giat membaca buku– buku untuk memecahkan masalahnya dan untuk meningkatkan prestasinya. Sebaliknya
mereka yang motivasinya lemah, tampak acuh tak acuh, mudah putus asa, perhatiaannya tidak tertuju pada pelajaran, suka mengganggu kelas, sering meninggalkan pelajaran
akibatnya banyak mengalami kesulitan belajar. Berdasarkan pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa dengan adanya motivasi
berprestasi dalam diri siswa maka siswa tersebut akan berusaha keras untuk mendapatkan prestasi yang memuaskan. Usaha-usaha yang dilakukan siswa tersebut
sesuai dengan gaya belajar yang dimiliki oleh masing-masing siswa, yaitu sesuai dengan gaya belajar visual, auditory maupun kinestetik.
7. Hipotesis ketujuh
Berdasarkan hasil perhitungan analisis variansi tiga jalan dengan sel tak sama diperoleh F hitung 2,95 oleh karena F
abc
= 2,95 F
0,05; 2,58
= 3,15, maka hal ini berarti bahwa tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran kooperatif dengan motivasi
berprestasi dan gaya belajar terhadap prestasi belajar IPA. Dalam penelitian ini memang
tidak terlihat interaksi secara langsung antara model pembelajaran kooperatif dengan motivasi berprestasi dan gaya belajar terhadap prestasi belajar, tetapi bukan berarti tidak
terdapat hubungan antara ketiganya. Seperti yang dikemukakan oleh Ridwan 2008 bahwa prestasi belajar siswa
dipengaruhi faktor intern dan ekstern siswa itu sendiri. Faktor intern adalah faktor yang timbul dari dalam diri individu itu sendiri, adapun yang dapat digolongkan ke dalam
faktor intern yaitu kecedersan atau intelegensi, bakat, minat, gaya belajar dan motivasi. Motivasi dalam hal ini ada dua yaitu motivasi untuk belajar dan motivasi untuk
berprestasi. Sedangkan faktor ekstern adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar yang sifatnya di luar diri siswa diantaranya model pembelajaran.
Berdasarkan hipotesis yang pertama, kedua, dan ketiga yaitu model pembelajaran kooperatif, motivasi berprestasi dan gaya belajar siswa memberikan pengaruh yang
signifikan terhadap prestasi belajar. Tetapi dalam penelitian ini tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran kooperatif dengan motivasi berprestasi berprestasi dan gaya
belajar terhadap prestasi belajar IPA. Banyak faktor yang mempengaruhi proses pencapaian prestasi belajar baik dari faktor ekstern maupun intern siswa, selain faktor
model pembelajaran kooperatif, motivasi berprestasi dan gaya belajar siswa yang digunakan dalam penelitian ini, serta banyaknya keterbatasan dalam penelitian ini
sehingga peneliti tidak dapat mengontrol faktor-faktor tersebut di luar kegiatan belajar mengajar.
E. Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian yang telah dilakukan, peneliti telah berusaha semaksimal mungkin, akan tetapi peneliti menyadari sepenuhnya bahwa hasil yang diperoleh
mungkin tidak sesuai dengan harapan. Faktor-faktor yang mempengaruhi antara lain