Gaya Belajar Prestasi Belajar IPA

Prestasi belajar IPA siswa dibatasi pada aspek kognitif, dan data diperoleh dengan memberikan tes yang sama kepada siswa baik yang menggunakan model pembelajaran kooperatif NHT dan TPS. Data yang diperoleh disajikan pada tabel 4.3. Tabel 4.3 Deskripsi Data Prestasi Belajar Model pembelajaran kooperatif NHT TPS Mean 84.06 77.66 StDev 8.30 8.05 Skor Minimum 66 60 Skor Maksimum 96 96 Distribusi data prestasi belajar IPA siswa dengan model pembelajaran kooperatif NHT terlihat pada tabel 4.4. Tabel 4.4 Distribusi Data Prestasi Belajar Kelas NHT VIII G Interval Frekuensi Frekuensi Relatif 66 – 71 2 5.7 72 – 77 8 22.9 78 – 83 5 14.3 84 – 89 7 20 90 – 95 9 25.7 96 – 101 4 11.4 Jumlah 35 100 Data distribusi frekuensi prestasi belajar kelas NHT disajikan histogram dari masing-masing distribusi pada gambar 4.1. 2 4 6 8 10 Interval F r ek u e n si 66 - 71 72 - 77 78 - 83 84 - 89 90 - 95 96 - 101 Gambar 4.1 Histogram Prestasi Belajar Kelas NHT Dari diagram di atas diperoleh informasi, prestasi belajar 35 siswa pada kelas yang menggunakan model pembelajaran kooperatif NHT memiliki rata-rata 84,06 dengan simpangan baku 8,30 dan nilai tertinggi 96 serta nilai terendah 66. Frekuensi tertinggi pada kelas ini pada interval 90-95. Distribusi data prestasi belajar IPA siswa dengan model pembelajaran kooperatif TPS terlihat pada tabel 4.5. Tabel 4.5 Distribusi Data Prestasi Belajar Kelas TPS VIII F Interval Frekuensi Frekuensi Relatif 60 – 65 1 2.9 66 – 71 8 22.8 72 – 77 8 22.8 78 – 83 11 31.4 84 – 89 5 14.3 90 – 95 1 2.9 96 – 101 1 2.9 Jumlah 35 100 Data distribusi frekuensi prestasi belajar kelas TPS disajikan histogram dari masing-masing distribusi pada gambar 4.2. 2 4 6 8 10 12 Interval F r ek u e n si 60 - 65 66 - 71 72 - 77 78 - 83 84 - 89 90 - 95 96 - 101 Gambar 4.2 Histogram Prestasi Belajar Kelas TPS Dari diagram di atas diperoleh informasi, prestasi belajar 35 siswa pada kelas yang menggunakan model pembelajaran kooperatif TPS nilai rata-rata 77,66 dengan simpangan baku 8,05 nilai tertinggi 96 serta nilai terendah 60. Frekuensi tertinggi pada kelas ini pada interval 78-83.

B. Uji Prasyarat Analisis

Analisis data yang akan digunakan adalah teknik analisis variansi tiga jalan dengan sel tak sama. Adapun syarat yang harus dipenuhi agar dapat menggunakan teknik ini adalah data berdistribusi normal dan homogen. 1. Uji Normalitas Teknik yang digunakan dalam uji normalitas menggunakan metode Lilliefors. Tabel 4.6 menunjukkan rangkuman hasil uji normalitas prestasi belajar dalam penelitian. Tabel 4.6 Rangkuman Uji Normalitas No Variabel L hitung L tabel Keputusan Kesimpulan 1 Prestasi belajar NHT 0.1339 0.1500 Ho ditolak Sampel berdistribusi normal 2 Prestasi belajar TPS 0.0998 0.1500 Ho ditolak Sampel berdistribusi normal Uji normalitas yang dilakukan dengan menggunakan taraf signifikansi a= 0,05. Dari tabel 4.6 dapat dilihat bahwa L tabel L hitung , sehingga dapat disimpulkan Ho ditolak. Hal ini berarti bahwa data prestasi belajar dalam penelitian ini berdistribusi normal. 2. Uji Homogenitas Uji homogenitas ini bertujuan untuk mengetahui sampel berasal dari populasi yang berdistribusi dari variansi yang homogen atau tidak. Teknik yang digunakan dalam uji homogenitas dengan uji Bartlett. Dari hasil pengujian homogenitas prestasi belajar didapat c 2 obs = 0,029 dengan c 2 0,05;1 = 3,841. DK = {c 2 c 2 3,841}; c 2 obs = 0,029 Î DK maka H o diterima. Kesimpulannya data prestasi belajar dalam penelitian berasal dari populasi yang homogen.

C. Pengujian Hipotesis

1. Analisis Variansi Tiga Jalan Isi Sel Tak Sama Data-data yang diperoleh dari hasil penelitian yang berupa skor motivasi berprestasi, skor gaya belajar, dan nilai prestasi belajar dianalisis dengan analisis variansi tiga jalan dengan sel tak sama. Dari hasil pengujian didapat: Tabel 4.7 Rangkuman Hasil Uji Anava dengan taraf signifikansi 0,05 No Variabel F hitung F tabel Keputusan 1 2 3 Model pembelajaran kooperatif Motivasi berprestasi Gaya belajar 7,65 33,15 16,82 4,00 4,00 3,15 H OA ditolak H OB ditolak H OC ditolak

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi antara siswa yang menggunakan pembelajaran kooperatif teknik think pair share dan teknik think pair squre

0 4 174

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep fluida dinamis

0 8 192

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together terhadap Hasil Belajar Fiqih dalam pokok bahasan Riba, Bank, dan Asuransi. (Kuasi Eksperimen di MA Annida Al Islamy, Jakarata Barat)

0 13 150

PEMBELAJARAN KIMIA MODEL TPS (THINK PAIR SHARE) DAN NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN AKTIVITAS BELAJAR

0 6 145

PENERAPAN PEMBELAJARAN STRATEGI KOOPERATIF NHT DAN TPS TERHADAP HASIL BELAJAR DITINJAU Eksperimen Pembelajaran Matematika Dengan Strategi Kooperatif Tipe Numbered Heads Together Dan Think Pair Share Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Adv

0 8 20

STUDI KOMPARASI ANTARA STRATEGI THINK-PAIR-SHARE (TPS) DENGAN STRATEGI NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) STUDI KOMPARASI ANTARA STRATEGI THINK-PAIR-SHARE (TPS) DENGAN STRATEGI NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV SD

0 0 16

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DAN THINK PAIR SHARE (TPS) DITINJAU DARI KREATIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VII SMP NEGERI DI KABUPATEN PACITAN.

0 0 5

EFEKTIFITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR SHARE (TPS) DAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DITINJAU DARI PRESTASI BELAJAR DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA SMA NEGERI 2 BANTUL.

0 1 15

Perbandingan Keefektifan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share (TPS) dan Tipe Numbered Heads Together (NHT) Ditinjau dari Prestasi dan Sikap Belajar Matematika Siswa MA kelas XI IPS Materi Turunan.

0 0 2

PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DAN THINK PAIR SHARE (TPS) DITINJAU DARI KEMAMPUAN MEMORI

0 0 11