Gaya Belajar Kajian Teori 1. Belajar dan Pembelajaran
mengolah informasi. Modalitas belajar seseorang dibedakan menjadi tiga yaitu: visual, auditory dan kinestetik. Orang visual belajar melalui sesuatu yang mereka lihat, orang
auditory melakukannya melalui sesuatu yang mereka dengar dan orang kinestetik belajar lewat gerak dan sentuhan. Walaupun masing-masing orang menggunakan ketiga
modalitas belajar ini, kebanyakan orang lebih cenderung pada salah satu dari ketiganya. Lena M. Ballone Charlene M. Czerniak 2001: 3,4 menyatakan learning style
is defined as the manner in which students of all ages are affected by sociological needs, immediate environment, physical characteristics, emotionality and sosiologis
psychological inclinations artinya gaya belajar didefinisikan sebagai cara belajar siswa dari segala usia yang dipengaruhi oleh kebutuhan, segala lingkungan, karakteristik fisik,
emosionalitas dan kecenderungan psikologis. Modalities refer to the sensory channel by which we receive and give messages artinya modalitas pada saluran sensorik yang
menerima dan memberi pesan dalam diri seseorang. The visual, auditory, and kinesthetic modalities are recognized as significant sensory channels for education artinya visual,
auditory, dan kinestetik modalitas diakui sebagai saluran sensorik yang signifikan untuk pendidikan. Dari pernyataan–pernyataan diatas didapat bahwa gaya belajar adalah cara
belajar siswa dipengaruhi oleh kebutuhan, segera lingkungan, karakteristik fisik, emosionalitas dan kecenderungan psikologis. Gaya belajar siswa dalam pendidikan
dibedakan menjadi tiga macam yaitu visual, auditory, dan kinestetik. Ciri–ciri perilaku gaya belajar menurut Kasinem 2008: 20-21 adalah: a. untuk
visual yaitu mementingkan penampilan baik dalam hal berpakaian maupun presentasi, merupakan pengeja yang baik, mudah mengingat sesuatu yang dilihat dari pada yang
didengar mengingat dengan asosiasi visual, biasanya tidak terganggu dengan keributan, pembaca cepat dan tekun, lebih suka membaca dari pada dibacakan, membutuhkan
pandangan dan tujuan yang menyeluruh dan bersikap waspada sebelum secara mental
merasa pasti tentang suatu masalah atau proyek, lebih suka seni dari pada musik, dan lain – lain; b. untuk auditory yaitu berbicara kepada diri sendiri saat bekerja, mudah
terganggu oleh keributan, menggerakkan bibir mereka dan mengucapkan tulisan dibuku ketika membaca, senang membaca dengan keras, merasa kesulitan untuk menulis tetapi
hebat dalam bercerita, pembicara yang fasih lebih suka musik dari pada seni, belajar dengan mendengarkan, mengingat sesuatu yang didiskusikan dari pada yang dilihat, suka
berbicara, suka berdiskusi, lebih suka gurauan lisan dari pada komik, dan lain – lain; c. untuk kinestetik yaitu berbicara dengan perlahan, menanggapi perhatian fisik, menyentuh
orang untuk mendapatkan perhatian mereka, berdiri dekat ketika berbicara dengan orang, selalu berorientasi pada fisik dan banyak bergerak, menghafal dengan berjalan dan
melihat, menggunakan jari sebagai penunjuk ketika membaca, banyak menggunakan isyarat tubuh, tidak dapat duduk diam dalam waktu yang lama, menyukai permainan yang
menyibukkan, kemungkinan tulisannya jelek, dan lain-lain. Murat Peker Seref Mirasyedioglu 2008: 22 menyatakan student learning
styles can help us understand students’ difficulties in perceiving and processing mathematical concepts. Maksudnya, dengan mempelajari gaya belajar siswa guru dapat
mengetahui perbedaan–perbedaan para siswa dalam mempresepsi dan memproses konsep-konsep matematika. Hal ini berarti dengan mempelajari gaya belajar para siswa
seorang guru akan lebih terbantu dalam proses pembelajaran dengan kata lain gaya belajar siswa berpengaruh terhadap proses pembelajaran dan selanjutnya akan
berpengaruh terhadap prestasi belajar. Gaya belajar merupakan kombinasi dari seseorang menyerap, dan mengatur serta
mengolah informasi. Gaya belajar siswa dibedakan menjadi tiga yaitu: visual, auditory dan kinestetik. Gaya belajar visual identik dengan indera penglihatan atau dengan cara
melihat pada saat proses pembelajaran. Gaya belajar auditory identik dengan indera
pendengaran atau dengan cara mendengarkan pada saat proses pembelajaran. Sedangkan gaya belajar kinestetik merupakan gabungan dari melihat dan mendengarkan yang
kemudian mengekspresikannya dengan suatu aktifitas dan biasanya dengan mencatat.