149
5.4 Pendidikan
Pendidikan pada hakikatnya merupakan suatu kegiatan yang secara sadar dan disengaja, serta penuh tanggung jawab yang dilakukan oleh
manusia dengan manusia lain, khususnya orangtua dengan anaknya demi terwujudnya sikap dan pola prilaku yang terarah dan lebih baik. Pendidikan
sering terjadi di bawah bimbingan orang lain, tetapi mungkin juga terjadi secara otodidak sendiri.
Kata pendidikan berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia berasal dari kata “didik” dan kemudian mendapat imbuhan “pe” dan akhiran “an”,
maka kata ini mempunyai arti proses atau cara dan perbuatan mengarahkan. Manusia sebagai makhluk sosial yang tumbuh dari bayi hingga tua
tentunya mengalami proses belajar agar dapat berbaur dan diterima di dalam lingkup masyarakat dan lingkungannya. Belajar yang merupakan salah satu
proses menerima pendidikan yang dilalui oleh semua manusia merupakan hasil dari konsep pemikiran yang dihasilkan manusia dan merupakan sesuatu
proses yang terus menerus dilalui dan merupakan dari budaya. Dalam prspektif antropologi, menurut Koentjaraningrat 2009: 185
belajar pada manusia melalui tiga cara yaitu internalisasi, sosialisasi dan enkulturasi. Internalisasi sendiri terjadi pada manusia lahir hingga mati.
Internalisasi sendiri merupakan proses yang berlangsung sepanjang hidupnya hingga akhir hayatnya, dimana seorang individu terus belajar untuk mengolah
segala perasaan, hasrat, nafsu dan emosi yang kemudian membentuk kepribadiannya. Sosialisasi adalah semua proses pola tindakan individu-
Universitas Sumatera Utara
150
individu yang saling mempengaruhi dan kemudian diserap ke fikirannya dan dicerna dan diterapkannya di dalam kehidupan bermasyarakat sepanjang
masa. Sedangkan enkulturasi adalah proses belajar dan menyesuaikan alam fikiran serta sikap terhadap adat, sistem norma, serta semua peraturan yang
terdapat dalam kebudayaan seseorang. Jika dirunut dari segi jenisnya, pendidikan sendiri terdiri dari 2 jenis,
yaitu pendidikan formal dan pendidikan informal.Pendidikan formal sendiri merupakan pendidikan yang dilakukan di sebuah lembaga formal pendidikan
seperti sekolah, kuliah dan seminar-seminar pendidikan.Sedangkan pendidikan informal sendiri merupakan pendidikan yang di dapat diluar
sekolah seperti di keluarga, dan lingkungan bermasyarakat yang terjadi sepanjang masa. Berikut kutipan wawancara dari Pak Hamzah Sagimun:
Kalo tingkat pendidikan pengurus di setiap DPC PKS yang ada di Medan itu kebanyakan S1.Ya nentui juga
pendidikan dia itu bisa jadi calon kader, karena kebanyakan kader kita di Medan banyak yang udah S1.
Tujuannya supaya setiap DPC kreatif dalam pola pikirannya buat-buat agenda orangpun simpatik dan
suka sama PKS di Medan ini
Pendidikan formal pada kader PKS Kota Medan sangat diutamakan. Hal menurut pendapat Pak Hamzah Sagimun ini dimaksudkan agar PKS di
Kota Medan mampu memberikan sumbangan fikiran dan pola-pola strategis yang dihasilkan melalui kognitif dalam proses kaderisasi dan aktivitas PKS di
ranah perpolitikan yang membutuhkan kader-kader yang berkompeten secara kognitif dan motorik dalam kreativitas pembangunan kreativitas dalam
Universitas Sumatera Utara
151
strategi mengelola DPC-nya masing-masing di Kota Medan demi menarik simpati masyarakat.
Pengetahuan kognitif sendiri dapat diterima dan di dapat dari pendidikan formal yang dilakukan manusia di dalam jenjang pendidikan
formal yang bertingkat seperti SD, SMP, SMA bahkan kuliah baik Strata 1, 2 dan 3.
Berikut ini data BPH DPD PKS Kota Medan berdasarkan pendidikan formal
Tabel 12. Pengurus Harian DPD PKS Kota Medan tahun 2015-2020 berdasarkan tingkat pendidikan formal
No. Nama
Jabatan 1.
Krido Wardoyo Bidang Kepemudaan
2. Dzulfikar, S.Ag
Bidang Kepanduan dan Olahraga 3.
Hj. Sri Rezeki, A.Md Bidang Perempuan dan Ketahanan
Keluarga 4.
Hamzah Sinaga, S.Sos Bidang Pemenangan Pemilu dan
Pilkada 5.
M. Nasir, S.H Bidang Polhukam Politik Hukum dan
Keamanan 6.
M. Yani S.T Bidang Ekuintek Ekonomi, Teknologi
dan Informasi dan LH Layanan Hukum
7. Son Haji Harahap, S.Ag
Bidang Pembangunan Keummatan dan Dakwah
8. H. Djumadi, S.Pd.I
Bidang Kesejahteraan Umum 9.
H. Tukijan Bidang Pemberdayaan Jaringan Usaha
dan Ekonomi Kader 10.
Eddy Syam Bidang Pekerja Petani dan Nelayan
11. Syaiful Ramadhan
Bidang Humas 12.
H. Asmu‟I Lubis, S.Pd.I Ketua Cada 1
13. Pamonoran Siregar, S.Pd.I,
M.Pd. I Ketua Cada 2
14. Rajuddin Sagala, S.Pd. I
Ketua Cada 3 15.
Bukhari, S.E Ketua Cada 4
16. Abdul Latif Lubis, S.H.I,
S.Pd.I Ketua Cada 5
Sumber: Facebook DPD PKS Kota Medan tahun 2015
Universitas Sumatera Utara
152
5.5 Keluarga