Dhiyaul Hayati, S.Ag, M.Pd

161 mendapat nomor urut 1 di surat suara pemilihan calon legilatif untuk Dapil 2 Kota Medan. Pada tahun 2014 setelah masa jabatannya berakhir di DPRD Kota Medan, beliau terpilih di rapat PUI Pemilihan Umum Internal DPD PKS Kota Medan menjadi Ketua Umum DPD PKS Kota Medan periode 2014-2019, dan disaat bersamaan pada tahun 2014 beliau juga dipilih sebagai salah satu calon legislatif oleh PKS untuk ikut lagi dalam Pileg dan berhasil meraih satu kursi di DPRD Kota Medan Dapil 2 lagi. Hingga saat ini beliau masih tetap menjabat sebagai Ketua Umum DPD PKS Kota Medan dan masih tetap mengikuti liqo ’ sebagai sarana pendidikan tarbiyah PKS yang dipimpin oleh seorang murabbi bernama Muhammad Hafez yang sekarang menjabat sebagai Ketua DPW PKS Sumatera Utara. Saya mulai kenal tarbiyah PKS saat masih SMA di Pondok Psantren Darunnajah Boarding School Jakarta, kebetulan beliau seorang dosen sastra Arab dan sekaligus kader madya PKS di Jakarta.Kami melaksanakan liqo‟an di masjid psantren dengan 10 teman saya.

6.2 Dhiyaul Hayati, S.Ag, M.Pd

Dhiyaul Hayati, umur 41 tahun perempuan ber-etnis Minangkabau dan merupakan sosok perempuan di PKS Kota Medan yang memiliki rekam jejak dan pengalaman yang panjang di PKS Kota Medan ini. Beliau lahir di Medan pada tanggal 2 Mei 1975.Beliau mengenyam pendidikan Sekolah Dasar SD di SD Inpres 066042 Medan dan selesai pada tahun 1989.Setelah Universitas Sumatera Utara 162 itu beliau melanjutkan pendidikan tingkat SMP di SMP Negeri 16 Medan hingga tahun 1991.Setelah selesai SMP beliau melanjutkan Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 2 Bukit Tinggi, Sumatera Barat, hal ini karena beliau ikut neneknya di Kota Bukit Tinggi karena pilihannya sendiri. Pada saat SMA lah beliau mulai mengikuti tarbiyah sekitar tahun 1993 yang masih disebut sebagai menthoring yang merupakan program OSIS bidang Keagamaan Islam yang dipimpin oleh para mahasiswa senior IKIP Padang dan Universitas Andalas yang juga kebetulan mahasiswa yang mengikuti organisasi LDF dan LDK di masing-masing kampusnya.Terjadi perubahan yang terasa dari karakter dan khususnya penampilan beliau pada pakaiannya setelah setahun mengikuti menthoring seperti meninggalkan jilbab model biasa yang kecil menjadi jilbab yang lebih panjang yang tertutup melewati dada atau yang lebih dikeanl dengan jilbab syar’i. Setelah selesai di bangku SMA, beliau melanjutkan pendidikan S1 dan kembali ke Kota Medan dan memilih Institut Agama Islam Negeri Medan IAIN Medan dan sekarang telah berubah menjadi UIN SU jurusan Hukum Islam pada tahun 1994.Saat tiba di Medan beliau mulai aktif dan dekat dengan agenda-agenda PK di dunia, beliau bertemu seseorang dan berkonsultasi untuk tetap menjalani liqo sebagai sarana tarbiyah kader. Di dunia kampus beliau tidak meninggalkan proses liqo’annya, beliau mulai liqo’ kembali dengan murabbinya yang baruyaitu Ibu Siti Aminah, S.E, M.E. Di dunia kampus beliau juga merupakan seorang aktivis. Beberapa organisasi yang pernah ia ikuti adalah HMI Komisariat IAIN SU, dan LDK Universitas Sumatera Utara 163 IAIN SU dan secara bersamaan selama 4 tahun, dan juga mengikuti organisasi KAMMI Daerah Sumatera Utara selama 1 tahun. Beliau menyelesaikan program S1 pada tahun 1999.Setelah tamat beliau melanjutkan pendidikan magisternya S2 di Universitas Negeri Medan jurusan Teknologi Pendidikan pada tahun 1999 dan selesai pada tahun 2001. Disela-sela aktivitas perkuliah beliau selama S2, beliau juga aktif di organisasi GEMA Khadijah Kota Medan sebagai sekertaris, sebuah organisasi sosial perempuan muslim yang membantu anak-anak miskin yang putus sekolah dan terkena bencana alam dan merangkap sebagai sekertaris di DPC PKS Medan Helvetia di tahun 2002 hingga 2004. Pada Pileg 2004 beliau ditunjuk oleh PKS Kota Medan untuk menjadi Caleg DPRD PKS Kota Medan dan beliau mendapatkan jatah 1 kursi di DPRD Kota Medan pada tahun 2004 hingga 2009. Setelah jabatannya berakhir di DPRD Kota Medan selama 5 tahun, beliau ditunjuk oleh PKS Kota Medan sebagai Bendahara Umum DPD PKS Kota Medan sampai sekarang dan juga beliau masih aktif dan nyaman liqo’bersama seorangmurabbi yang dipimpin oleh Ibu Hermayatidan mengurus lembaga PAUD Pendidikan Anak Usia Dini di Kecamatan Medan Helvetia dan berwirausaha produk-produk tupperwere. Saya kenal tarbiyah itu dari sejak SMA namanya itu masih menthoring sebelum masuk ke jenjang liqo‟ itu kebetulan yang ngisi menthoring mahasiswa- mahasiswa IKIP Padang dan Universitas Andalas yang kebetulan mereka aktivis-aktivis LDK di masing-masing kampusnya. Sejak itu rasanya nyaman aja mulai ikut liqo‟ sampai tamat SMA saya tetap melanjutkan lanjutkan liqo di Medan sama kader perempuan . Universitas Sumatera Utara 164

6.3 Razali Taat, SPd.I