Razali Taat, SPd.I

164

6.3 Razali Taat, SPd.I

Razali Taat, umur 50 tahun, kader yang beretnis Melayu ini lahir di Medan pada tanggal 20 Juni 1966. Beliau mengeyam pendidikan Sekolah Dasar di SD Negeri 060823 Medan pada tahun 1972.Setelah tamat pada tahun 1978 beliau melanjutkan pendidkan tingkat SMP di SMP Negeri 13 Medan.Di tingkat SMP beliau mulai ikut OSIS dan aktif menjadi anggota di bidang Keagamaan Islam dan selesai pada tahun 1981.Setelah tamat di tingkat SMP, beliau melanjutkan pendidikan tingkat SMA pada tahun 1981 di SMA Negeri 2 Medan. Pada saat SMA beliau juga aktif mengikuti organisasi Palang Merah Remaja PMR dan lulus pada tahun 1984.Setelah menyelesaikan pendidikan SMA, beliau merupakan seorang tukang becak dan sering mengisi ceramah perwiritan ibu-ibu, bilal jenazah, dan masjid-masjid di Kelurahan Sari Rejo dan daerah Kecamatan Medan Polonia.Pada tahun 1993 beliau menikah dan setahun kemudian beliau berangkat ke Manado karena diberi tawaran kerja oleh saudaranya sebagai Staff Marketingdi Perusahaan Kosmetik Mustika Ratu selama 7 tahun.Pada tahun 2000 beliau kembali ke Medan. Aktivitas sosial dan keagamaanya tetap dijalankannya setelah masih tiba di Medan hingga pada tahun 2001 beliau berkenalan dengan Pak Basyir seorang kader PKS Kota Medan, beliau diajak Pak Basyir itu mengikuti pengajian minggu rutin yang dikenal dengan liqo’ yang merupakan sarana tarbiyah PKS dan murabbi pertamanya adalah Pak Muhammad Ilyas. Beliau menerima ajakan Pak Basyir dengan senang hati.Hingga pada tahun 2005 Universitas Sumatera Utara 165 mendapat amanah untuk menjadi Kepala Bidang Pembelaan Ummat di DPC PKS Medan Polonia hingga tahun 2010. Setelah selesai tak sampai berapa lama beliau ditunjuk oleh PD Pengurus Daerah MUI Kota Medan mengajak beliau dan memintanya untuk memegang jabatan sebagai Ketua Bidang Ukhuwah dan Dakwah di MUI PC Pengurus Cabang Medan Polonia hingga tahun 2015. Pada tahun 2014 beliau dipilih sebagai salah satu calon legislatif DPRD Kota Medan dan mendapat nomor urut 11 di Dapil 2 Medan dan namun beliau gagal mendapatkan 1 kursi di DPRD Kota Medan. Pada tahun 2015 sampai sekarang beliau diberikan amanah oleh DPD PKS Kota Medan sebagai staff di Bidang Pengembangan Keummatan dan Dakwah dan menjalankan usaha penjual obat-obatan herbal dan agen Namira Travel Umrah dan Haji. Setelah saya kembali dari Manado tahun 2000 lah mulai sering jumpa-jumpa Pak Basyir di Masjid Al- Ikhlas dan kebetulan beliau ketua DPC PKS Medan Polonia.Tahun 2001 nya saya baru mulai aktif di liqo‟an PKS itu waktu itu Ustadz Ilyas lah murabbi pertama saya. Universitas Sumatera Utara 166 BAB VII PENUTUP 7.1 Kesimpulan Partai politik merupakan salah satu organisasi yang merupakan kumpulan orang-orang yang memiliki tujuan, visi dan misi yang ingin dicapai.Dalam hal ini organisasi ini merupakan lembaga formal yang diakui keabsahannya oleh negara. Partai politik sebagai sebuah kendaraan dalam mendapatkan jabatan dan kekuasaan harus memiliki orang-orang yang tangguh, militan, solid, loyal dan memiliki kapasitas yang bagus dalam merumuskan kebijakan-kebijakannya sehingga menarik simpatik masyarakat dan sebagai jembatan antara masyarakat dengan institusi pemerintahan.. Anggota ataupun kader yang solid, tangguh, militan, loyal dan yang memiliki kapasitas yang bagus dihasilkan oleh pembinaan dan pelatihan yang tidak singkat.Butuh waktu yang cukup lama dan berkelanjutan dalam pembinaan dan pelatihan kader-kader yang diharapkan seperti itu.Peran semua elemen yang berada di dalam partai memiliki peran yang sangat penting. Dalam diri manusia-manusia yang memiliki kapasitas diri yang bagus akan menghasilkan sistem dan pola-pola yang bagus dalam perekrutan dan pelatihan kader-kader serta memiliki acuan seperti kurikulum dalam mendidik dan mencetak kader-kader yang bagus. Partai Keadilan Sejahtera yang merupakan salah satu partai politik yang dapat dikatakan masih baru dapat meraih simpatik masyarakat Indonesia Universitas Sumatera Utara 167 umumnya karena lahir dari sebuah organisasi sosial yang bergerak diranah sosial dan keagamaan dimasyarakat yang beragama Islam khususnya. Selain itu perlu kita ketahui juga bahwa, PKS lahir dari anak-anak muda yang mengenyam pendidikan di kampus-kampus yang memiliki citra bagus contohnya Universitas Indonesia pada sekitar tahun 1998 di Jakarta.Kurikulum pendidikan yang dimiliki PKS juga berasal dari alumni- alumninya yang mengeyam pendidikan di Timur Tengah seperti Mesir, Arab Saudi, Irak, Turki dan Palestina.Gerakan organisasi yang terorganisir itu yang dilakukan di masjid-masjid kampus menjadi awal tebentuknya agenda tarbiyah itu di adopsi dari buku-buku pergerakan organisasi Ikhwanul Muslimin. PKS juga dikenal sebagai partai dakwah.Dakwah sendiri berasal dari bahasa Arab yang berarti “mengajak kepada kebaikan”. Dakwah dijadikan juga sebagai cover dalam aktivitas politik PKS karena PKS lahir dari organisasi yang rutin mengadakan kegiatan-kegiatan seperti ta’lim, ikut melaksanakan pembangunan masjid, menjadi panitia-panitia bakti sosial seperti gotong royong, khitanan massal, penanggulangan bencana banjir mampu menarik simpatik warga khususnya Kota Medan. Politik sebagai media dakwah merupakan politik yang ditarik ke ranah aspek agama Islam dalam ranah amanah yang didasari untuk membangun kemaslahatan seluruh penduduk yang diajak kerjasamanya dalam mempraktekkan kebaikan.Politik tidak semata untuk mencari kepentingan pribadi atau kelompok semata. Akan tetapi, politik sebagai alat untuk Universitas Sumatera Utara 168 menegakkan syariat Islam dengan cara membangun, mengatur dan membimbing segala aktivitasnya tidak keluar darisyariat Islam. Politik sebagai media dakwah yang jelas bukan politik yang sekuler,tapi politik sebagai komitmen untuk menjunjung tinggi syariat Islam. Ciri khas politik sebagai media dakwah antara lain, menegakkan kejujuran, keterbukaan, keberanian mengemukakan kebenaran dan menyalahkan yang salah bathil serta penuh tanggung jawab. Dalam berpolitik selalu berfungsi bagi tujuan nilai-nilai Islam. Jadi cara berpolitiknya tidak boleh lepas dari syariat Islam. Berkenaan dengan PKS di Kota Medan.maka ada satu hal yang tidak boleh dilupakan bahwa perjuangan PKS merupakan kelanjutan perjuangan dari Partai Keadilan PK. Dengan demikian, sejarah berdirinya PKS di Kota Medan di dahului dengan berdirinya Partai Keadilan yang di deklarasikan pada tanggal 10 Oktober 1998 di Asrama Haji Medan oleh beberapa anggota inti partai, antara lain Muhammad Nun, Sigit Pramono Asri, Tifatul Sembiring dan Ikrimah Hamidy. Astimen dimana menjelang lahirnya partai ini beberapa aktivis dakwah di berbagai perguruan tinggi di Indonesia melakukan polling dan musyawarah serta menghasilkan persetujuan dakwah Islam melalui wadah partai. Dari wawancara penilitian yang saya lakukan dengan ketua kaderisasi PKS Kota Medan, Bapak Hamzah Sagimun, Lc, beliau mengatakan data terakhir kader PKS Kota Medan berjumlah sekitar 6.200 lebih. Tarbiyah yang merupakan yang terdiri dari beberapa agendasarana penunjang terbentuknya kader yang berkompeten seperti halaqah lingkaran, Universitas Sumatera Utara 169 liqo pertemuan, ta’limtatsqif pembekalan wawasan intelektual dan agama mabitmalam bina iman dan taqwa, dauroh pelatihan, mukhayyam perkemahan dan rihlah rekreasi merupakan sarana penunjang terbentuknya kader-kader yang memiliki rasa solidaritas yang tinggi, militant dan solid sehingga PKS tidak pernah “memakai” artis dalam mendulang suara saat Pemilu maupun Pilkada. Halaqahliqo merupakan pintu masuk bagi mereka-mereka yang ingin menjadi bagian internal atau kader di Partai Keadilan Sejahtera ini.Halaqahliqo ini dipimpin oleh seorang guru yang disebut dengan murabbi. Murabbi merupakan seorang tokoh di PKS dan memiliki peran yang sangat sentral dalam terekrutnya kader, terbinanya kader dan motor penggerak disegala aktivitas kepartaian. Menjadi seeorang murabbi tidak mengenal latar belakang sosialnya asalkan ia memiliki pengalaman dakwah dan telah melewati jenjang pengkaderan tingkat awal minimal selama 6 bulan. Dalam Burhanuddin Muhtadi 2008:9, Mujani dan Liddle mengenai partai-partai Islam dan demokrasi juga menunjukkan bahwa sejauh ini PKS melakukan “strategi dua jalur double-track strategy, dengan memperluas jejaring kader melalui rekrutmen baru di kampus-kampus sambil terus memperluas jangkauan pesannya melalui partisipasi politik di tingkat pemerintahan pusat dan daerah.Pengkaderan di kampus-kampus sangatlah penting karena selain berdakwah dikampus, juga mencari bakat-bakat Universitas Sumatera Utara 170 mahasiswa yang berintelek atau memiliki kognitif yang baik untuk di rekrut kedalam partai nantinya. Sistem rekrutmen PKS dilakukan dengan dua cara yaitu, rekrutmen jama’i. dan fardhi. Rekrutmen jama’i dilakukan secara kolektif dengan formal dan informal dengan menggunakan strategi dengan kegiatan-kegiatan sosial dan keagamaan di masyarakat ramai dan para calon mahasiswa baru.Sedangkan rekrutmen fardhi dilakukan oleh anggota tarbiyah PKS terhadap beberapa masyarakat umum ataupun mahasiswa binaannya di dalam tarbiyah secara berkesinambungan melakukan pendekatan emosional. Sistem rekrutmen yang bagus dan di dukung dengan sistem kaderisasi yang solid mampu melahirkan kader kader yang sangat berperan penting di PKS.Para peserta awal yang telah di rekrut oleh PKS kemudian di didik dengan kurikulum yang telah di buat oleh PKS.Di dalam pola kaderisasi PKS mengajarkan kepada pendidik untuk mengenal PKS secara dalam serta memahami Islam dan politik dan memperdalam ilmu agama. Selanjutnya, secara umum pola pengkaderan PKS Kota Medan terbagi 3 yaitu, tarbiyah, pengkaderan underbrow PKS, dan yang terakhir adalah pengkaderan formal kepartaian PKS sendiri.Namun dalam ketiga pola tersebut, tarbiyah adalah hal yang wajib diikuti dan dilaksanakan oleh seluruh kader PKS dimana halaqahliqo ‟ lah yang menjadi sarana awal dan sebuah keabsahan yang memiliki legitimasi di internal partai.Untuk kelemahan pola tarbiyah terletak pada tidak meratanya persebaran SDM murabbi di masing- masing kecamatan yang ada di Kota Medan sehingga sering terjadinyan libur Universitas Sumatera Utara 171 dan berhentinya suatu agenda liqo’dan hal ini sebagai tugas penting bagi DPD PKS Kota Medan dalam membina dan melaksanakan pelatihan murabbi secara berkesinambungan. Sebagai kesimpulan, ketiga pola tersebut saling mengisi dan mendukung meraup calon kader dan proses pendidikannya. Pola tarbiyah sebagai wadah pendidikan memiliki peran yang paling eksis dari ketiga pola tersebut dan halaqahliqo’ merupakan dasar kekuatan pola pengkaderan PKS Kota Medan Liqo’ juga merupakan kebudayaan para kader-kader PKS di Kota Medan baik yang berada di ranah formal maupun informal, karena seluruh calon kader dan kader diajurkan dan diarahkan ke dalam agenda-agenda tarbiyah dan di pola tarbiyah lah para calon kader ditempah dan dibentuk dalam tarbiyah yang dilakukan oleh PKS yang modul dan strategi-strategi tersebut telah disusun sistematis dan konseptual dalam sistem kaderisasinya. Dalam analisis secara antropologis, PKS yang merupakan kendaraan untuk mencapai sebuah kekuasaan tidak hanya semata melaksanakan aktivitasnya dari sudut pandang formal sebuah partai saja tetapi juga melakukan praktek-praktek upacara sakral demi strategi dan manipulasi- manipulasinya.

7.2 Saran