67
diberikan kepada partai yang mendapatkan kursi di DPRD Kabupaten atau Kota.
Untuk partai PKS, aliran dana telah diatur dalam AD-ART BAB XVI Pasal 24, klasifikasi keuangan dan dana berasal dari:
1. Iuran Anggota.
2. Hibah.
3. Sumbangan dari anggota kader dan masyarakat.
4. Sumber lain yang halal dan sah serta tidak mengikat.
Berikut ini kutipan wawancara peneliti dengan Ibu Dhiyaul Hayati, S.Ag, M.Pd Bendahara Umum PKS Medan 41 tahun:
Meskipun kader-kader di DPD PKS Kota Medan berasal dari berbagai latar belakang yang berbeda
baik dari pekerjaan, etnis, usia, namun terlihat keseriusan
dan keaktifan
mereka dalam
menjalankan tugas
yang telah
diberikan. Menyangkut pendanaan, selain berasal dari Binsos
Bina Sosial, para anggota legislatif, proposal- proposal, para kader juga mau ngasi rsama-sama
dalam menanggulani pendanaan demi kelancaran program-program kita.
2.2.5 Perolehan Suara PKS di Kota Medan Pada 3 Periode Pemilihan Legislatif
Partai Keadilan Sejahtera yang dapat dikatakan sebagai partai politik yang baru muncul mewarnai peta politik yang ada di Indonesia memberi
warna tersendiri bagi corak pergerakan dan peta pilitik di Indonesia dan merupakan partai berbasis agama Islam yang identik dengan kaum muda
Universitas Sumatera Utara
68
terpelajar kota dan corak ideologi Islam yang kental dengan Timur Tengah yang tetap bertahan dalam 18 tahun setelah rezim Presiden Soeharto runtuh.
Perbandingan ini dapat di lihat dari beberapa partai Islam yang mulai hilang di peta politik Indonesia seperti Partai Masyumi, PSII, Partai NU,
Partai Bintang Reformasi dan lainnya. Timbul dan tenggelamnya suatu parpol di kancah perpolitikan nasional dapat di nilai dari integritas internal partai
khususnya para kader untuk terus menopang dan bekerjasama dalam mempertahankan partainya baik ditingkat pusat, wilayah Provinsi, daerah
KabupatenKota,cabang Kecamatan maupun ranting KelurahanDesa karena hal ini memang memiliki landasan hukum yang telah diatur oleh KPU
Komisi Pemilihan Umum dalam PKPU Peraturan Komisi Pemilihan Umum nomor 7 untuk menata alur Pemilu lebih baik dan rapi dan mencegah
terjadinya konflik yang dilakukan kelompok-kelompok kecil. PKS yang merupakan salah satu organisasi politik yang memiliki
struktur organisasi dari pusat sampai cabang di seluruh Indonesia merupakan bukti bahwa pergerakan dan perjuangan dari para kadernya untuk
mempertahankan partainya di peta pertarungan politik nasional.DPD PKS Medan merupakan contoh parpol ini memiliki lembaga strukturalnya di setiap
daerah di Indonesia. Nanun perlu kita ketahui bahwa setiap daerah dan kepengurusan
parpol memiliki Sumber Daya Manusia SDM yang berbeda-beda dalam menjalankan strategi dan mengelolanya.Untuk di Kota Medan hal itu dapat
kita ketahui dari hasil perolehan suara dalam Pemilu.Berikut ini penulis
Universitas Sumatera Utara
69
paparkan hasil suara Pemilu yang di dapatkan PKS di Kota Medan di table bawah ini.
Berikut hasil perolehan suara PKS di Kota Medan dalam 3 Pemilu sebelumnya:
Tabel 10. Perolehan Suara PKS di Kota Medan di 3 Pemilihan Legislatif
No. Tahun
Perolehan Suara 1.
2004 160.887
2. 2009
110.633 3.
2014 91.861
Sumber: KPU Kota Medan tahun 2016
Perolehan suara PKS di Kota kita amati diatas terlihat selama 3 Pemilu berbeda-beda. Dari Pemilu tahun 2004 PKS Kota Medan memperoleh
suara sebanyak 160.887 suara dan mendapatkan 7 kursi di DPRD Kota Medan, tahun 2004 lah yang menjadi tahun kejayaan PKS di tingkat nasional.
Hal ini juga ikut berdampak pada perolehan suara PKS di Kota Medan dalam perolehan suara calon anggota legislatif.Partai yang mengusung bersih dan
peduli ini mampu meraih simpati publik.Hal ini juga tidak terlepas dari kinerja kader-kadernya selama ±5 tahun setelah pasca revormasi tahun 1998
dengan rutin mengadakan aksi-aksi dan kegiatan sosial lainnya. Namun di tahun 2009 berbeda cerita, PKS mengalami penurunanan
perolehan suara, khususnya di Kota Medan.Hal ini dapat dilihat perolehan suara PKS di Kota Medan hanya mencapai 110.633 suara dan hanya
mendapat 9 kursi di DPRD Medan. Berdasarkan hasil wawancara penulis oleh Bapak Hamzah Sagimun, Lc beliau mengatakan hal ini terjadi karena
Universitas Sumatera Utara
70
pada rentang tahun 2005 sampai tahun 2009 media massa dan media banyak mengisukan PKS itu bagian dari organisasi garis keras seperti Wahabi.
Wahabi sendiri merupakan organisasi yang lahir di Arab Saudi yang didirikan oleh Muhammad bin Abdul Al-Wahab. Beliau merupakan seorang teolog
yang kontroversi. Hal ini disebabkan karena ajaran dan pengikutnya sering dan mengkafirkan umat Islam lainnya seperti mengkafirkan orang yang tidak
membaca do‟a qunut di sholat subuh, mengkafirkan orang yang mengikuti mahzab-mazhab yang muktabar Mazhab besar seperi Imam Abu Hanifah,
Imam S yafi‟i, Imam Maliki, dan Imam Hambali dan mengatakan syirik.
Padahal PKS sendiri merupakan perpaduan dan perkumpulan kelompok yang berakar dari Masyumi, Nahdatul Ulama, Muhammadiyah dan PKS terbuka
dari organisasi Islam manapun yang ingin bergabung.Isu yang dikembangkan dan di plintir-plintir media mempunyai dampak yang signifikan bagi
perolehan suara PKS khususnya di Kota Medan. Sedangkan pada tahun 2014, suara PKS di Pemilihan Legislatif di
Kota Medan hanya penurunan suara terus terjadi, PKS hanya meraup suara sebesar 91.861. Penurunan suara yang sangat signifikan ini terjadi akibat
beberapa pemimpin mereka khususnya di Pusat seperti Luthfi Hasan Ishaq terjerat kasus suap import daging sapi pada Januari 2013 yang ditetapkan oleh
KPK sebagai tersangka, Arifinto kader fraksi PKS komisi F-DPR RI tertangkap kamera sedang menonton video porno saat sidang paripurna III
tahun 2011 di DPR berlangsung. Menurut keterangan Bapak Hamzah Sagimun, Lc yang juga kader PKS Kota Medan, hal itu juga bagian dari
Universitas Sumatera Utara
71
konspirasi kelompok-kelompok sekuler dan liberal yang tidak suka dengan partai Islam yang ingin menegakkan syariat Islam. Ada bantahan atas
wawancara saya kepada Pak Hamzah, untuk kasus Luthfi Hasan Ishaq LHI berita yang beredar di media mengatakan bahwa LHI
“tertangkap tangan” sedang mengadakan negosiasi dengan PT. Indoguna selaku pemasok daging
sapi, padahal keterangan dari “pusat” DPP PKS beliau sedang mengadakan rapat dan disaat itu juga ada kunjungan Kedubes Amerika Serikat yang dating
ke kantor KPK. Tentu ada hal yang tersembunyi yang dilakukan Kedubes Amerika Serikat yang disaat itu pemerintah sedang melakukan pemabatasan
mengenai kuota import daging dari luar negeri yang dimana fraksi PKS sangat setuju dan menyuarakan kebijakan tersebut demi mensejahterakan
peternak lokal. Sedangkan untuk kasus Arifinto, berita dari “pusat partai”,
Arifinto sengaja dikirimi link situs porno di emailnya dan beliau penasaran langsung membuka email apa tersebut, padahal belum sempat sampai durasi
menit yang ia lihat. Sanggahan tambahan mengapa isu itu menjadi cepat beredar khususnya di media elektronik, media massa yang berlangsung
hingga berminggu-minggu beritanya di media. Mungkin seperti itulah ujian partai yang ingin menegakkan nilai-nilai dakwah Islam yang utuh di negara
ini, pemberitaan yang berlebihan lebay pemelintiran bahasa media yang berlebihan padahal masih banyak oknum-oknum di legislatif dari fraksi partai
lain yang sering melakukan “kumpul kebo” dengan bawahan dan staffnya
tidak pernah
di beritkan
media secara
berlebihan, tutup
pembicaraanya. Dengan beberapa pemberitaan kasus yang berasal dari “pusat”
Universitas Sumatera Utara
72
yang menimpa petinggi-petinggi partai memberikan dampak penurunan yang signifikan bagi perolehan suara partai yang mengusung nilai bersih dan peduli
ini. Berikut ini inti kutipan wawancara penulis kepada informan, Bapak Hamzah
Sagimun, Ketua Kaderisasi PKS Kota Medan: Pileg tahun 2004 kmaren suara kita paling tinggi
dibanding tahun 2009, dan 2014. Itu semua berkat kader-kader kita militan dan rutin menjalankan
progja dan ngajak-ngajak liqo, di tahun 2007-2008 suara kita menurun karena PKS diterpa isu
organisasi Islam garis keras seperti Wahabi oleh media, padahal di partai kita semua golongan
organisasi Islam masuk, juga ada kasus Arifinto yang seminggu full diberitakan TV itu-itu aja, yang
terakhir Pileg 2014 suara PKS turun kali ya juga pengaruh dari kasus Pak Luthfi dan Pak Gatot
sebelum dekat-dekat Pemilu.
Universitas Sumatera Utara
1
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Partai politik atau yang sering disebut juga dengan parpol merupakan sarana bagi warga negara untuk turut serta atau berpartisipasi dalam proses
pengelolaan negara. Dewasa ini, parpol sudah sangat akrab di lingkungan kita.Sebagai lembaga politik, partai bukan sesuatu yang ada dengan
sendirinya.Kelahirannya mempunyai sejarah yang cukup panjang, meskipun belum cukup tua.Dapat dikatakan parpol merupakan organisasi yang baru
dalam kehidupan manusia, jauh lebih muda di bandingkan dengan organisasi negara.
Menurut Mirriam Budiardjo 2008: 397, sebagai subjek penelitian ilmiah, parpol tergolong relatif muda. Baru pada awal abad ke-20 studi
mengenai masalah ini dimulai. Sarjana-sarjana yang berjasa mempelopori antara lain adalah M.Ostrogorsky 1902, Robert Michels 1911, Maurice
Duverger 1951, dan Sigmund Neumann 1956. Parpol pada awalnya lahir di negara-negara Eropa bagian barat. Dengan
meluasnya gagasan bahwa rakyat merupakan faktor yang perlu diperhitungkan dan diikutsertakan dalam proses politik, maka parpol telah
lahir secara spontan dan berkembang menjadi penghubung antara rakyat di satu pihak dan pemerintah di lain pihak.
Pada awal perkembangannya, pada akhir abad 18 di negara-negara Barat seperti Inggris dan Prancis, kegiatan politik dipusatkan pada kelompok-
Universitas Sumatera Utara