Salman Al-Farisi, Lc, M.A

159

BAB VI Profil Kader PKS Kota Medan

6.1 Salman Al-Farisi, Lc, M.A

Salman Alfarisi, berumur 43 tahun, lelaki ber-etnis Minangkabau ini lahir di Kota Medan pada tanggal 6 Juni 1973 dan sekarang berumur 43 tahun dan ber-etnis Minangkabau. Beliau lahir di keluarga yang kental dengan nuansa Islam.Beliau mengenyam pendidikan SD di 030 di Jalan STM, Kampung Baru dan lulus pada tahun 1985 kemudian melanjutkan Sekolah Menengah Pertama SMPdan Sekolah Menengah Atas SMA di luar Sumatera Utara yaitu di Pondok Psantren Darunnajah Islamic Boarding School di Jakarta. Beliau berada di pondok psantren tersebut menghabiskan waktu selama 8 tahun.Hal ini disebabkan karena beliau banyak mengambil konsentrasi keahlian Bahasa Arab dan tahfiz menghafal Al- Qur‟an. Selama di Psantren Darunnajah Islamic Boarding School beliau aktif di berbagai organisasi sosial formal seperti menjadi Direktur BMT Baitul Mal wa Tamwil pada tahun 1985 sampai 1988, Ketua Lembaga Izzatul Ummah Lembaga Koperasi Syari‟ah di Jakarta pada tahun 1988 sampai 1993. Di sela-sela aktivitasnya di dua lembaga tersebut, beliau juga ternyata telah menjalani tarbiyah khususnya liqo bersama 10 orang temannya di Psantren Darunnajah Islamic Boarding Schooltepatnya pada tahun 1992 yang dipimpin oleh ustadz yang kebetulan kader PKS di Jakarta sekaligus guru di psantren tersebut. Universitas Sumatera Utara 160 Setelah menyelesaikan pendidikannya di Psantren Darunnajah Islamic Boading School, beliau melanjutkan pendidikan strata 1 S1 di Universitas Islam Madinah di Arab Saudi mengambil jurusan Dakwah dan Teologi Islam pada tahun 1994 dan menyelesaikan pendidikannya pada tahun 1999. Di Arab Saudi beliau aktif di berbagai organisasi keagamaan Islam sepertiFKMMI Forum Komunikasi Masyarakat Muslim Indonesia sebagai Ketua pada tahun 1994 sampai tahun 1999. Setelah selesai menyelesaikan pendidikan di Universitas Islam Madinah, beliau kemudian melanjutkan pendidikan magister S2 di University Kebangsaan Malaysia pada tahun 2000. Di Malaysia beliau juga aktif di organisasi perwakilan PKS luar negeri sebagai Kepala Bidang Dakwah dan Pendidikan selama 3 tahun. Dan beliau menyelesaikan pendidikan magisternyapada tahun 2004. Setelah menyelesaikan pendidikannya di luar Sumatera Utara dan luar negeri, beliau kembali ke Indonesia pada tahun 2004. Tak berapa lama beliau di hubungi oleh anggota Dewan Pengurus Daerah PKS Kota Medan yang saat itu dipimpin Ketua PKS Kota Medan dipimpin oleh Pak Surianda, S.Si, M.Si untuk mengisi struktur organisasi PKS di Kota Medan sebagai Deputi staff di Kaderisasi DPD PKS Kota Medan pada tahun 2004 hingga tahun 2005.Selang setahun kemudian beliau diangkat menjadi Ketua Dewan Syari‟ah Daerah Kota Medan di tahun 2006. Setelah selesai menjadi Ketua Dewan Syari‟ah Pusat, beliau diberi amanah untuk mencalonkan diri sebagai anggota legislatif DPRD Kota Medan pada tahun 2009 hingga 2014 dan Universitas Sumatera Utara 161 mendapat nomor urut 1 di surat suara pemilihan calon legilatif untuk Dapil 2 Kota Medan. Pada tahun 2014 setelah masa jabatannya berakhir di DPRD Kota Medan, beliau terpilih di rapat PUI Pemilihan Umum Internal DPD PKS Kota Medan menjadi Ketua Umum DPD PKS Kota Medan periode 2014-2019, dan disaat bersamaan pada tahun 2014 beliau juga dipilih sebagai salah satu calon legislatif oleh PKS untuk ikut lagi dalam Pileg dan berhasil meraih satu kursi di DPRD Kota Medan Dapil 2 lagi. Hingga saat ini beliau masih tetap menjabat sebagai Ketua Umum DPD PKS Kota Medan dan masih tetap mengikuti liqo ’ sebagai sarana pendidikan tarbiyah PKS yang dipimpin oleh seorang murabbi bernama Muhammad Hafez yang sekarang menjabat sebagai Ketua DPW PKS Sumatera Utara. Saya mulai kenal tarbiyah PKS saat masih SMA di Pondok Psantren Darunnajah Boarding School Jakarta, kebetulan beliau seorang dosen sastra Arab dan sekaligus kader madya PKS di Jakarta.Kami melaksanakan liqo‟an di masjid psantren dengan 10 teman saya.

6.2 Dhiyaul Hayati, S.Ag, M.Pd