Aktivis Organisasi Keagamaan Islam di Ranah Formal dan Informal

147 Berikut pernyataan Pak Kamariansyah 43 tahun sebelum menjadi Kader PKS Kota Medan: Dulu om sebelum masuk PKS sempat tertengok om Pak Basyir sering bawa anak-anak mud abaca Al- Qur‟an yang kecil-kecil itu. Disitu terus om datangi Pak Basyir, Bang ini pengajian apa ini bang? Kok ku tengok seminggu sekali kalian ngaji di ruangan ini?Pak Basyir jawa b “Ya ngaji-ngaji biasa bang, kalo mau ikut gabunglah bang, gratis ngajinya kok. Disitulah om mulai coba skali, rupanya enak, ngajinya belajar baca Qur‟an yang betul pertama-pertama, tentang amalan-amalan wajib juga kayak puasa, zakat, sholat. Oh ternyata om rasa ada enaknya juga, trus ngelanjutlah om. Ketauannya ini pengajian partai pas abis ngaji bahas-bahas pergerakan penyebaran Islam zaman Nabi Muhammad trus dikaitkannya sama keadaan politik Indonesia juga pas mau dekat-dekat Pemilulah itu tahun 2003 Pak Basyir ngajak om, “Bang mau ikut partai dakwah kita bang? Ikut-bantu kita nanti pas kampanye ya. Partai apa itu bang? Partai PK bang. “Oh yauda boleh lah bang, om bilang.

5.3 Aktivis Organisasi Keagamaan Islam di Ranah Formal dan Informal

Berorganisasi merupakan dari budaya manusia sebagai makhluk sosial.Organisasi sendiri merupakan bagian dari pranata sosial yang ada di dalam masyarakat yang berfungsi sebagai tempat beberapa manusia untuk berkomunikasi, belajar dan mencapai tujuan yang mereka inginkan.Namun tidak kita pungkiri, kegiatan dari berorganisasi tersebut terdapat unsur-unsur mencapai dan mendapatkan kekuasaan dan jabatan yang merupakan unsur dari politik.Organisasi sosial juga merupakan sarana untuk mencari bakal calon kader-kader yang memiliki potensi dan keilmuan teoritis maupun kreativitas di sebuah organisasi.Organisasi politik juga memiliki strategi Universitas Sumatera Utara 148 tersembunyi hidden-strategy dalam meraup calon kader di ranah organisasi sosial baik yang berada di institusi formal maupun institusi informal. Berikut ini salah satu pernyataan Kak Nana Indrayani 31 tahun yang juga mantan aktivis kampus fakultas FMIPA USU: Awal kenalnya liqo atau halaqah itu dari menthoring,menthoringkan wadah dari UKMI fakultas yang memprasarani matakuliah agama Islam. Dari mulai ikut menthoring kakak merasa nyaman dan ada perubahan dari diri kakak ke arah lebih baik, trus stelah siap matakuliah agama Islamnya, siap juga menthoringnya trus kakak juga ditanya sama murabbi kakak mau lanjut gak menthoringnya? Kakak jawab mau, dan setelah itulah menthoring berlanjut ke jenjang liqo. Selain itu, berikut ini penulis paparkan pernyataan Bang Hendrik 32 tahun yang juga merupakan kader PKS Kota Medan yang dahulunya hingga sekarang yang aktif di organisasi informal masyarakat di lingkungannya: Sejak SMA abang udah jadi ketua Remaja MasjidAr-Rahman simpang pelangi selama dua periode. Pas SMA tahun abang ikut OSIS tapi di bidang Rohis. Disitulah mulai sering ikut-ikut pengajian rutin, tamat SMA sekitar tahun 2002 abang diajak liqo sama senior abang. Murabbinya pertama abang Pak Jamhur Abdullah yang sekarang anggota DPRD Medan fraksi PKS.Habis tamat SMA abang tetap lanjut liqo‟annya walau abang udah dua kali ganti murabbi.Kalo pergantian murabbi ya yang ngasi tau senioran abang. Universitas Sumatera Utara 149

5.4 Pendidikan