Faktor Jenis Kelamin Gender

155 Contohnya adalah Pak Razali Taat, S.Pdi 50 tahun.Berikut sedikit pernyataannya. Dulu bapak bukan asli dari PKS, kenal PKS sekitar tahun 2001 pas umur bapak 35 tahun kalo gak salah pas bapak tamat dari STAIS Medan sering ngisi-ngisi ceramah di masjid, perwiritan laki-laki, jadi bilal jenazah, ya kenal-kenal orang PKS pas bapak sering ngisi-ngisi ta‟lim-ta‟lim pengajian, kegiatan sosial. Disitu bapak mulai diajak, Pak Basyir dikenalin kegiatan-kegiatan PKS yang juga banyak kegiatan-kegiatan sosial dan keagamaannya. Pak Sadimun itu juga bukan orang asli PKS, kebetulan aja dia ketua BKM Al- Ikhlas juga, tau lah kan masyarakat kita ada istilah famili 100. Orang DPC PKS Polonia yang ngajak dia gabung jadi kader dan maju jadi caleg dapil 2 tahun 2004 karna dia punya famili 100 di karang sari ini ya itung-itung nambah suara PKS.

5.8 Faktor Jenis Kelamin Gender

Secara umum, publik mengenal dan memahami definisi dan konsep mengenai seks dan gender sebagai manusia dengan jenis kelamin laki-laki dan perempuan; dimana jenis kelamin laki-lakiidentik dengan maskulinitas dan jenis kelamin perempuan dengan femininitas, yang diasosiasikan dengan peran domestik sekaligus fungsi reproduksi.Definisi konsep ini umumnya dipahami bersifat esensial dan universal.Relasi sosial di antara konsepsi seksgender yang menyangkut masalah sosial, politik maupun ekonomi menjadi focus pembahasan tentang gender di setiap lini kehidupan manusia. Universitas Sumatera Utara 156 Menurut Beet 1991: 127 gender adalah konstruksi sosial yang dapat menjelaskan tentang peran perempuan dan perempuan dalam interaksi sosial kemasyarakatan yang kemudian membentuk kebudayaan dalam masyarakat. Gender bukanlah penggambaran tentang peran seseorang berdasarkan jenis kelamin yang ia miliki seks. Perempuan memiliki ovum yang memastikan ia dapat melahirkan dan menyusui adalah merupakan kodrati karena tuntutan alamiah secara biologis, sementara laki-laki memiliki testis, sehingga memungkinkan dia membuahi perempuan yang menjadi sebuah syarat sebuah kelahiran manusia.Secara substansinya gender adalah peran manusia yang dibangun berdasarkan kebiasaan-kebiasaan turun temurun yang terjadi di dalam suatu komunitas masyarakat dan menjadi budaya setempat. Di ranah politik, peran perempuan semakin dituntut karena secara kuantitas jumlah mereka sangat menentukan, namun dalam realitanya perempuan masih saja dalam tekanan kultural yang bersifat negative seperti perempuan adalah makhluk lemah secara biologis maupun emosional oleh karena itu tidak cocok untuk memasuki peran sentral dalam kehidupan sosial yang luas publik dimana kompetisi antar individu begitu ketat, kasar dan primitif. Sebagai partai Islam yang demokratis, PKS mendukung peran kebijakan pemerintah dalam kebijkan kompoisisi perempuan di Pemilu sebanyak 30, hal ini dimaksudkan juga agar memperlihatkan perempuan juga memiliki kualitas seperti laki-laki. Universitas Sumatera Utara 157 Namun dalam kenyataannya dilapangan, dari 3 kali Pemilihan Caleg DPRD Kota Medan terhitung dari 2004, kader perempuan PKS di Kota Medan tidak mengalami peningkatan dalam hasil perolehan Pileg, bahkan mengalami penurunan. Pada Pileg 2004-2009 satu kader perempuan yang mendapat kursi di legislatif, kemudian di Pileg 2009-2014, dan yang terakhir Pileg 2014-2019 kader perempuan PKS Kota Medan tidak pernah lagi mendapat kursi di legislatif padahal PKS Kota Medan telah mengirim 20 kader perempuannya dari 50 kader PKS Kota Medan pada Pileg 2014-2019. Hal ini disebabkan oleh 4 faktor yang dikatakan oleh Bu Dhiyaul Hayati antara lain: 1. Hambatan dalam budaya 2. Hambatan dalam sosialisasi 3. Hambatan dalam ekonomi dan 4. Hambatan internal Namun untuk peranan perempuan khususnya di PKS Kota Medan, Bu Dhiyaul Hayati mengatakan tidak pernah membatasi peran dan kinerja perempuan dalam menentukan kebijakan dan masukan untuk partai. Berikut pernyataan Bu Dhiyaul Hayati: Kalo untuk peran perempuan di partai peran perempuan udah kita penuhi 30 peran perempuannya contohnya di bendahara, staffnya seluruhnya perempuan juga staff kesekertariatan. Di bidang lain juga ada perempuannya kok seperti di bidang kepemudaan dan bidang kaderisasi. Perempuan di tempatkan di segala lini bidang supaya perempuan bisa belajar dan diberdayakan di sini. Selain itu kalo di agenda pengajian ibu-ibu kader kita yang ngisi, bakti sosial seperti periksa dan cek kesehatan gratis Universitas Sumatera Utara 158 mayoritas kepanitiaannya perempuan kita turunkan dari partai kita. Mengenai masalah perekrutan kader perempuan ke PKS Kota Medan, peran keaktifan perempuan di berbagai organisasi baik di masyarakat maupun di organisasi kampus memiliki nilai tambah dan kemungkinan besar berpeluang besar menjadi kader PKS di Kota Medan, berikut ini pernyataan oleh Bu Dhiyaul Hayati: Perempuan di PKS Kota Medan sebagian besar aktif di organisasi-organisasi kampus khususnya di LDK universitas.Ya hal ini supaya ada pengalaman perempuan untuk belajar di politik formal seperti di partai ini. Universitas Sumatera Utara 159

BAB VI Profil Kader PKS Kota Medan