Pola UnderbrowOrganisasi Afiliasi Partai

127

4.2.2 Pola UnderbrowOrganisasi Afiliasi Partai

Afiliasi merupakan salah satu cara mengembangkan suatu usaha dengan cara memanfaatkan sosialisasi yang secara terarah dilakukan oleh individu, badan usaha atau organisasi antara dua belah pihak demi menjalankan visi dan misi bersama yang telah disepakati secara bersama. Pembentukan kontak sosial ini menimbulkan pertalian.Istilah ini disebut juga dengan istilah motif yang artinya adalah tenaga pendorong atau penggerak kebutuhan yang ada pada manusia dan bersifat universal. Dalam perkembangannya manusia membentuk afiliasi di dasari oleh alas an formal dan rasional. Manusia memiliki alas an logis kenapa ia ingin membentuk afiliasi. Akan tetapi, tanpa ada dorongan ini pun perlu diakui bahwa manusia membutuhkan orang lain secara alami membentuk kontak sosial 51 . PKS sebagai organisasi politik tidak terlepas dengan kebutuhan afiliasi.Afiliasi PKS sendri tidak hanya berupa afiliasi politik dengan berbagai organisasi politik saja, namun PKS juga melakukan afiliasi dengan organisasi-organisasi kampus yang mencetak kader-kader yang memiliki kognitif bagus tetapi juga melakukan afiliasi-afiliasi dengan organisasi sosial.Namun karena penelitian ini memfokuskan pada pengkaderan, hal yang penulis lakukan adalah melihat dan menganalisis afiliasi PKS dengan organisasi-organisasi di ranah formal demi meraup bakal calon kadernya. Organisasi underbrow organisasi yang berafiliasi dengan PKS mengembangkan pola pengakaderan sendiri-sendiri.Organisasi-organisasi 51 http:rebanas.comkamuspolitikafiliasi-politik diakses 10 Mei 2016 Universitas Sumatera Utara 128 underbrow PKS seperti Garuda Keadilan, Serikat Pekerja Keadilan SPK, Perhimpunan Petani Nelayan Sejahtera Indonesia KAPMI adalah organisasi yang bergerak dibidang sosial kemasyarakatan.Selain kelompok kelompok yang secara formal bukan underbrow PKS namu berafiliasi secara ideologis ke partai ini, seperti ROHIS dan LDK juga mengembangkan pola pengkaderan yang khas.Contoh seperti ROHIS dikenal sebagai pengkaderan yang dinamai Latihan Dasar Kepemimpinan, sementara di LDK ada pembinaan bernama Kajian Rutin 52 . Organisasi atau kelompok ini sangat solid, dan memiliki daya juang yang tinggi untuk berdakawah di lingkungan. Mereka pun sering melakukan gerakan gerakan bantuan jika ada musibah yang menimpa daerah daerah di Indonesia. Setelah mendapat simpatik dan dukungan, pada akhirnya juga akan mengarahkan simpatisan ke kegiatan tarbiyah. Untuk tingkatan kader yang berada di ranah formal khsusnya kampus memiliki 3 jenis kader antara lain: a. Simpatisan adalah orang-orang yang ramah, peduli, dan pro terhadap kegiatan pergerakan keagamaan Islam dan dakwah. b. Kader Pemula kader level satu adalah kader pendukung yang berfungsi sebagai pendukung gerakan dakwah kampus yang bersifat aktif. Untuk di LDK Lembaga Dakwah Kampus khususnya di KAMMI di setiap universitas yang ada di Kota Medan yang telah lulus “Dauroh Marhalah 1” 52 Rahmad Immanuddin M. 2012 Ideologi Politik PKS, dari masjid kampus ke gedung parlemen. Jakarta: LKis hal:239 Universitas Sumatera Utara 129 c. Kader Madya kader penggeraklevel dua adalah kader yang telah memiliki peran sebagai eksekutor pergerakan seperti orasi dan demonstrasi di tataran kampus maupun lembaga pemerintahan public yang telah lulus dan mengikuti “Dauroh Marhalah 2” di ranah kampus dan daerahkota. d. Kader Inti kosepsional kader yang telah melewati jenjang pola kaderisasi kampus di LDK Dauroh Marhalah 3 yang memiliki fungsi sebagai pengkonsep gerakan, pengawas, pemberi kebijakan, pengarahan dan pemeliharaan. Berikut ini tingkatan kader afiliasi KAMMI sebagai organisasi afiliasi PKS di ranah formal kampus: Sumber:FilePowerpoint Kader PKS Kota Medan Razali Taat tahun 2012. Kader Inti Konsepsional Kader Madya Penggerak Kader Pemula Pendukung Simpatisan Universitas Sumatera Utara 130 Sedangkan untuk mobilisator pengangkut kader di ranah formal terdapat 3 lembaga dalam perekrutan dan penggerak kader yang disebut dengan trilogi mihwar dakwah.Lembaga tersebut antara lain: LDK UKMI KAM Rabbani Partai KAMMI eksternal kampus Skema poros gerakan tarbiyah di ranah formalkampus Sumber: File Powerpoint Razali Taat tahun 2012 1. Lembaga Dakwah Fakultas LDF atau yang disebut dengan Unit Kegiatan Mahasiswa Islam UKMI. Organisasi ini merupakan lembaga awal dan penununtun mahasiswa baru khususnya mahasiswa yang beragama Islam untuk mengenal lebih jauh tentang Islam diranah kampus dan sebagai sarana pembantu matakuliah agama Islam.Disinilah awal mahasiswa mengenali hal yang mengarah ke halaqah, namun penyebutannya adalah menthoring. Dalam organisasi ini belum ada mengarah ke pergerakan politik dan masih apolitis. Di atas LDF terdapat induk yang menaungi semua LDF di satu universitas yang disebut LDK Lembaga Dakwah Kampus 2. Kelompok Aspirasi Mahasiswa Rabbani atau disingkat dengan KAM Rabbani. Merupakan lembaga awal bagi para kader-kader yang ingin Universitas Sumatera Utara 131 ikut terjun dalam perpolitikan kampus di ranah fakultas. KAM Rabbani ini memiliki kader-kader yang juga merupakan bagian dari organisasi UKMI. KAM Rabbani ini merupakan kendaraan politik untuk mendapatkan kursi Pemerintahan Mahasiswa Fakultas PEMA Fakultas ataupun Presiden Mahasiswa Presma 3. Organisasi Eksternal kampus dan juga diakui keberadaannya di kampus salah satunya adalah KAMMI, juga merupakan lembaga yang bergerak diranah eksternal memainkan peran politisnya di ranah kampus tetapi juga bergerak untuk pengabdian kepada masyarakat. KAMMI itu sendiri lahir dari perkumpulan kader-kader LDK yang ingin bergerak lebih jauh ke masyarakat. Pernyataan Pak Hamzah Sagimun hubungan PKS dengan KAMMI. Hubungan KAMMI dan PKS itu terpisah secara formal dengan adanya masing-masing AD-ART setiap organisasi. KAMMI dan PKS itu ibarat saudara sedarah karena mereka juga punya kebiasaan yang sama kayak kita di pola tarbiyah mereka contohnya mereka juga halaqah, mukhayaam dan rihlah. Halaqah mereka biasanya diisi oleh ustadz-ustadz kita yang dari PKS. Dari ketiga poros lembaga tersebut, analisis yang dapat peneliti simpulkan adalah adanya kultur yang menyatukan mereka, yaitu sama-sama menjalani proses tarbiyah dan sarana-sarana yang ada di dalam tarbiyah dan memiliki istilah panggilan untuk sesama kader tarbiyah yaitu ikhwa jamak untuk laki-laki, akhwat jamak untuk perempuan, akhi panggilan untuk seorang laki-laki dan ukhti panggilan untuk seorang perempuan. Universitas Sumatera Utara 132 Foto 16. Ikrimah Hamidy, S.T merupakan salah satu alumni KAMMI Teknik USUdan sekarang sebagai Wakil Ketua DPRD Sumatera Utara memberi sambutan selamat atas ulangtahun KAMMI Daerah Medan di Hotel Razz Sumber: Dokumentasi peneliti tahun 2015. Untuk diranah informal dapat jelas kita lihat afiliasi itu berjalan di PKS khususnya Kota Medan adalah dengan JPRMI singkatan dari Jaringan Pemuda Remaja Masjid Indonesia.JPRMI lahir di Bandung pada tahun 2005 yang juga di prakarsai oleh .untuk Kota Medan sendiri JPRMI Kota Medan diketuai oleh Ahmad Rosidi Rangkuti, S.Pd.I yang mana beliau juga kader dan staff di Bidang Kepemudaan PKS Kota Medan. Afiliasi yang terlihat dari kader-kader JPRMI yang mayoritas juga telah mengikuti halaqahan milik PKS dan hal ini membantu dan memudahkan proses pendidikan dan lumbung PKS dalam meregenerasi kader-kadernya ke depan. Pernyataan ini di perkuat oleh Rifi Naufal Aslam 18 tahun selaku Ketua Perwakilan Cabang Medan Polonia yang juga telah ikut halaqahliqo ’ PKS di Kecamatan Medan Polonia selama 2 tahun: Universitas Sumatera Utara 133 Ya Pak Rosadi itu ketua JPRMI Kota Medan sekarang, tapi sekarang juga dia kader di DPD PKS Medan di Bidang Kepemudaan dan Olahraga. Bang Iwan pun selaku ketua DPC PKS Medan Polonia sering ngajak-ngajak aku di acara PKS abang tengok pas pelantikan pengurus DPC PKS Medan Polonia tahun 2015 smalam, juga gak abang tengok semalam pas acara PKS Kreatif minggu tanggal 16 Oktober smalam, banyak perwakilan tiap DPC PKS ini orang JPRMI juga. Foto 17.Ahmad Rosadi, S.Pd.I, Ketua JPRMI Kota Medan Sumber: Facebook Ahmad Rosadi tahun 2014. 4.2.3 Pola Pengkaderan Formal Partai Pola pengkaderan formal partai dilakukan secara resmi oleh kepengurusan dari Dewan Pengurus Pusat DPP hingga Dewan Pengurus Ranting DPP 53 sama seperti yang dilakukan oleh parpol-parpol lain.Pola ini biasanya hanya digunakan untuk para kader-kader yang akan bertarung di Pemilihan Legislatif dan calon kader yang dari luar yang mendaftarkan diri 53 Wawancara dengan Bapak Hamzah Sagimun Ketua Kaderisasi PKS Kota Medan Universitas Sumatera Utara 134 dan ditunjuk PKS Kota demi memenuhi kuota dan strategi pemenangan Pemilihan Legislatif di Kota Medan. Untuk calon kader yang di usung PKS Kota Medan dari luar pola tarbiyah nantinya harus mengikuti kebijakan dan arahan strategi dari PKS Kota Medan dan khususnya mengikuti halaqahliqo’an PKS sebagai wadah pendidikan si calon kader legislatif. Berikut penjelasan Pak Hamzah Sagimun mengenai pola pengkaderan formal PKS Kota Medan: Pola pengkaderan formal ini sama kayak di partai- partai lain. Pola pengkaderan formal ini biasanya dipakai untuk orang-orang luar yang belum prnah sama sekali ikut liqo kita, tapi kalo ada basic dia prnah ikut liqo‟ nama dia udah terdaftar di DPD kita dari murabbi dan liqo‟annnya masing-masing setelah dia jadi kader tamhidi. Pendaftaran di partai kita gak ada bayar-bayar, smuanya gratis tapi syaratnya dia harus ikut liqo‟ kita dulu. Sebagai kesimpulan, ketiga pola tersebut saling mengisi dan mendukung meraup calon kader dan proses pendidikannya. Pola tarbiyah sebagai wadah pendidikan memiliki peran yang paling eksis dari ketiga pola tersebut dan halaqahliqo’merupakan dasar kekuatan pola pengkaderan PKS Kota Medan Liqo’ juga merupakan kebudayaan para kader-kader PKS di Kota Medan baik yang berada di ranah formal maupun informal, karena seluruh calon kader dan kader diajurkan dan diarahkan ke dalam agenda-agenda tarbiyah dan di pola tarbiyah lah para calon kader ditempah dan dibentuk dalam tarbiyah yang dilakukan oleh PKS yang modul dan strategi-strategi tersebut telah disusun sistematis dan konseptual dalam sistem kaderisasinya Universitas Sumatera Utara 135 Pernyataan tersebut diperkuat oleh Pak Razali Taat yang sebelumnya yang bukan berlatar belakang orang partai: Untuk dapil 2 Medan ini ada Pak Sadimun yang diusung PKS Kota Medan pas pileg tahun 2004, beliau juga bukan asli orang PKS, disitu beliau diusung internal DPC PKS Medan Polonia yang masih dijabat Pak Basyir.Pak Dimun mulai liqo tahun 2001 dia itu. Pas mau maju ke pileg itu kita ikut daftar dan verifikasi berkas kayak partai-partai yang lain. Kalo di PKS daftar gak ada bayar-bayar dikitpun syaratnya ya harus setahun sebelum Pileg ikut halaqahliqo kita itu. Namun jika kader dari remaja telah mengikuti pra-halaqah hingga halaqah dari jenjang kader tamhidi kader pemula, hingga akhirnya nanti dia telah berada di jenjang kader muda dan di tunjuk oleh partai untuk maju ke Pileg, ia cukup melengkapi berkas dan verifikasi data yang disediakan PKS untuk dinaikkan ke KPU Kota Medan.Untuk status jenjang kader yang masuk dari pola ke partaian formal ini dia tetap berada di jenjang kader tamhidi tetapi tetap dalam lingkaran halaqah kader muda atau madya untuk menyesuaikan usianya. Universitas Sumatera Utara 136 Skema Sistem Kaderisasi PKS di Kota Medan Sistem Jama’ikolektif 1. Formal 2. Informal Sistem Fardhi 1. Ta’arif pengenalan 2. Taqwin penanaman nilai tarbiyah 3. Tanfidz penugasan memegang binaan Pola Tarbiyah: 1. HalaqahLiqo pertemuan mingguan 2. Tatsqifpenambahan wawasan intelektual 3. Mukhayyam perkemahan 4. Mabit Malam Bina Iman dan Taqwa 5. Dauroh Pelatihan 6. Rihlah Rekreasi Pola Pengkaderan Partai Formal Pola Underbrow Organisasi Universitas Sumatera Utara 137 Dari gambar skema diatas dapat disimpulkan bahwa sistem kaderisasi memainkan fungsi ganda yaitu juga sebagai fungsi politik. Sistem kaderisasi PKS memiliki dua cara yaitu secara kolektif jama’i dan secara personal fardhi. Dari proses penjaringan kolektif akan menghasilkan yang layak diajak untuk bergabung lebih jauh di PKS. Namun jika calon kader serius tahap awal yang harus diikuti adalah tarbiyah.Tarbiyahyang juga sebuah mekanisme dalam pendidikan di PKS yang memiliki 6 sarana seperti halaqahliqo, ta’limtatsqif, mukhayyam, daurah, mabit dan rihlah berperan penting sebagai wadah untuk menempah kader-kader yang memiliki loyal, serius, solid dan militan. Pola kaderisasi yang memiliki tiga jenis seperti melalui organisasi underbrow afiliasi, pengkaderan formal semua mengarah ke pola kaderisasi tarbiyah, karena tarbiyah bagaikan sebuah wadah dan mekanisme yang harus dilalui untuk para calon kader untuk masuk menjadi kader PKS.Murabbimerupakan aktor yang mengeksekutor mekanisme tarbiyah yang sebelumnya kita ketahui bersama bahwa murabbi ialah mereka-mereka yang telah menjadi kader senior di PKS minimal kader tingkat mua’yyin anggota muda Kota Medan.

4.3 Sang Murabbi, Tokoh Sentral di PKS