5.3 Tingkat Efisiensi Teknik, Efisiensi Harga dan Efisiensi Ekonomi pada Usahatani Tebu
Produksi tebu merupakan variabel terikat Y sedangkan variabel bebas terdiri
dari luas lahan X1, bibit X2, tenaga kerja X3, pupuk X4 dan pestisida X5. Pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat akan diuji dengan menggunakan
analisis regresi linier berganda dengan menggunakan alat bantu SPSS 17. Hasil estimasi yang diperoleh adalah sebagai berikut:
Tabel 5.2 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda No
Input Produksi Xi
Unstandardized Coefficients B
Signifikansi Uji Parsial
1 2
3 4
5
Constant Luas Lahan X1
Bibit X2 Tenaga Kerja X3
Pupuk X4 Pestisida X5
1,194 54,171
0,001 0,074
0,019
0,04 0,789
0,000 0,035
0,771 0,019
0,955
Nyata Nyata
Tidak Nyata Nyata
Tidak Nyata R-Squared= 0,986
α = 0,05 Signifikansi Uji Serempak =
0,000
Sumber: Lampiran 15 Koefisien determinasi R
2
sebesar 0,986 menunjukkan informasi bahwa 98,6 produksi tebu dapat dijelaskan oleh variabel luas lahan, bibit, tenaga kerja, pupuk
dan pestisida dan sisanya 1,4 dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan ke dalam model.
Nilai signifikansi digunakan untuk melihat pengaruh secara serempak di dalam variabel. Nilai signifikansi sebesar 0,000 ternyata
α
0,05
. Hal ini menunjukkan bahwa variabel luas lahan, bibit, tenaga kerja, pupuk dan pestisida secara
serempak berpengaruh nyata terhadap produksi tebu.
Hasil analisis input produksi yang mempengaruhi produksi dimasukkan ke dalam persamaan fungsi Cobb Douglas sebagai berikut:
Y = 1,194X1
54,171
X2
0,001
X3
0,074
X4
0,019
X5
0,04
Sedangkan jika hasil analisis input produksi yang mempengaruhi produksi diubah ke dalam bentuk linier sebagai berikut:
Ln Y = 1,194+54,171LnX1+0,001LnX2+0,074LnX3+0,019LnX4+ 0,04LnX5 Nilai konstanta sebesar 1,194 merupakan titik potong garis regresi dengan sumbu
tegak Y. Berikut ini interpretasi secara parsial adalah sebagai berikut: 1 Koefisien regresi sebesar 54,171 menunjukkan bahwa setiap adanya
penambahan luas lahan X1 sebesar 1, akan menambah produksi sebesar 54,171, cateris paribus.
2 Koefisien regresi sebesar 0,001 menunjukkan bahwa setiap adanya penambahan bibit X2 sebesar 1, akan menambah produksi sebesar 0,001,
cateris paribus. 3 Koefisien regresi sebesar 0,074 menunjukkan bahwa setiap adanya
penambahan tenaga kerja X3 sebesar 1, akan menambah produksi sebesar 0,074, cateris paribus.
4 Koefisien regresi sebesar 0,019 menunjukkan bahwa setiap adanya penambahan pupuk X4 sebesar 1, akan menambah produksi sebesar 0,019,
cateris paribus. 5 Koefisien regresi sebesar 0,04 menunjukkan bahwa setiap adanya penambahan
pestisida X5 sebesar 1, akan menambah produksi sebesar 0,04, cateris paribus.