Biaya Usahatani Pendapatan Usahatani

5.2.3 Pendapatan Usahatani

Pendapatan usahatani merupakan selisih antara penerimaan usahatani tebu dengan total biaya usahatani tebu selama satu musim tanam. Berikut ini ditampilkan tabel analisis usahatani tebu mencakup seluruh komponen biaya, penerimaan dan pendapatan. Tabel 5.1 Analisis Usahatani Tebu per Petani dan per Ha No Uraian per Petani per Ha 1 Produksi Batangan Ton Rendemen Kg Bagi Hasil Kg Produksi Gula Kg Harga Gula Rp Penerimaan Rp 135,5 8.401,6 5.461,05 5.461,05 10.500 57.340.973 75,5 4.682,86 3.043,86 3.043,86 10.500 31.960.542 2 Biaya : Biaya Variabel - Bibit Rp - Pupuk Rp - Pestisida Rp - Tenaga Kerja Rp - Biaya lain-lainPPN Rp - Biaya sewa traktor Rp - Biaya sewa truk Rp Biaya Tetap - Penyusutan Rp - Biaya sewa lahan Rp - Biaya PBB Rp Total Biaya Rp 5.814.098,04 2.028.235,29 539.088,24 1.610.392,16 260.294,12 538.235,29 5.420.392,16 290.130,7 3.470.588,24 263.235,29 20.234.689 3.240.644,81 1.130.491,8 300.475,41 897.595,63 145.081,97 300.000 3.021.202,19 161.712,2 1.934.426,23 146.721,31 11.278.351 3 Pendapatan Rp 37.106.284 20.682.191 4 RC 2,8 2,8 Sumber : Diolah dari Data Primer, 2015. Pendapatan usahatani tebuPetani = Penerimaan Usahatani – Biaya Usahatani Rp.57.340.973 - Rp.20.234.689 Rp.37.106.284 Pendapatan usahatani tebuHa = Penerimaan Usahatani – Biaya Usahatani Rp.31.960.542 - Rp.11.278.351 Rp.20.682.191 Usahatani tebu di lokasi penelitian adalah usahatani yang menguntungkan.

5.2.4 Analisis RC

Analisis kelayakan usahatani bertujuan untuk mengetahui apakah usahatani tersebut layak untuk diusahakan atau tidak. Salah satu analisis kelayakan usahatani adalah analisis RC. Analisis RC merupakan perbandingan antara penerimaan dengan biaya dalam usahatani tebu selama satu musim tanam. Penerimaan usahatani tebu di lokasi penelitian sebesar Rp.57.340.973Petani atau Rp.31.960.542Ha dengan biaya usahatani tebu sebesar Rp.20.234.689Petani atau Rp.11.278.351Ha. Analisis RC per petani dan per Ha adalah: Analisis RC per Petani = Rp.20.234.689 Rp.57.340.973 = 2,8 Analisis RC per Ha = Rp.11.278.351 Rp.31.960.542 = 2,8 Usahatani tebu di lokasi penelitian adalah usahatani tebu yang layak untuk di usahakan karena nilai analisis RC 1. Dapat disimpulkan usahatani tebu di Desa Kwala Begumit Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat adalah usahatani yang menguntungkan artinya hipotesis yang menyatakan bahwa usahatani tebu di daerah penelitian adalah usahatani yang tidak menguntungkan tidak dapat diterima ditolak.

5.3 Tingkat Efisiensi Teknik, Efisiensi Harga dan Efisiensi Ekonomi pada Usahatani Tebu

Produksi tebu merupakan variabel terikat Y sedangkan variabel bebas terdiri dari luas lahan X1, bibit X2, tenaga kerja X3, pupuk X4 dan pestisida X5. Pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat akan diuji dengan menggunakan analisis regresi linier berganda dengan menggunakan alat bantu SPSS 17. Hasil estimasi yang diperoleh adalah sebagai berikut: Tabel 5.2 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda No Input Produksi Xi Unstandardized Coefficients B Signifikansi Uji Parsial 1 2 3 4 5 Constant Luas Lahan X1 Bibit X2 Tenaga Kerja X3 Pupuk X4 Pestisida X5 1,194 54,171 0,001 0,074 0,019 0,04 0,789 0,000 0,035 0,771 0,019 0,955 Nyata Nyata Tidak Nyata Nyata Tidak Nyata R-Squared= 0,986 α = 0,05 Signifikansi Uji Serempak = 0,000 Sumber: Lampiran 15 Koefisien determinasi R 2 sebesar 0,986 menunjukkan informasi bahwa 98,6 produksi tebu dapat dijelaskan oleh variabel luas lahan, bibit, tenaga kerja, pupuk dan pestisida dan sisanya 1,4 dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan ke dalam model. Nilai signifikansi digunakan untuk melihat pengaruh secara serempak di dalam variabel. Nilai signifikansi sebesar 0,000 ternyata α 0,05 . Hal ini menunjukkan bahwa variabel luas lahan, bibit, tenaga kerja, pupuk dan pestisida secara serempak berpengaruh nyata terhadap produksi tebu.