Metode Penentuan Besar Sampel

3.3 Metode Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh langsung melalui wawancara kepada responden dengan menggunakan daftar pertanyaan kuisioner, sedangkan data sekunder diperoleh dari sumber-sumber lain yang relevan seperti Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Utara, Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara, Badan Pusat Statistik Kabupaten Langkat, Sekretariat Dewan Gula Indonesia dan Koperasi Karsa Mulia.

3.4 Metode Analisis Data

Untuk menguji hipotesis 1 dianalisis secara deskriptif, dengan membandingkan jumlah hasil produksi tebu dengan luas tanam dalam satuan hektar. Selanjutnya tingkat produksi tebu ini dibandingkan dengan rata-rata Nasional 70 TonHa Tabloid Sinar Tani, 2015 serta tingkat produksi tebu hasil penelitian Balai Penelitian dan Pengembangan Pertanian sebesar 135 TonHa Tabloid Sinar Tani, 2015. Apabila tingkat produksi daerah penelitian dari tingkat produksi rata-rata Nasional maka tingkat produksi tergolong tinggi, serta sebaliknya apabila tingkat produksi dari tingkat produksi rata-rata Nasional maka tingkat produksi tergolong rendah. Kemudian membandingkan tingkat produksi daerah penelitian dengan tingkat produksi hasil penelitian dari Balai Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Apabila tingkat produksi daerah penelitian dari tingkat produksi hasil penelitian dari Balai Penelitian dan Pengembangan Pertanian maka tingkat produksi tergolong tinggi, serta sebaliknya jika tingkat produksi dari tingkat produksi hasil penelitian dari Balai Penelitian dan Pengembangan Pertanian maka tingkat produksi tergolong rendah. Untuk menguji hipotesis 2 yaitu untuk mengetahui pendapatan petani dari usahatani tebu, dihitung dengan analisis pendapatan usahatani dengan rumus: ∏ = TR – TC TR = P x Q TC = TFC + TVC Keterangan: ∏ = Pendapatan Benefit Rp TR = Penerimaan Total Revenue Rp TC = Total Biaya Total Cost Rp P = Harga Jual Price RpTon Q = Jumlah Produksi Quantity Ton TFC = Total Biaya Tetap Total Fixed Cost Rp TVC = Total Biaya Variabel Total Variable Cost Rp Pendapatan ∏ dalam suatu usaha diperoleh dari total penerimaan Total Revenue TR dikurangi dengan total biaya Total Cost TC dalam suatu proses produksi. Pendapatan yang nilainya positif disebut keuntungan sedangkan pendapatan bernilai negatif disebut kerugian. Analisis RC rasio merupakan analisis dalam usahatani yang berfungsi untuk mengetahui kelayakan dari kegiatan usahatani yang dilaksanakan dengan membandingkan nilai output terhadap nilai inputnya atau dengan kata lain membandingkan penerimaan usahatani dengan pengeluaran usahataninya. Analisis RC rasio dilakukan untuk mengetahui besarnya penerimaan yang