setiap faktor produksi dalam model ini dianggap tetap. Model ini hanya mampu menerangkan proses produksi pada fase diminishing return, yaitu fase produksi
pada saat tambahan produksi yang dihasilkan sebagai akibat adanya tambahan faktor produksi, meningkat dengan peningkatan yang makin lama makin
berkurang. Bentuk umum model fungsi produksi Cobb-Douglas adalah sebagai berikut :
Y = b
o
X1
b1
X2
b2
X3
b3
....... Xn
bn
e
u
dimana : Y = Jumlah produksi yang diduga
bo = Intersep bi = Parameter penduga variabel ke-i dan merupakan elastisitas
Xi = Faktor produksi yang digunakan u = Kesalahan pengganggu
i = 1, 2, 3,........., n ะต = bilangan natural
Untuk menganalisis fungsi produksi dalam bidang pertanian, perlu ditentukan model fungsi produksi yang akan dipakai berdasarkan pada sebaran data yang
diperoleh pada diagram sebaran data yang diperoleh. Sebaran data tersebut menggambarkan hubungan antara produksi Y dan input X. Apabila sebaran
data berbentuk garis lurus, maka digunakan fungsi produksi linier. Sebaliknya apabila sebaran data tidak berbentuk garis lurus, maka digunakan fungsi produksi
non - linier Soekartawi, 1990.
2.2.5 Efisiensi
Efisiensi sesuai dengan prinsip dasar ilmu ekonomi bahwa dengan input produksi tertentu akan dapat dihasilkan output semaksimal mungkin atau untuk dapat
memproduksi output tertentu dengan input dan biaya seminimal mungkin. Jika prinsip efisiensi produksi tersebut diterapkan dalam suatu produksi komoditas
pertanian maka petani akan berupaya mencapai suatu efisiensi dalam menggunakan input produksi. Apabila petani dapat mengalokasikan sumberdaya
secara efisien maka akan terdapat tambahan kontribusi sektor pertanian, sebaliknya apabila petani tidak mengalokasikan input produksi secara efisien akan
terdapat potensi yang belum dimanfaatkan secara optimal untuk meningkatkan pendapatan usahatani dan menciptakan surplus. Oleh karena itu, efisiensi
penggunaan sumberdaya merupakan hal penting yang menentukan eksistensi berbagai peluang di sektor pertanian dan terkait dengan potensi kontribusinya
terhadap pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan rumahtangga tani Weesink et al, 1990.
Efisiensi terdiri dari komponen teknik dan alokatif harga. Efisiensi teknik merupakan kemampuan suatu unit usaha untuk dapat berproduksi sepanjang kurva
isokuan yaitu menghasilkan output seoptimal mungkin dengan kombinasi input dan teknologi yang tertentu. Efisiensi alokatif harga merefleksikan kemampuan
suatu unit usaha menggunakan input dalam proporsi yang optimal, sesuai dengan harganya masing-masing dan teknologi produksi. Kedua pengukuran ini
kemudian digabungkan untuk mengukur total efisiensi ekonomi Farrell, 1957.
Efisiensi Teknik Efisiensi teknik merupakan kemampuan untuk menghindari pemborosan dengan