Kondisi Penduduk Analisis Efisiensi Usahatani Tebu (Studi Kasus : Desa Kwala Begumit, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat)

Banyaknya penduduk Desa Kwala Begumit Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat dirinci menurut jenis kelamin, laki-laki sebanyak 3.650 jiwa dan perempuan sebanyak 3.649 jiwa.

4.4 Karakteristik Sampel

Dalam penelitian ini, karakteristik sampel yang dimaksud adalah petani yang mengelola usahatani tebu rakyat di Desa Kwala Begumit yang memperoleh fasilitas bantuan dana Penguatan Modal Usaha Kelompok tebu rakyat di Kabupaten Langkat. Adapun karakteristik sampel dalam penelitian ini meliputi umur, pengalaman bertani, jumlah tanggungan, luas lahan dan tingkat pendidikan. Tabel 4.1 Rata-Rata dan Rentang Karakteristik Sampel No Karakteristik Rata-Rata Rentang 1 Umur tahun 43,7 26-60 2 Pengalaman Bertani tahun 7,7 2-30 3 Jumlah Tanggungan jiwa 2,5 0-4 4 Luas Lahan Ha 1,79 0,5-5 5 Tingkat Pendidikan tahun 10,9 0-16 Sumber : Analisis Data Primer Berdasarkan tabel 6.1 dilihat bahwa umur sampel berkisar 26-60 tahun dengan rataan 43,7 tahun. Pengalaman bertani sampel berkisar 2-30 tahun dengan rataan 7,7 tahun. Jumlah tanggungan sampel berkisar 0-4 jiwa dengan rataan 2,5 jiwa. Luas lahan sampel berkisar 0,5-5 Ha dengan rataan 1,79 Ha. Tingkat pendidikan sampel berkisar 0-16 tahun dengan rataan 10,9 tahun. BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Tingkat Produksi Usahatani Tebu

Setiap petani dalam mengelola usahataninya menginginkan jumlah produksi yang maksimal, begitu juga petani tebu di Desa Kwala Begumit Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat. Berdasarkan data yang diperoleh di daerah penelitian rata-rata tingkat produksi usahatani tebu sebesar 75,5 TonHaMT. Dengan tingkat produksi usahatani tebu tertinggi sebesar 375 TonMT sedangkan tingkat produksi usahatani tebu terendah sebesar 37 TonMT Lampiran 3. Bila tingkat produksi rata-rata usahatani tebu di lokasi penelitian dibandingkan dengan tingkat produksi rata-rata usahatani tebu Nasional yaitu sebesar 70 TonHaMT maka tingkat produksi rata-rata usahatani tebu di lokasi penelitian lebih tinggi dari tingkat produksi rata-rata usahatani tebu Nasional, namun bila dibandingkan dengan tingkat produksi usahatani tebu hasil penelitian Balai Penelitian dan Pengembangan Pertanian yakni sebesar 135 TonHaMT, maka tingkat produksi usahatani tebu di daerah penelitian masih tergolong rendah, hal ini memberikan arti bahwa produksi rata-rata usahatani tebu di lokasi penelitian masih potensial untuk ditingkatkan. Dapat disimpulkan bahwa tingkat produksi rata-rata usahatani tebu Desa Kwala Begumit Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat masih tergolong rendah artinya hipotesis yang menyatakan bahwa tingkat produksi usahatani tebu di daerah penelitian tergolong rendah dapat diterima.