Distribusi dan Frekuensi Epidemiologi

Sehingga berdasarkan hasil penemuan International Committee on Taxonomy of Viruses 1986 WHO memberikan nama resmi HIV yang berupa agen viral yang dikenal dengan retrovirus yang ditularkan oleh darah dan punya afinitas yang kuat terhadap limfosit T Duarsa,W.N, 2011.

2.3 Epidemiologi

2.3.1 Distribusi dan Frekuensi

Sejak tahun 1980 jumlah penderita terus meningkat dan melanda seluruh negara. Bahkan tidak terbatas di benua Amerika saja melainkan telah meluas pula ke daratan Eropa, Inggris, Asia Selatan, Asia Tengah, Cina, Jepang, dan Hongkong. Berdasarkan data WHO, proporsi kasus HIV tertinggi berada di wilayah Sub-Sahara Afrika yaitu 70 dari seluruh kasus baru di dunia. Walaupun jumlah penderita di Afrika paling buruk, namun jumlah orang terinfeksi oleh HIV meningkat di sebagian besar beberapa wilayah, khususnya Eropa Timur, dan Asia Tengah. Di India dan Cina terjadi peningkatan epidemik dengan prevalensi 1-2 pada wanita hamil. Namun, walaupun demikian terdapat perbedaan jumlah penderita laki-laki dan perempuan di Amerika Serikat Subowo, 2010. Distribusi penderita HIVAIDS menurut umur di Amerika Serikat, Eropa, Afrika dan ASIA tidak berbeda jauh. Kelompok terbesar adalah golongan umur 30-39 tahun, 40-49 tahun dan golongan umur 20-29 tahun Irianto, 2014. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan data UNAIDS jumlah orang yang hidup dengan HIV meningkat tiap tahunnya walaupun kematian akibat AIDS menurun. Tahun 2012 terdapat 35,6 juta penderita HIV dengan jumlah kematian akibat AIDS sebanyak 1,4 juta 3,93 dan tahun 2013 terjadi peningkatan penderita HIV menjadi 36,2 juta dengan jumlah kematian akibat AIDS 1,3 juta 3,59. Menurut Ditjen PPPL Kementrian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2015, sejak tahun 2008 – 2013 kasus AIDS di Indonesia mengalami peningkatan. Angka kematian CFR HIVAIDS menurun dari 3,79 pada tahun 2012 menjadi 0,46 pada bulan September tahun 2014. AIDS case rate nasional atau angka kejadian kasus AIDS tahun 2015 sebesar 26,42. Tahun 2014 Sumatera utara merupakan salah satu provinsi dengan jumlah kasus HIV terbanyak di Indonesia setelah provinsi DKI Jakarta, Jawa Timur, Papua, Jawa Barat, dan Bali. Dari 11 Provinsi di Indonesia, Sumatera Utara merupakan salah satu provinsi dilaksanakannya Surveilans Terpadu Biologis dan Perilaku STBP tahun 2011 dengan lokasi pelaksanaan survei di Kota Medan dan Deli Serdang. Menurut data Dinas kesehatan Provinsi Sumatera Utara, KabupatenKota yang memiliki jumlah kasus HIVAIDS tinggi tahun 2013 adalah adalah Kota Medan yaitu 421 kasus 37,79, Kabupaten Deli Serdang sebanyak 189 kasus 16,96 dan Kota Pematang Siantar sebanyak 100 kasus 8,97 dari total seluruh penderita baru Profil Kesehatan Sumut, 2013. Universitas Sumatera Utara

2.3.2 Determinan a.