10
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Defenisi
AIDS atau Acquirred Immune Deficiency Syndrome adalah suatu sindrom penyakit defisiensi imunitas selular yang didapat, yang pada penderitanya tidak dapat
ditemukan penyebab defisiensi tersebut Linuwih, 2015. Kerusakan progresif pada sistem kekebalan tubuh akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh oleh infeksi virus
HIV atau Human Immunodefciency Virus menyebabkan ODHA Orang dengan HIV- AIDS amat rentan dan mudah terjangkit bermacam-macam penyakit. Serangan
penyakit yang biasanya tidak berbahaya pun lama-kelamaan akan menyebabkan pasien sakit parah bahkan meninggal.
2.2 Etiologi
AIDS disebabkan oleh virus yang disebut HIV. Virus ini ditemukan oleh Montagnier, seorang ilmuwan Perancis Institute Pasteur, Paris 1983 yang
mengisolasi virus dari seorang penderita dengan gejala limfadenopati, sehingga pada waktu itu dinamakan Lymphadenopathy Associated Virus LAV. Gallo National
Institute of Health, USA 1984 menemukan virus HTLV-III Human T Lymphotropic Virus yang juga adalah penyebab AIDS. Pada penelitian lebih lanjut dibuktikan
bahwa kedua virus ini sama dan ternyata banyak ditemukan di Afrika Tengah. Sebuah penyelidikan pada 200 monyet hijau Afrika, 70 dalam darahnya mengandung virus
tersebut, tanpa menimbulkan suatu penyakit.
Universitas Sumatera Utara
Sehingga berdasarkan hasil penemuan International Committee on Taxonomy of Viruses 1986 WHO memberikan nama resmi HIV yang berupa agen viral yang
dikenal dengan retrovirus yang ditularkan oleh darah dan punya afinitas yang kuat terhadap limfosit T Duarsa,W.N, 2011.
2.3 Epidemiologi
2.3.1 Distribusi dan Frekuensi
Sejak tahun 1980 jumlah penderita terus meningkat dan melanda seluruh negara. Bahkan tidak terbatas di benua Amerika saja melainkan telah meluas pula ke
daratan Eropa, Inggris, Asia Selatan, Asia Tengah, Cina, Jepang, dan Hongkong. Berdasarkan data WHO, proporsi kasus HIV tertinggi berada di wilayah Sub-Sahara
Afrika yaitu 70 dari seluruh kasus baru di dunia. Walaupun jumlah penderita di Afrika paling buruk, namun jumlah orang terinfeksi oleh HIV meningkat di sebagian
besar beberapa wilayah, khususnya Eropa Timur, dan Asia Tengah. Di India dan Cina terjadi peningkatan epidemik dengan prevalensi 1-2 pada wanita hamil. Namun,
walaupun demikian terdapat perbedaan jumlah penderita laki-laki dan perempuan di Amerika Serikat Subowo, 2010. Distribusi penderita HIVAIDS menurut umur di
Amerika Serikat, Eropa, Afrika dan ASIA tidak berbeda jauh. Kelompok terbesar adalah golongan umur 30-39 tahun, 40-49 tahun dan golongan umur 20-29 tahun
Irianto, 2014.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan data UNAIDS jumlah orang yang hidup dengan HIV meningkat tiap tahunnya walaupun kematian akibat AIDS menurun. Tahun 2012 terdapat
35,6 juta penderita HIV dengan jumlah kematian akibat AIDS sebanyak 1,4 juta 3,93 dan tahun 2013 terjadi peningkatan penderita HIV menjadi 36,2 juta dengan
jumlah kematian akibat AIDS 1,3 juta 3,59. Menurut Ditjen PPPL Kementrian Kesehatan Republik Indonesia tahun
2015, sejak tahun 2008 – 2013 kasus AIDS di Indonesia mengalami peningkatan.
Angka kematian CFR HIVAIDS menurun dari 3,79 pada tahun 2012 menjadi 0,46 pada bulan September tahun 2014. AIDS case rate nasional atau angka
kejadian kasus AIDS tahun 2015 sebesar 26,42. Tahun 2014 Sumatera utara merupakan salah satu provinsi dengan jumlah kasus HIV terbanyak di Indonesia
setelah provinsi DKI Jakarta, Jawa Timur, Papua, Jawa Barat, dan Bali. Dari 11 Provinsi di Indonesia, Sumatera Utara merupakan salah satu provinsi
dilaksanakannya Surveilans Terpadu Biologis dan Perilaku STBP tahun 2011 dengan lokasi pelaksanaan survei di Kota Medan dan Deli Serdang. Menurut data
Dinas kesehatan Provinsi Sumatera Utara, KabupatenKota yang memiliki jumlah kasus HIVAIDS tinggi tahun 2013 adalah adalah Kota Medan yaitu 421 kasus
37,79, Kabupaten Deli Serdang sebanyak 189 kasus 16,96 dan Kota Pematang Siantar sebanyak 100 kasus 8,97 dari total seluruh penderita baru Profil
Kesehatan Sumut, 2013.
Universitas Sumatera Utara
2.3.2 Determinan a.
Host
Kelompok masyarakat yang mempunyai perilaku risiko tinggi tertular HIV adalah kelompok masyarakat yang melakukan promiskuitas atau mereka yang sering
berganti-ganti pasangan
seks, yaitu
pelacur dan
pelanggannya, homoseksualbiseksual, waria, pengguna NAPZA suntik, wanita pekerja di panti
pijatklab malam diskotik, penerima transfusi darahproduk darah berulang dan anak yang lahir dari ibu pengidap HIV. Distribusi penderita AIDS di negara-negara barat
menunjukkan kelompok homobiseksual merupakan penderita terbesar, diikuti oleh kelompok pengguna obat narkotika suntik. Di Afrika, AIDS banyak terjadi pada
kelompok heteroseksual. Di Amerika SerikatEropa Barat penderita kelompok ini cenderung meningkat sejajar dengan makin banyaknya ‘reservoir’ HIV di masyarakat
seperti pada kelompok biseksual, IDU, dan pelacur Irianto, 2014.
b. Agent
Virus HIV secara langsung maupun tidak langsung akan menyerang sel CD4. Infeksi HIV akan menghancurkan sel-sel T, sehingga menggangu sel-sel efektor imun
yang lainnya, serta daya tahan tubuh menurun sehingga orang yang terinfeksi HIV akan jatuh kedalam stadium yang lebih lanjut. Selama infeksi primer jumlah limfosit
CD4 dalam darah menurun dengan cepat. Target virus ini adalah limfosit CD4 pada nodus limfa dan thymus yang membuat individu terinfeksi akan terkena infeksi
Universitas Sumatera Utara
opurtunistik. Jumlah virus HIV yang masuk sangat menentukan penularan, penurunan jumlah sel limfosit T berbanding terbalik dengan jumlah virus HIV yang ada dalam
tubuh. Untuk penderita AIDS yang sudah didiagnosa 3 tahun sebelumnya menunjukkan CFR 75 dan CFR yang sudah menderita AIDS selama 5 tahun adalah
100 Irianto, 2014.
c. Environment