5.2.6 Jenis Kelamin Berdasarkan Infeksi Oportunistik
Gambar 5.17 Diagram Batang Proporsi Jenis Kelamin Berdasarkan Infeksi Oportunistik Penderita HIVAIDS yang berobat jalan di RSUD
Dr. Pirngadi Medan Tahun 2015
Dari gambar 5.17 di atas, dapat dilihat bahwa pada penderita HIVAIDS yang
ada infeksi
oportunistik paling
banyak pada
laki-laki 74,0
dan penderita yang tidak ada infeksi oportunistik juga paling banyak terdapat pada laki-laki 71,9.
Hal ini disebabkan karena lebih banyak penderita HIVAIDS laki-laki yang datang berobat daripada penderita perempuan. Berdasarkan hasil analisis statistik
dengan uji Chi-Square diperoleh nilai p0,05 p=0,817. Hal ini menunjukkan tidak ada perbedaan proporsi jenis kelamin berdasarkan infeksi oportunistik.
74,0 71,9
26,0 28,1
10
20 30
40 50
60 70
80
Ada infeksi oportunistik Tidak ada infeksi oportunistik
Laki-laki
Perempuan
Universitas Sumatera Utara
76
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
1. Berdasarkan karakteristik sosiodemografi, diperoleh bahwa distribusi proporsi penderita HIVAIDS yang berobat jalan di RSUD Dr. Pirngadi Medan Tahun
2015 tertinggi pada kelompok umur 30-39 tahun, jenis kelamin laki-laki, suku batak, pendidikan SLTASederajat, pekerjaan wiraswasta, status pernikahan
menikah, dan daerah tempat tinggal di wilayah kota Medan. 2. Distribusi proporsi faktor risiko penularan tertinggi adalah melalui hubungan
seksual yaitu, heteroseksual 3. Distribusi proporsi infeksi oportunistik penderita terbanyak adalah penderita yang
mempunyai infeksi oportunistik, 4. Distribusi proporsi jenis infeksi oportunistik tertinggi adalah TB ParuKelenjar
5. Distribusi proporsi jumlah CD4 terakhir penderita tertinggi adalah 200-499 selμl
6. Distribusi proporsi tahap terapi antiretroviral ARV tertinggi adalah lini 1 7. Tidak ada perbedaan proporsi jenis kelamin berdasarkan faktor risiko penularan.
8. Ada perbedaan proporsi tingkat pendidikan berdasarkan faktor risiko penularan
Universitas Sumatera Utara