5.2.4 Status Pernikahan Berdasarkan Faktor Risiko Penularan
Gambar 5.15 Diagram Batang Proporsi Status Pernikahan Berdasarkan Faktor risiko penularan Penderita HIVAIDS yang berobat jalan di
RSUD Dr. Pirngadi Medan Tahun 2015
Dari gambar 5.15 di atas, dapat dilihat bahwa pada penderita HIVAIDS yang berobat jalan berdasarkan faktor risiko penularan secara seksual pada berstatus
menikah 51,1, belum menikah 41,9, dan jandaduda 7,0, sedangkan faktor risiko penularan non seksual penderita yang menikah 30,4, belum menikah
56,6 dan jandaduda 13,0. Tingginya proporsi hubungan seksual pada kelompok menikah dapat
dijelaskan melalui jenis kelamin. Laki-laki yang sudah menikah dan menderita HIVAIDS diakibatkan oleh perilaku berisiko mereka.
41,9 56,6
51,1
30,4
7,0 13,0
10 20
30 40
50 60
Seksual Non Seksual
Belum Menikah Menikah
JandaDuda
Universitas Sumatera Utara
Sedangkan perempuan yang sudah menikah dan menderita HIVAIDS karena tertular dari suami mereka. Sedangkan tingginya proporsi non seksual dapat dijelaskan
karena terdapat penderita yang risiko penularannya dari Napza suntik IDU yang belum menikah dan risiko penularan perinatal.
Berdasarkan hasil analisis statistik dengan uji Chi-Square diperoleh nilai p0,05 p=0,188. Hal ini menunjukkan tidak ada perbedaan proporsi status
pernikahan berdasarkan faktor risiko penularan. 5.2.5 Umur Berdasarkan Infeksi Oportunistik
Gambar 5.16 Diagram Batang Proporsi Umur Berdasarkan Infeksi Oportunistik Penderita HIVAIDS yang berobat jalan di
RSUD Dr. Pirngadi Medan Tahun 2015
31,2
37,5 68,8
62,5
10 20
30 40
50 60
70 80
Ada infeksi oportunistik Tidak ada infeksi oportunistik
30 tahun ≥ 30 tahun
Universitas Sumatera Utara
Dari gambar 5.16 di atas, dapat dilihat bahwa pada penderita HIVAIDS yang ada infeksi oportunistik paling b
anyak pada umur ≥ 30 tahun 68,8, dan penderita yang tidak ada infeksi oportunistik juga paling banyak terdapat p
ada umur ≥ 30 tahun 62,5.
Hal ini terjadi karena lebih banyak penderita HIVAIDS yang berumur ≥ 30 tahun yang datang berobat. Virus HIV yang menyerang sistem kekebalan tubuh
menyebabkan adanya interaksi antara infeksi HIV dengan infeksi penyakit lainnya sehingga muncul infeksi oportunistik. Penderita yang tidak ada infeksi oportunistik
mungkin masih dalam kondisi asimtomatik tanpa gejala. Berdasarkan hasil analisis statistik dengan uji Chi-Square diperoleh nilai
p0,05 p=0,522. Hal ini menunjukkan tidak ada perbedaan proporsi umur berdasarkan infeksi oportunistik.
Universitas Sumatera Utara
5.2.6 Jenis Kelamin Berdasarkan Infeksi Oportunistik