5.2.2 Tingkat Pendidikan Berdasarkan Faktor Risiko Penularan
Gambar 5.13 Diagram Batang Proporsi Tingkat Pendidikan Berdasarkan Faktor risiko penularan pada Penderita HIVAIDS yang berobat
jalan di RSUD Dr. Pirngadi Medan Tahun 2015
Berdasarkan gambar 5.13 di atas, dapat dilihat bahwa proporsi penderita HIVAIDS yang berobat jalan dengan faktor risiko penularan seksual pada penderita
yang mempunyai pendidikan tinggi 87,2 dan yang mempunyai pendidikan rendah 12,8, sedangkan proporsi penderita HIVAIDS yang berobat jalan dengan faktor
risiko penularan non-seksual yang mempunyai pendidikan tinggi 65,2 dan pendidikan rendah 34,8.
Tingkat pendidikan mempunyai hubungan dengan tingkat pengetahuan. Pengetahuan yang benar tentang HIVAIDS akan sia-sia jika tidak didukung dengan
tindakan positif yang nyata untuk mencegah HIVAIDS.
12,8 34,8
87,2 65,2
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
Seksual Non Seksual
Pendidikan Rendah
Pendidikan Tinggi
Universitas Sumatera Utara
Karena seksualitas tidak mengenal tingkat pendidikan melainkan berpengaruh pada perilaku yang harus dikendalikan khususnya jika tersedia uang, kesempatan dan niat
yang tidak baik. Berdasarkan hasil analisis statistik dengan uji Exact Fisher diperoleh nilai
p0,05 p=0,026. Hal ini menunjukkan ada perbedaan proporsi tingkat pendidikan
berdasarkan faktor risiko penularan. 5.2.3 Pekerjaan Berdasarkan Faktor Risiko Penularan
Gambar 5.14 Diagram Batang Proporsi Pekerjaan Berdasarkan Faktor risiko penularan Penderita HIVAIDS yang berobat jalan di RSUD Dr.
Pirngadi Medan Tahun 2015
26,7 30,4
73,3 69,6
10 20
30 40
50 60
70
80
Seksual Non Seksual
Tidak Bekerja Bekerja
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan gambar 5.14 di atas, dapat dilihat bahwa proporsi penderita HIVAIDS dengan faktor risiko penularan secara seksual pada penderita yang bekerja
73,3 dan yang tidak bekerja 26,7, sedangkan proporsi penderita HIVAIDS dengan faktor risiko penularan non-seksual yang bekerja 69,6 dan tidak bekerja
30,4. Dalam penelitian ini diperoleh bahwa jenis pekerjaan tertinggi adalah
wiraswasta namun tidak dapat dipastikan bahwa pekerjaan tersebut lebih berisiko untuk tertular HIVAIDS. Selain itu, banyaknya penderita HIVAIDS yang berstatus
bekerja berkaitan dengan kelompok umur produktif, yaitu kelompok umur 20-49 tahun.
Berdasarkan hasil analisis statistik dengan uji Chi-Square diperoleh nilai p0,05 p=0,725. Hal ini menunjukkan tidak ada perbedaan proporsi pekerjaan
berdasarkan faktor risiko penularan.
Universitas Sumatera Utara
5.2.4 Status Pernikahan Berdasarkan Faktor Risiko Penularan