52
BAB 5 PEMBAHASAN
5.1 Deskriptif 5.1.1 Distribusi Proporsi Penderita HIVAIDS Berdasarkan Sosiodemografi
a. Umur dan Jenis Kelamin
Gambar 5.1 Diagram Batang Proporsi Penderita HIVAIDS yang berobat jalan Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin di RSUD Dr. Pirngadi
Medan Tahun 2015
Dari gambar 5.1 di atas, dapat dilihat bahwa distribusi penderita HIVAIDS berdasarkan umur dan jenis kelamin tidak berbeda hanya terdapat perbedaan jumlah
saja. Proporsi penderita HIVAIDS berdasarkan umur dan jenis kelamin paling banyak pada kelompok umur 30-39 tahun yaitu laki-laki 34,8 dan perempuan
12,0 dan paling sedikit pada kelompok umur 20 tahun dan kelompok umur
≥ 50 tahun yaitu perempuan 0,9.
3,7 21,1
34,8 9,2
4,6 0,9
7,3 12,0
5,5 0,9
20 20-29
30-39 40-49
≥ 50
Jenis Kelamin
U m
u r
T a
h u
n
Laki-laki Perempuan
Universitas Sumatera Utara
Tingginya proporsi penderita HIVAIDS pada kelompok umur 30-39 tahun menunjukkan bahwa penderita pada kelompok umur tersebut masuk ke dalam
kelompok usia produktif yang aktif secara seksual dan termasuk kelompok umur yang menggunakan Napza suntik. Kasus HIV tinggi pada kelompok umur 25-49
tahun dan untuk kasus AIDS tinggi pada kelompok umur 30-39 tahun Kemenkes RI, 2015.
Proporsi penderita HIVAIDS yang berobat jalan lebih banyak pada laki-laki. Rasio antara jenis kelamin, ditemukan bahwa perbandingan antara laki-laki dan
perempuan adalah sekitar 2,7:1. Kasus HIVAIDS pada laki-laki lebih tinggi karena perilaku seksual yang lebih berisiko, malas memeriksakan diri ke pelayanan
kesehatan, dan penyalahgunaan NAPZA Narkoba, Psikotropika dan Zat Adiktif yang lebih sering dilakukan laki-laki dibandingkan perempuan. Hal ini sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Siregar 2016 di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2014 kasus HIVAIDS tertinggi berada pada kelompok umur 30-39
tahun jenis kelamin laki-laki 33.
Universitas Sumatera Utara
b. SukuEtnik