Perdarahan Intaserebral PSI Perdarahan Subaraknoid PSA

glukosa darah yang tinggi pada stroke akan memperbesar meluasnya area infark sel mati karena terbentuknya asam laktat akibat metabolisme glukosa yang dilakukan secara anaerob oksigen sedikit yang merusak jaringan otak. Peningkatan risiko stroke pada pasien diabetes diduga karena hiperinsulinemia, peningkatan kadar trigliserida total, kolestrol HDL turun, hipertensi dan gangguan toleransi glukosa, serta berkurangnya fungsi vasodilatasi arteriol serebral Junaidi, 2011. 7. Obesitas Kegemukan Obesitas atau kegemukkan dapat meningkatkan kejadian stroke terutama bila disertai dengan dislipidemia dan atau hipertensi, melalui preoses aterosklerosis. Obesitas juga dapat menyebabkan terjadinya stroke lewat efek snoring atang mendengkur dan sleep apnes, karena terhentinya suplai oksigen secara mendadak di otak. Kegemukan juga membuat seseorang cenderung mempunyai tekanan darah tinggi, meningkatkan risiko terjadinya penyakit kencing manisdiabetes, juga meningkatkan produk sampingan metabolisme yang berlebihan yaitu oksidanradikal bebas Junaidi, 2011.

2.6 Gejala Stroke Hemoragik

2.6.1 Perdarahan Intaserebral PSI

Stroke akibat perdarahan intraserebral mempunyai gejala prodromal yang tidak jelas, kecuali nyeri kepala karena hipertema. Serangan seringkali siang hari, saat aktivitas, atau emosimarah. Sifat nyeri kepala yang hebat. Mual dan muntah sering terdapat pada permulaan serangan Pudiastuti, 2011. Universitas Sumatera Utara Gejala neurologis yang timbul bergantung pada berat ringannya gangguan pembuluh darah dan lokasinya. Manifestasi klinis stroke akut berupa Pudiastuti, 2011: a. Gangguan penglihatan b. Kelumpuhan wajah atau anggota badan yang timbul mendadak c. Vertigo, muntah-muntah atau nyeri kepala d. Gangguan semibilitas pada salah satu atau lebih anggota badan e. Disartria bicara pello atau cadel f. Perubahan mendadak status mental g. Afasia bicara tidak lancar, kurang ucapan atau kesulitan memahami ucapan h. Ataksia tungkai atau anggota badan

2.6.2 Perdarahan Subaraknoid PSA

Perdarahan subarakhnoid PSA terjadi sekitar 5 dari seluruh stroke. PSA biasanya terjadi dengan nyeri kepala hebat yang terjadi mendadak, dapat disertai berkurangnya derajat kesadaran atau hilangnya kesadaran. Nyeri kepala yang dirasakan sering merupakan nyeri kepala terhebat yang pernah dialami pasien, tetapi nyeri kepala yang lebih ringan juga dapat terjadi pada PSA. Akibat darah mengiritasi meningers, pasien dapat juga mengeluhkan kaku leher, nyeri punggung, dan fotofobia. Seiring berjalannya waktu, darah pada PSA memiliki efek massa atau lainnya pada bagian otak sehingga menghasilkan gejala neurologis fokal atau kejang. Jika perdarahan subarakhnoid ini masif, keadaan pasien dapat berupa kehilangan kesadaran secara mendadak dan kolaps Alway, 2011. Universitas Sumatera Utara Penyebab utama perdarahan subarakhnoid adalah aneurisma intrakranial. Sehubungan dengan pecahnya aneurisma yang besar, meliputi nyeri kepala yang hebat dan mendadak, hilangnya kesadaran, fotofobia, meningismus, mual, dan muntah. Tanda-tanda peringatan perdarahan subarkhnoid berupa nyeri kepala yang mendadak dan kemudia hilang dengan sendirinya 30-60, nyeri kepala disertai mual, nyeri tengkuk dan fotofobia 40-50, dan beberapa penderita mengalami serang an seperti “disambar petir” Harsono, 1996. Pada pasien dengan perdarahan subaraknoid didapatkan gejala prodromal berupa nyeri kepala hebat dan akut. Kesadaran sering terganggu dan sangat bervariasi. Ada gejalatanda rangsangan meningeal. Edema papil dapat terjadi bila ada perdarahan subhialoid karena pecahnya aneurisma pada a.komunikans anterior atau a.karotis interna Pudiastuti, 2011. Gejala klinis perdarahan subarakhnoid PSA antara lain Junaidi, 2011: 1. Sakit kepala mendadak dan hebat dimulai dari leher 2. Nausea dan vomiting mual dan muntah 3. Fotofobia mudah silau 4. Paresis saraf okumotorius, pupil anisokor, perdarahan retina pada funduskopi 5. Gangguan otonom suhu tubuh dan tekanan darah naik 6. Kaku leherkuduk meningismus, bila pasien masih sadar 7. Gangguan kesadaran berupa rasa kantuk somnolen sampai kesadaran hilang koma Universitas Sumatera Utara

2.6.3 Perdarahan Subdural PSD