Distribusi Frekuensi Stroke Hemoragik

Lokasi Stroke Subarakhnoid, seringnya di meningiserebral Struktur otak dalam ganglia basalis, substansia alba serebri, talamus, pons, serebelum Darah dari luar otak

2.5 Epidemiologi Stroke Hemoragik

2.5.1 Distribusi Frekuensi Stroke Hemoragik

a. Menurut orang Menurut Riskesdas 2007, stroke merupakan penyebab kecacatan kronik yang paling tinggi pada kelompok umur di atas usia 45 tahun. Penyakit stroke belakangan ini menyerang bukan hanya kelompok usia diatas 50 tahun, melainkan juga kelompok usia produktif yang menjadi tulang punggung keluarga. Bahkan, dalam sejumlah kasus, penderita penyakit itu masih berusia dibawah 30 tahunJunaidi, 2011. Di Sumatera Utara penderita stroke yang terdiagnosis nakes pada usia 15-24 tahun 0,2 ‰, 25-34 tahun 0,6‰ dan 35-44 tahun 2,5‰ Riskesdas, 2013. Semakin tua usia seseorang akan semakin mudah terkena stroke. Stroke dapat terjadi pada semua usia, namun lebih dari 70 kasus stroke terjadi pada usia diatas 65 tahun. Laki-laki lebih mudah terkena stroke. Hal ini dikarenakan lebih tingginya angka kejadian faktor risiko stroke misalnya hipertensi pada laki-laki Pinzon, 2010. Menurut WHO 2006, stroke adalah penyebab kematian terbesar ketiga di negara-negara industri setelah penyakit jantung dan kanker. Prevalensi stroke pada populasi kulit putih berkisar antara 500-600 per 100.000 penduduk. Berdasarkan Profil Kesehatan Nasional 2008 jumlah penderita stroke Universitas Sumatera Utara rawat inap oleh karena perdarahan intrakranial 3.716 orang. CFR penyakit stroke tertinggi yang dirawat inap di rumah sakit adalah perdarahan intrakarnial sebesar 34,46 Depkes RI, 2008. b. Menurut tempat Menurut Riskesdas tahun 2013 Prevalensi Stroke berdasarkan diagnosis nakes tertinggi di Sulawesi Utara 10, 8‰, diikuti DI Yogyakarta 10,3‰, Bangka Belitung dan DKI Jakarta masing-masing 9,7 per mil. Prevalensi Stroke berdasarkan terdiagnosis nakes dan gejala tertinggi terdapat di Sulawesi Selatan 17,9‰, DI Yogyakarta 16,9‰, Sulawesi Tengah 16,6‰, diikuti Jawa Timur sebesar 16 per mil. Prevalensi penyakit stroke pada kelompok yang didiagnosis nakes serta yang didiagnosis nakes atau gejala meningkat seiring dengan bertambahnya umur, tertinggi pada umur ≥75 tahun 43,1‰ dan 67,0‰. Prevalensi stroke yang terdiagnosis nakes maupun berdasarkan diagnosis atau gejala sama tinggi pada laki-laki dan perempuan. Prevalensi stroke cenderung lebih tinggi pada masyarakat dengan pendidikan rendah baik yang didiagnosis nakes 16,5‰ maupun diagnosis nakes atau gejala 32,8‰.Prevalensi stroke di kota lebih tinggi dari di desa, baik berdasarkan diagnosis nakes8,2‰ maupun berdasarkan diag nosis nakes atau gejala 12,7‰ Riskesdas, 2013. Prevalensi stroke hemoragik di Jawa Tengah tahun 2012 adalah 0,07 lebih tinggi dari tahun 2011 0,03. Prevalensi tertinggi tahun 2012 adalah kabupaten Kudus sebesar 1,84 Dinas Kesehatan Prov. Jawa Tengah, 2012. Jumlah penderita stroke dengan rata-rata berusia 60 tahun ke atas berada di urutan kedua terbanyak di Asia, sedangkan usia 15-59 tahun berada di urutan Universitas Sumatera Utara kelima terbanyak di Asia. Jumlah penderita stroke mencapai 8,3 per 100 populasi di Indonesia dengan populasi sekitar 211 juta jiwa, berarti terdapat sekitar 1,7 juta penderita stroke di Indonesia Depkes RI, 2007. Dilaporkan di Selandia Baru 793 per 100.000 penduduk, di Prancis 1445 per 100.000 penduduk. Di China, prevalensi stroke 620 per 100.000 penduduk, dan Thailand 690 per 100.000 penduduk WHO, 2011. Menurut American Heart Association yang dikutip oleh Burhanuddin dan Wahiduddin 2013 jumlah penderita stroke di seluruh dunia yang berusia dibawah 45 tahun terus meningkat. Pada konferensi ahli saraf internasional di Inggris dilaporkan bahwa terdapat lebih dari 1.000 penderita stroke berusia kurang dari 30 tahun. Badan kesehatan dunia memprediksi bahwa kematian akibat stroke akan meningkat seiring dengan kematian akibat penyakit jantung dan kanker kurang lebih dari 6 juta pada tahun 2010 menjadi 8 juta di tahun 2030. c. Menurut waktu Data yang diambil oleh Ismail Setyopranoto 2011 dari Unit Stroke RSUP Dr Sardjito terlihat peningkatan jumlah kasus stroke, terutama stroke iskemik. Tabel 2.3 Data pasien stroke di Unit Stroke RSUP Dr Sardjito Yogyakarta, 2004 – 2009 No. Tahun Jenis Patologi Stroke Jumlah Iskemik Hemoragik 1. 2004 229 78,97 61 21,03 290 2. 2005 291 78,44 80 21,56 371 3. 2006 307 72,38 117 27,59 424 4. 2007 305 74,93 102 25,07 407 5. 2008 358 70,61 149 29,39 507 6. 2009 355 70,00 152 30,00 507 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa kasus stroke iskemik yang tertinggi adalah pada tahun 2008 yaitu 358 kasus 70,61. Sedangkan pada kasus stroke hemoragik, kasus yang tertinggi pada tahun 2009 yaitu 152 kasus 30,00.

2.5.2 Faktor Risiko Stroke Hemoragik