Anamnesis Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Penunjang

2.6.3 Perdarahan Subdural PSD

Penderita yang mengalami perdarahan subdural akan mengalami nyeri kepala ringan, lambat laun akan mengalami nyeri kepala yang hebat dan biasanya terjadi didaerah dahi. Dapat disertai mual dan muntah, penglihatan dapat juga terganggu karena pembengkakan pada papil Harsono, 2009. Kebanyakan perdarahan subdural disebabkan oleh laserasi vena-vena korteks atau vena-vena penghubung akibat adanya trauma kepala. Berdasarkan ketepatan dan ukuran hematoma, gejala bervariasi dari gangguan status mental dan kesiagaan yang terjadi cepat hingga yang terjadi perlahan, kelemahan dan baal ringan pada satu sisi Goldszmidt, 2009.

2.7 Diagnosis Stroke Hemoragik

2.7.1 Anamnesis

Anamnesis pada penderita stroke meliputi identitas klien, keluhan utama, riwayat penyakit dahulu, riwayat penyakit keluarga, dan pengkajian psikososial Mutaqqin, 2008.

2.7.2 Pemeriksaan Fisik

Setelah melakukan anamnesi yang mengarah pada keluhan-keluhan klien, pemeriksaan fisik sangat berguna untuk mendukung data dari pengkajian anamnesis. Pemeriksaan fisik yang sering dilakukan pada pasien meliputi pemeriksaan umum suhu tubuh, gizi, tekanan darah, anemia, paru, jantung, denyut nadi dan pemeriksaan fungsi saraf tingkat kesadaran, fungsi serebral, saraf kranial, sistem motorik, respon refleks, dan sistem sensorik Mutaqqin, 2008. Universitas Sumatera Utara

2.7.3 Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang stroke menurut Mutaqqin2008 yaitu: a. Angiografi serebral Membantu menentukan penyebab dari stroke secara spesifik seperti perdarahan arteriovena atau adanya ruptur dan untuk mencari sumber perdarahan seperti aneurisma atau malforasi vaskular. b. Lumbal pungsi Tekanan yang meningkat dan disertai bercak darah pada cairan lumbal menunjukkan adanya hemoragi pada subarakhnoid atau perdarahan pada intrakranial. Peningkatan jumlah protein menunjukkan adanya proses inflamasi. Hasil pemeriksaan likuor merah biasanya dijumpai pada perdarahan yang masif, sedangkan perdarahan yang kecil biasanya warna likuor masih normal sewaktu hari-hari pertama. c. CT scan Pemindaian ini memperlihatkan secara spesifik letak edema, posisi henatoma, adanya jaringan otak yang infark atau iskemia, dan posisinya secara pasti. d. MRI MRI Magnetic Imaging Resonance menggunakan gelombang magnetik untuk menentukan posisi dan besarluas terjadinya perdarahan otak. Universitas Sumatera Utara e. USG doppler Untuk mengidentifikasi adanya penyakit arteriovenamasalah sistem karotis. f. EEG Pemeriksaan ini bertujuan untuk melihat masalah yang timbul dan dampak dari jaringan yang infark sehingga menurunnya impuls listrik dalam jaringan otak.

2.8 Letak Kelumpuhan