masyarakat dalam hal Kepailitan dan sesuai dengan aturan perundang-undangan yang berlaku.
B. Saran
Berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka ada beberapa hal yang dapat disarankan, antara lain :
1. Diharapkan pada pihak Pengadilan Niaga setelah menetapkan putusan
permohonan pernyataan pailit, agar secepatnya mengirimkan salinan putusan pernyataan pailit tersebut kepada pihak Balai Harta Peninggalan Medan selaku
Kurator pemerintah seandainya Balai Harta Peninggalan yang ditunjuk sebagai Kurator pailit dalam putusan pernyataan pailit tersebut, sehingga UUK dan PKPU
tersebut dapat berjalan dengan efektif. 2.
Diharapkan pada pihak-pihak yang terkait dalam perkara kepailitan untuk lebih kooperatif kepada Balai Harta Peninggalan Medan seandainya Balai Harta
Peninggalan Medan tersebut ditunjuk sebagai Kurator dalam hal pengurusan dan pemberesan harta pailit dan instansi lain yang terlibat dalam kepailitan baik
langsung maupun tidak langsung, Instansi-instansi terkait, Pengadilan Niaga dan Kurator hendaknya menyadari pentingnya penerapan prinsip transparansi. Prinsip
transparansi bukan saja bermanfaat bagi kreditur dan debitur tetapi juga akan sangat bermanfaat bagi Balai Harta Peninggalan sebagai Kurator. Dengan
menerapkan prinsip transparansi tersebut kecurigaan terhadap kurator dan penyimpangan dalam kepengurusan dan pembersan harta pailit dapat dihindari,
Sarifani Simanjuntak : Prinsip Transparansi Dalam Pengurusan Dan Pemberesan Harta Pailit Oleh Balai Harta Peninggalan Di Kota Medan, 2009
dan ini akan meningkatkan kepercayaan masyarakat untuk memakai jasa Balai Harta Peninggalan sebagai Kurator pemerintah dalam suatu kepailitan, sehingga
kedepannya tidak kalah bersaing dengan kurator swasta atau kurator lainnya. 3.
Diharapkan kepada pihak pemerintah mencadangkan atau menyediakan dana operasional untuk Balai Harta Peninggalan Medan selaku Kurator Pemerintah
dalam Kepailitan untuk melakukan pengurusan dan pemberesan harta pailit. Sebab hasil yang diperoleh setelah pengurusan dan pemberesan harta pailit
tersebut keseluruhannya diberikan kepada pemerintah dalam bentuk Penerimaan Negara Bukan Pajak selanjutnya disebut PNBP. Sehingga dari dana tersebut
dapat dimanfaatkan untuk menyediakan atau mengadakan suatu tempat khusus untuk penyimpanan barang-barang bergerak yang merupakan harta pailit,
sehingga akan mempermudah dalam hal pengawasan selama dilakukannya pengurusan dan pemberesan harta pailit. Dan kepada pihak Kurator pemerintah
dalam hal ini Balai Harta Peninggalan agar membuat web site di situs internet atas nama Balai Harta Peninggalan agar masyarakat umum dapat mengakses dan
mendapatkan informasi dengan mudah tentang kepailitan yang sedang diurusnya. Sehingga prinsip-prinsip transparansin dalam pengurusan dan pemberesan harta
pailit tersebut benar-benar terlaksana bukan hanya dalam aturan-aturan saja tapi juga pelaksanaanya.
Sarifani Simanjuntak : Prinsip Transparansi Dalam Pengurusan Dan Pemberesan Harta Pailit Oleh Balai Harta Peninggalan Di Kota Medan, 2009
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku-Buku