Teknik Pengumpulan Data Prinsip Transparansi Dalam Pengurusan Dan Pemberesan Harta Pailit Oleh Balai Harta Peninggalan Di Kota Medan

b. Studi Dokumen Studi dokuemn dilakaukan terhadap bahan-bahan kepustakaan yaitu bahan-bahan yang digunakan berupa data-data yang ada perpustakaan, data sekunder yang ada di BHP, serta putusan-putusan pengadilan yang dapat diperinci sebagai berikut : 1 Bahan hukum primer. Sebagai landasan utama yang dipakai dalam rangka penelitian ini di antaranya adalah Undang-Undang No. 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang serta peraturan pelaksananya. 2 Bahan hukum sekunder. Bahan yang memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer, seperti hasil-hasil penelitian, hasil seminar, hasil karya ilmiah dari kalangan hukum dan seterusnya, serta dokumen-dokumen lainnya yang berkaitan dengan Prinsip Transparansi dalam Pengurusan dan Pemberesan Harta Pailit oleh Balai Harta Peninggalan di Kota Medans serta putusan-putusan Pengadilan Niaga.

4. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data akan dapat dilakukan dengan baik, jika tahap sebelumnya sudah dilakukan persiapan secara matang. Sebelum melakukan pengumpulan data ke lapangan, maka hal-hal yang perlu dipersiapkan atau disediakan adalah surat izin penelitian, pedoman wawancara, alat tulis menulis dan lain-lain yang dianggap Sarifani Simanjuntak : Prinsip Transparansi Dalam Pengurusan Dan Pemberesan Harta Pailit Oleh Balai Harta Peninggalan Di Kota Medan, 2009 penting. 38 Pengumpulan data ini dilakukan melalui tahap-tahap penelitian antara lain sebagai berikut : a. Studi Kepustakaan library research. Studi kepustakaan ini dilakukan untuk mendapatkan atau mencari konsepsi- konsepsi, teori-teori, asas-asas dan hasil-hasil pemikiran lainnya yang berkaitan dengan permasalahan penelitian ini. b. Studi Lapangan field research. Studi lapangan ini dilakukan untuk memperoleh dokumen dan hasil wawancara yang akan digunakan sebagai data penunjang dalam penelitian ini. Data tersebut diperoleh dari para pihak yang telah ditentukan sebagai informan atau narasumber seperti Hakim Pengadilan Niaga Medan, Ketua Balai Harta Peninggalan Medan selaku Kurator yang ditunjuk oleh pihak pemerintah dan para staf pelaksana yang ditunjuk Ketua Balai Harta Peninggalan yang menangani pengurusan dan pemberesan harta pailit, para praktisi serta akademisi yang mengetahui tentang masalah Kepailitan. Sementara itu, sumber data dalam penelitian ini adalah data sekunder. Untuk menghimpun data sekunder, maka dibutuhkan bahan pustaka yang merupakan data dasar yang digolongkan sebagai data sekunder yang terdiri dari bahan hukum primer, sekunder dan tertier. Selain itu, penelitian ini didukung oleh data primer yang diperoleh dari penelitian di lapangan, yaitu dari para pihak yang telah ditentukan sebagai informan 38 Bambang Waluyo, Penelitian Hukum Dalam Pratek Jakarta: Sinar Grafika, 2002, hal. 49. Sarifani Simanjuntak : Prinsip Transparansi Dalam Pengurusan Dan Pemberesan Harta Pailit Oleh Balai Harta Peninggalan Di Kota Medan, 2009 atau narasumber seperti Hakim Pengadilan Niaga Medan, Ketua dan staf Balai Harta Peninggalan Medan selaku Kurator yang ditunjuk oleh pihak pemerintah dan para praktisi serta akademisi yang mengetahui tentang masalah Kepailitan.

5. Analisis Data