5. Putusan Pailit BENNY JONO alias ABENG dengan No. 04PAILIT2008PN.
NIAGA MEDAN Tanggal 28 Januari 2008. Selain itu, permasalahan lain yang ditemukan yaitu terkait dengan biaya atau
anggaran untuk pengumuman putusan pailit. Pengumuman putusan pailit di media massa ini membutuhkan dana yang besar. Apabila dana untuk mengumumkan
putusan pailit tidak terpenuhi maka hal ini akan mempengaruhi lambatnya pengumuman putusan pailit yang berpengaruh terhadap penerapan prinsip
transparansi dalam pengurusan dan pemberesan harta pailit. Biaya lain yang sangat mempengaruhi transparansi dalam pengurusan dan pembersan harta pailit meliputi
pengumuman putusan pailit di Lembaran Negara, Biaya Rapat Kreditor, Rapat Verifikasi dan sebagainya. Padahal kurator dalam hal ini Balai Harta Peninggalan
tidak mempunyai dana yang cukup untuk melaksanakan seluruh tugas di awal kepailitan tersebut.
Berdasarkan uraian di atas, maka perlu dilakukan penelitian tentang “Prinsip Transparansi Dalam Pengurusan Dan Pemberesan Harta Pailit Oleh Balai Harta
Peninggalan di Kota Medan”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut :
Sarifani Simanjuntak : Prinsip Transparansi Dalam Pengurusan Dan Pemberesan Harta Pailit Oleh Balai Harta Peninggalan Di Kota Medan, 2009
1. Bagaimanakah pengurusan dan pemberesan harta pailit oleh Balai Harta
Peninggalan menurut Undang-Undang No. 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang?
2. Hambatan-hambatan apa saja yang terjadi dalam Pengurusan dan Pemberesan
Harta Pailit oleh Balai Harta Peninggalan di Kota Medan ? 3.
Bagaimana penerapan Prinsip Transparansi dalam Kepailitan terhadap Pengurusan dan Pemberesan Harta Pailit oleh Balai Harta Peninggalan di Kota
Medan ?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang telah diutarakan di atas, maka dapat dirumuskan tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengurusan dan pemberesan harta pailit oleh
Balai Harta Peninggalan menurut Undang-Undang No. 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang.
2. Untuk mengetahui dan menganalisis hambatan-hambatan yang terjadi dalam
Pengurusan dan Pemberesan Harta Pailit oleh Balai Harta Peninggalan di Kota Medan.
3. Untuk mengetahui dan menganalisis penerapan Prinsip Transparansi dalam
Pengurusan dan Pemberesan Harta Pailit Oleh Balai Harta Peninggalan di Kota Medan.
Sarifani Simanjuntak : Prinsip Transparansi Dalam Pengurusan Dan Pemberesan Harta Pailit Oleh Balai Harta Peninggalan Di Kota Medan, 2009
D. Manfaat Penelitian
Dilakukannya penelitian ini diharapkan dapat membawa manfaat sebagai berikut : 1.
Secara teoritis penelitian ini dapat memberikan manfaat dalam bentuk sumbang saran untuk perkembangan ilmu hukum pada umumnya dan untuk bidang Hukum
Perdata pada khususnya yang berhubungan dengan Prinsip Transparansi dalam Kepailitan terhadap Pengurusan dan Pemberesan Harta Pailit Oleh Balai Harta
Peninggalan di Kota Medan. 2.
Secara prakteknya sangat bermanfaat dan membantu bagi semua pihak, baik itu Kurator Pemerintah maupun Kurator swasta di Kota Medan dan masyarakat yang
melakukan Pengurusan dan Pemberesan Harta Pailit di Kota Medan.
E. Keaslian Penelitian