Keharusan untuk memuat hal-hal tertentu yang berkaitan dengan kepailitan

c. Pengabulan putusan atau penolakan permohonan pernyataan pailit yang harus diputuskan oleh Hakim Pengadilan Niaga di dalam sidang yang terbuka bagi umum. Ada beberapa hal atau cara yang ditentukan dalam UUK dan PKPU yang dapat menjamin terlaksananya Prinsip Transparansi dalam Kepailitan antara lain, yaitu :

1. Keharusan untuk memuat hal-hal tertentu yang berkaitan dengan kepailitan

dalam Berita Negara dan Surat Kabar Harian Mengenai pemuatan hal-hal yang berkaitan dengan kepailitan dalam Berita Negara dan Surat Kabar Harian, maka Kurator dalam hal tersebut paling lambat dalam jangka waktu 5 lima hari setelah tanggal putusan pernyataan pailit di terima harus segera mengumumkan ke dalam Berita Negara Republik Indonesia dan paling sedikit 2 dua Surat Kabar Harian, baik itu Surat Kabar Harian yang beredar secara Nasional maupun Surat Kabar Harian lokal yang beredar di tempat domisili debitor yang kesemuanya ditetapkan oleh Hakim Pengawas. 178 Dan hal-hal yang dimuat mengenai ikhtisar putusan pernyataan pailit tersebut, yaitu : a. Nama, alamat dan pekerjaan debitor. b. Nama Hakim Pengawas, c. Nama, alamat dan pekerjaan Kurator. d. Nama, alamat dan pekerjaan anggota panitia kreditor sementara, apabila ditunjuk. e. Tempat dan waktu penyelenggaraan rapat pertama kreditor. 178 Pasal 15 ayat 4 Undang-Undang No. 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang. Sarifani Simanjuntak : Prinsip Transparansi Dalam Pengurusan Dan Pemberesan Harta Pailit Oleh Balai Harta Peninggalan Di Kota Medan, 2009 Prinsip Transparansi dalam Pasal 15 ayat 4 UUK dan PKPU tersebut telah terlihat dengan jelas, dengan diumumkannya Kepailitan tersebut ke Berita Negara Republik Indonesia dan Surat Kabar Harian oleh Kurator, maka diharapkan kepada masyarakat umum yang ada hubungannya dengan debitor pailit yang kedudukannya sebagai kreditor selain daripada kreditor yang telah mengajukan permohonan pailit atau pihak-pihak yang berhak mengajukan permohonan pailit berdasarkan Pasal 2 ayat 2, 3, 4 dan 5 UUK dan PKPU ke Pengadilan Niaga dapat mengetahuinya dan agar dapat segera berkoordinasi dengan Kurator untuk dapat dimasukkan sebagai kreditor pailit, sehingga nantinya tidak akan menderita kerugian dengan adanya kepailitan tersebut. 179 Selain daripada itu, diharapkan kepada pihak-pihak lain yang telah dan akan berhubungan dengan debitor pailit dalam melakukan perbuatan hukum tertentu yang berkaitan dengan harta pailit, agar mewaspadainya atau berhati-hati supaya jangan sampai menimbulkan kerugian dikemudian hari.

2. Pencatatan Dalam Register Umum