Uji kemurnian isolat dengan KLT dua arah

29 Isolat ditotolkan pada plat pra lapis silika gel 60 F 254 yang sebelumnya telah diaktifkan, kemudian dimasukkan ke dalam bejana kromatografi yang telah jenuh uap pengembang pertama dan ditutup rapat. Sesudah elusi selesai plat dikeluarkan dari bejana kromatografi, lalu diputar 90 o dimasukkan ke dalam bejana kromatografi yang telah jenuh uap pengembang kedua dan ditutup rapat. Setelah selesai elusi plat dikeluarkan dan dikeringkan di udara, kemudian plat disemprot dengan penampak bercak pereaksi LB. Warna bercak yang terjadi diamati dan dihitung harga Rf-nya.

3.10 Karakterisasi Isolat

Karakterisasi senyawa triterpenoid hasil isolasi dilakukan dengan spektrofotometri ultraviolet UV dan spektrofotometri inframerah IR.

3.10.1 Karakterisasi isolat dengan spektrofotometri ultraviolet

Karakterisasi isolat dengan spektrofotometri ultraviolet dilakukan dengan cara melarutkan senyawa hasil isolasi dengan metanol kemudian diukur absorbansinya pada panjang gelombang 200-400 nm.

3.10.2 Karakterisasi isolat dengan spektrofotometri inframerah

Karakterisasi isolat dengan spektrofotometi inframerah dilakukan dengan cara mencampur isolat dengan kalium bromida menggunakan alat mixture vibrator, kemudian dicetak menjadi pelet dan dimasukkan kedalam alat spektrofotometer inframerah lalu diukur spektrum inframerah pada bilangan gelombang 4500-500 cm -1 . 30

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Identifikasi Tumbuhan Patah Tulang

Identifikasi sampel dilakukan oleh bagian Herbarium Medanense MEDA Universitas Sumatera Utara terhadap tanaman patah tulang adalah Euphorbia tirucalli L. suku Euphorbiaceae. Hasil identifikasi sampel dapat dilihat pada Lampiran 1.

4.2 Hasil ekstraksi serbuk simplisia

Ekstraksi serbuk simplisia dilakukan secara maserasi menggunakan pelarut n-heksan, dari 500 g serbuk simplisia setelah diuapkan dengan alat rotary evaporator± 40°Cdiperoleh ekstrak kental 40 g.

4.3 Hasil Karakterisasi Simplisia

Hasil pemeriksaan karakterisasi serbuk simplisia ranting tanaman patah tulang dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut dan perhitungannya dapat dilihat pada Lampiran 10. Tabel 4.1 Hasil pemeriksaan karakterisasi serbuk simplisia. No Pemeriksaan Hasil Pemeriksaan