Penetapan kadar air Karakterisasi Simplisia

22 ditimbang seksama, labu dipanaskan hati-hati selama 15 menit. Setelah toluen mendidih, kecepatan tetesan diatur lebih kurang 2 tetes tiap detik sampai sebagian besar air terdestilasi, kemudian kecepatan tetesan dinaikkan hingga 4 tetes tiap detik.Setelah semua air terdestilasi, bagian dalam pendingin dibilas dengan toluen.Destilasi dilanjutkan selama 5 menit, kemudian tabung penerima dibiarkan mendingin pada suhu kamar. Setelah air dan toluen memisah sempurna, volume air dibaca dengan ketelitian 0,05 ml. Selisih kedua volume air yang dibaca sesuai dengan kandungan air yang terdapat dalam bahan yang diperiksa. Kadar air dihitung dalam persen World Health Organization, 1992.

3.4.2 Penetapan kadar sari yang larut dalam air

Sebanyak 5 gram serbuk simplisia dimaserasi selama 24 jam dengan 100 ml air-kloroform 2,5 ml kloroform dalam air sampai 1 liter menggunakan labu bersumbat sambil berkali-kali dikocok selama 6 jam pertama, kemudian dibiarkan selama 18 jam dan disaring. Sejumlah 20 ml filtrat diuapkan sampai kering dalam cawan dangkal berdasarkan rata yang telah ditara.Sisa dipanaskan sampai kering pada suhu 105 o C hingga bobot tetap.Kadar sari yang larut dalam air dihitung dalam persen terhadap bahan yang telah dikeringkan di udara Depkes RI., 1995.

3.4.3 Penetapan kadar sari larut dalam etanol

Sebanyak 5 gram serbuk simplisia dimaserasi selama 24 jam dengan 100 ml etanol 95 menggunakan labu bersumbat sambil berkali-kali dikocok selama 6 jam pertama, kemudian dibiarkan selama 18 jam. Disaring dengan cepat untuk menghindarkan penguapan dari etanol, sejumlah 20 ml filtrat diuapkan sampai kering dalam cawan dangkal berdasar rata yang telah ditara.Sisa dipanaskan sampai kering pada suhu 105 o C hingga bobot tetap. Kadar sari yang larut dalam 23 etanol dihitung dalam persen terhadap bahan yang telah dikeringkan di udara Depkes RI., 1995

3.4.4 Penetapan kadar abu

Sebanyak 2 gram serbuk simplisia yang telah digerus ditimbang seksama, dimasukkan ke dalam krus porselen yang telah terlebih dahulu dipijar dan ditara, kemudian diratakan.Lalu krus dipijarkan perlahan-lahan sampai bobot tetap.Kadar abu dihitung terhadap bahan yang telah dikeringkan di udara Depkes.,RI1995.

3.4.5 Penetapan kadar abu yang tidak larut dalam asam

Abu yang diperoleh pada penetapan kadar abu dididihkan dengan 25 ml asam klorida encer selama 5 menit, bagian yang tidak larut dalam asam dikumpulkan, disaring melalui kertas saring bebas abu, dicuci dengan air panas. Residu dan kertas saring dipijar sampai bobot tetap.Kadar abu yangtidak larut dalam asam dihitung terhadap bahan yang telah dikeringkan di udara Depkes RI., 1995.

3.5 Skrining Fitokimia

Skrining fitokimiaserbuk simplisia meliputi pemeriksaan senyawa alkaloida, flavonoida, glikosida, antrakinonglikosida, saponin, tanin, dan triterpenoidasteroida.

3.5.1 Pemeriksaan glikosida

Sebanyak 3 gram serbuk simplisia ditimbang, disari dengan 30 ml campuran dari 7 bagian etanol 95 dan 3 bagian air suling, ditambahkan dengan asam klorida 2 N hingga pH larutan 2, direfluks selama 10 menit, dinginkan dan disaring. Pada 20 ml filtrat ditambahkan 25 ml air suling dan 25 ml timbal II