Pembuatan Ekstrak n-heksan Batang Tanaman Patah Tulang Analisis Ekstrakn-Heksan Secara Kromatografi Lapis Tipis KLT

27 Ekstrak n-heksan batangtanaman patah tulang ditotolkan pada plat pra lapis silikal gel F 254 yang sebelumnya telah diaktifkan, kemudian dimasukkan ke dalam chamber yang telah jenuh dengan uap pengembang dan ditutup rapat. Sesudah elusi selesai, plat dikeluarkan dan dikeringkan di udara, plat disemprot dengan larutan penampak bercak pereaksi Lieberman-Burchard. Warna bercak yang terjadi diamati dan dihitung harga Rf-nya.

3.8 Isolasi Senyawa Tritepenoid Secara KLT Preparatif

Isolasi senyawa tritepenoid dilakukan secara KLT preparatif, sebagai fase gerak digunakan n-heksan-etilasetat 80:20 perbandingan yang memberikan pemisahan terbaik dan sebagai penampak bercak digunakan pereaksi Liebermann- Burchard. Cara kerja: Ekstrak n-heksan batang tanaman patah tulangdiencerkan dengan pelarut n-heksan dan ditotolkan pada jarak 1 cm dari tepi bawah plat pra lapis silika gel 60 F 254 berukuran 20 x 20 cm yang telah diaktifkan. Selanjutnya plat dimasukkan ke dalam bejana kromatografi yang telah jenuh dengan uap fase gerak, pengembang dibiarkan naik membawa komponen yang ada. Setelah mencapai batas pengembang plat dikeluarkan dari bejana lalu dikeringkan. Bagian tengah plat ditutup dengan kaca yang bersih sedangkan pada sisi kanan dan kiri plat disemprot dengan pereaksi Liebermann-Burchard. Bercak senyawatriterpenoid pada sisi kiri dan kanan dihubungkan, dan yang berada pada bagian tengah plat dikerok dan dikumpulkan.Silika yang mengandung senyawatriterpenoid dielusi 28 dengan pelarut metanol, diuapkan dan kristal yang terbentuk direkristalisasi dengan metanol dingin. 3.9 Uji Kemurnian Isolat 3.9.1 Uji kemurnian isolat dengan KLT satu arah Terhadap isolat dilakukan uji kemurnian dengan KLT satu arah menggunakan fase diam plat pra lapis silika gel 60 F 254, fase gerak n-heksan- etilasetat 80:20 perbandingan yang memberikan pemisahan terbaik dan sebagai penampak bercak digunakan pereaksi LB. Cara kerja: Isolat ditotolkan pada plat pra lapis silika gel 60 F 254 yang sebelumnya telah diaktifkan, kemudian dimasukkan ke dalam bejana kromatografi yang telah jenuh dengan uap pengembang dan ditutup rapat. Sesudah elusi selesai plat dikeluarkan dari bejana kromatografi dan dikeringkan di udara, kemudian plat disemprot dengan larutan penampak bercak LB. Warna bercak yang terjadi diamati dan dihitung harga Rf-nya..

3.9.2 Uji kemurnian isolat dengan KLT dua arah

Terhadap isolat dilakukan uji kemurnian dengan KLT dua arah menggunakan fase diam plat pra lapis silika gel 60 F 254 , fase gerak pertama n- heksan-etilasetat 80:20, fase gerak kedua toluen-etilasetat 90:10, dan sebagai penampak bercak digunakan pereaksi LB. Cara kerja: