Spektrofotometri Infra Merah TINJAUAN PUSTAKA

18 jauh 400-10 cm -1 Gandjar dan Rohman, 2012.Daerah IR tengah merupakan daerah yang digunakan untuk penentuan gugus fungsi Dachriyanus, 2004.

BAB III METODE PENELITIAN

Metode penelitian ini dilakukan secara eksperimental meliputi pengumpulan dan pengolahan sampel, karakterisasi simplisia, skrining fitokimia, pembuatan ekstrak, analisis fraksi n-heksan yang dilanjutkan dengan isolasi senyawa triterpenoidsteroid mengunakan KLT preparatif.Isolat yang diperoleh diuji kemurniannya dengan KLT satu arah dan dua arah, karakterisasi isolat dengan spektrofotometri UV dan IR. 3.1. Alat-alat dan Bahan 3.1.1 Alat-alat Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah: alat-alat gelas Iwaki Pyrex, blender Philips, mikroskop Olympus, neraca analitik Vibra AJ, neraca kasar Homeline, oven listrik Memmert, penangas air, penguap vakum putar Stuart, seperangkat alat kromatografi lapis tipis, seperangkat alat penentu kadar air Pyrex, spektrofotometer inframerah Shimadzu, spektrofotometer ultraviolet Shimadzu dan tanur Nabertherm.

3.1.2 Bahan-bahan

19 Sampel yang digunakan adalah ranting tanaman patah tulang Euphorbia tirucalli L.. Bahan kimia yang digunakan kecuali dinyatakan lain adalah berkualitas proanalisa yaitu: amil alkohol, ammonia pekat, asam asetat anhidrida, asam klorida, asam nitrat, asam sulfat, benzena,besi III klorida,bismuth III nitrat, etanol, etilasetat, iodium, kalium iodida, kloroform, methanol, n-heksana, pra lapis silika gel F 254, raksa II klorida, serbuk magnesium, silika gel 60F 254 , timbal II asetat, toluen serta air suling. 3.2 Pembuatan Larutan Pereaksi 3.2.1 Pereaksi Liebermann-Burchard Sebanyak 5 ml asam asetat anhidrida dicampurkan perlahan-lahan dengan 5 ml asam sulfat pekat tambahkan etanol hingga 50 ml Wagner dkk., 1984.

3.2.2 Pereaksi Dragendorff

Sebanyak 20 ml larutan bismut nitrat P 40 bv dalam asam nitrat P dicampur dengan 50 ml kalium iodida P 54,4 bv, didiamkan sampai memisah sempurna. Lalu diambil lapisan jernih dan diencerkan dengan air secukupnya hingga 100 ml Depkes RI., 1995.

3.2.3 Pereaksi asam sulfat 2 N

Sebanyak 5,5 ml asam sulfat pekat diencerkan dengan air suling hingga volume 100 ml Depkes RI., 1995.

3.2.4 Pereaksi Molish

Sebanyak 3 gram α-naftol ditimbang, dilarutkan dalam asam nitrat 0,5 N hingga diperoleh larutan 100 ml Depkes RI., 1995.

3.2.5 Pereaksi Mayer