Hasil Karakterisasi Simplisia HASIL DAN PEMBAHASAN

31 Penetapan kadar air dilakukan untuk ,mengetahui apakah simplisia sudah memenuhi pesyaratan, karena air merupakan media pertumbuhan yang baik bagi jamur sehingga dapat mempengaruhi mutu simplisia ternyata hasilnya memenuhi syarat yaitu 6.Menurut persyaratan umum MMI simplisia memenuhi syarat jika kadar air dibawah 10. Penetapan kadar sari yang larut dalam air dilakukan untuk mengetahui kadar senyawa yang bersifat polar sedangkanpenetapan kadar sari yang larut dalam etanol dilakukan untuk mengetahui kadar senyawa yang polar maupun nonpolar. Kadar sari larut dalam etanol harus selalu lebih besar daripada kadar sari larut dalam air. Penetapan kadar abu dilakukan untuk mendestruksi serta menguapkan senyawa organik dan turunannya sehingga yang tersisa senyawa anorganik, misalnya logam K, Ca, Na, Pb, dan silika sedangkan kadar abu tidak larut asam untuk mengetahui kadar senyawa anorganik yang tidak larut dalam asam misalnya silika.

4.4 Hasil Skrining Fitokimia

Hasil skrining fitokimia terhadap simplisia ranting tanaman patah tulang didapat hasil bahwa pada simplisia tersebut terdapat metabolit sekunder alkaloid, antrakinon glikosida, flavonoid, tannin dan triterpenoidsteroid. Hasil skrining dapat dilihat pada Tabel 4.2. Tabel 4.2 Hasil skrining fitokimia dari ekstrak n-heksan ranting tanaman patah tulang Euphorbia tirucalli L. 1 Kadar air 5,97 2 Kadar sari yang larut dalam air 12,22 3 Kadar sari yang larut dalam etanol 17,37 4 Kadar abu total 3,21 5 Kadar abu tidak larut asam 0,78 32 No. Golongan senyawa Simplisia 1 Alkaloid + 2 Antrakinon glikosida + 3 Saponin - 4 Flavonoid + 5 Tanin + 6 Triterpensteroid + 7 Antrakinon + Keterangan: + = mengandung golongan senyawa, – = tidak mengandung golongan senyawa

4.5 Hasil Analisis Ekstrak n-heksan Secara KLT

Analisis senyawa triterpenoid digunakan KLT dengan fase diam plat lapis tipis dan fase gerak n-heksan : etilasetat perbandingan 90:10, 80:20, 70:30, sebagai penampak noda LB. Hasil KLT n-heksan : etilasetat dengan perbandingan 80:20 memberikan bercak senyawa triterpenoid berwarna merah ungu yang lebih dominan. Harga Rf dari masing-masing perbandingan fase gerak dapat dilihat pada Tabel 4.3 dan pola kromatogram pada Lampiran 4. Tabel 4.3 Harga Rf ekstrak n-heksanranting tanaman patah tulang Euphorbia tirucalli L. denganbeberapa perbandingan fase gerak. NO Harga Rf Fase gerak n-heksan: etilasetat, fase diam plat lapis tipis silica gel F254 70 : 30 80 : 20 90 : 10 1 0,86 0,78 0,35 Bercak dengan perbandingan fase gerak n-heksan : etilasetat 80:20 dengan Rf 0,78 terlihat lebih dominan dibandingkan bercak lainnya. Selanjutnya dilakukan pemisahan terhadap senyawa triterpenoid dengan KLT preparatif