26 berwarna merah intensif dan lapisan benzena tidak berwarna menunjukkan adanya
glikosida antrakinon Depkes RI., 1995.
3.6 Pembuatan Ekstrak n-heksan Batang Tanaman Patah Tulang
Pembuatan ekstrak n-heksan batang tanaman patah tulang dilakukan dengan cara maserasi menggunakan pelarut n-heksan.Sebanyak 500 g serbuk
simplisia batang tanaman patah tulang dimasukkan ke dalam wadah gelas berwarna gelap dan ditambahkan pelarut n-heksansampai serbuk terendam
sempurna, ditutup dan dibiarkan selama 2 hari terlindung dari cahaya sambil sering diaduk.Disaring diperoleh maserat I dan ampas.Ampas dimaserasi kembali
dengan n-heksan sampai terendam sempurna dan dibiarkan selama 2 hari. Perlakuan dilakukan sampai diperoleh filtrat yang jernih dan negatif dengan
pereaksi Liebermann-Burchard.Seluruh maserat digabungkan dan diuapkan menggunakan rotary evaporator pada temperatur ± 40
o
C sampai diperoleh ekstrak kental.
3.7 Analisis Ekstrakn-Heksan Secara Kromatografi Lapis Tipis KLT
Ekstrak n-heksan batang tanaman patah tulang dianalisis secara KLT menggunakan plat pra lapis tipis silika gel 60 F
254
dan fase gerak n heksan-etil asetat dengan perbandingan 90:10, 80:20, 70:30, sebagai penampak bercak
digunakan pereaksi Liebermann-Burchard. Cara kerja:
27 Ekstrak n-heksan batangtanaman patah tulang ditotolkan pada plat pra
lapis silikal gel F
254
yang sebelumnya telah diaktifkan, kemudian dimasukkan ke dalam chamber yang telah jenuh dengan uap pengembang dan ditutup rapat.
Sesudah elusi selesai, plat dikeluarkan dan dikeringkan di udara, plat disemprot dengan larutan penampak bercak pereaksi Lieberman-Burchard. Warna bercak
yang terjadi diamati dan dihitung harga Rf-nya.
3.8 Isolasi Senyawa Tritepenoid Secara KLT Preparatif
Isolasi senyawa tritepenoid dilakukan secara KLT preparatif, sebagai fase gerak digunakan n-heksan-etilasetat 80:20 perbandingan yang memberikan
pemisahan terbaik dan sebagai penampak bercak digunakan pereaksi Liebermann- Burchard.
Cara kerja: Ekstrak n-heksan batang tanaman patah tulangdiencerkan dengan pelarut
n-heksan dan ditotolkan pada jarak 1 cm dari tepi bawah plat pra lapis silika gel 60 F
254
berukuran 20 x 20 cm yang telah diaktifkan. Selanjutnya plat dimasukkan ke dalam bejana kromatografi yang telah jenuh dengan uap fase gerak,
pengembang dibiarkan naik membawa komponen yang ada. Setelah mencapai batas pengembang plat dikeluarkan dari bejana lalu dikeringkan. Bagian tengah
plat ditutup dengan kaca yang bersih sedangkan pada sisi kanan dan kiri plat disemprot dengan pereaksi Liebermann-Burchard. Bercak senyawatriterpenoid
pada sisi kiri dan kanan dihubungkan, dan yang berada pada bagian tengah plat dikerok dan dikumpulkan.Silika yang mengandung senyawatriterpenoid dielusi