Perilaku Torsi pada Tampang Persegi Panjang dengan ab = 1,5 1.

59 3.4. Perilaku Torsi pada Tampang Persegi Panjang dengan ab = 1,5 3.4.1. Properties Penampang Luas penampang pada tampang lingkaran adalah 31428,57 mm². Maka dengan luasan yang sama didapat a = 217,124 mm dan b = 144,749 mm. Dimana a merupakan tinggi penampang dan b merupakan lebar penampang pada tampang persegi panjang. Perbandingan tinggi dan lebar penampang adalah 1,5. Berikut ini adalah properties dari penampang persegi panjang yang akan dianalisis.  Tinggi penampang, a : 217,124 mm  Lebar penampang, b : 144,749 mm  Mutu beton, f’c : 25 MPa  Poisson’s Ratio , v : 0,2 Dari data di atas dapat dihitung Modulus Elastisitas E, Modulus Geser G, dan Inersia Torsi J. √ √ Sesuai dengan tabel 2.1. dimana a b = 1,5 maka didapat α = 0,196; β = 4,33; dan X = 0.853. Maka inersia torsi J yaitu : Universitas Sumatera Utara 60

3.4.2. Perhitungan Sudut Puntir

Maka, sudut puntir maksimum adalah sebagai berikut. Tabel 3.3. Hubungan antara panjang bentang yang menerima torsi dengan sudut puntir pada tampang persegi panjang dengan ab = 1,5 L mm v ° 0.000 250 0.023 500 0.045 750 0.068 1000 0.091 1250 0.113 1500 0.136 1750 0.159 2000 0.181 2250 0.204 2500 0.227 2750 0.249 3000 0.272 3250 0.295 3500 0.317 3750 0.340 4000 0.363 4250 0.385 4500 0.408 4750 0.431 5000 0.453 5250 0.476 5500 0.499 5750 0.521 6000 0.544 Universitas Sumatera Utara 61 Gambar 3.9. Hubungan antara Panjang Bentang dengan Sudut Puntir pada Tampang Persegi Panjang dengan ab = 1,5

3.4.3. Perhitungan Tegangan Geser Total

Untuk menghitung tegangan geser akibat torsi , dipakai persamaan Dimana, Keterangan , , β, X = koefisien untuk mencari tegangan geser a = tinggi penampang b = lebar penampang = tegangan geser maksimum akibat torsi = tegangan geser pada sisi terpendek 0,000 0,100 0,200 0,300 0,400 0,500 0,600 1000 2000 3000 4000 5000 6000 S u d u t P u n ti r ° Panjang Bentang mm Universitas Sumatera Utara 62 Dari tabel 2.1 dengan a b = 1,5 , didapat = 4,33 dan diketahui a = mm dan b = mm Untuk menghitung tegangan geser akibat gaya lintang , dipakai persamaan Dimana = gaya lintang A = luas penampang Tegangan geser akibat torsi yaitu : Tegangan geser akibat gaya lintang yaitu : Maka tegangan geser maksimum yaitu 1,904 MPa + 0,048 MPa = 1,952 MPa Gambar 3.10. Diagram distribusi tegangan geser total pada tampang persegi panjang dengan ab= 1,5 Universitas Sumatera Utara 63

3.4.4. Perencanaan Tulangan Torsi

 Momen torsi yang digunakan dari perencanaan diambil 2.000.000 Nmm. Dengan kombinasi 1,4 DL didapat momen torsi yang digunakan yaitu 2.800.000 Nmm.  Gaya lintang yang ikut bekerja bersama momen torsi yaitu 1000 N. Dengan kombinasi 1,4 DL didapat gaya lintang yang digunakan yaitu 1.400 N  Koefisien reduksi untuk geser dan torsi yaitu 0,75  Momen torsi rencana yaitu ⁄  Momen torsi rencana yaitu ⁄  Torsi minimum yang dapat diabaikan yaitu : √ √  Karena torsi rencana lebih besar dari torsi minimum, maka tulangan torsi diperlukan  Dimensi balok harus memenuhi : √ √ Dimana :     Universitas Sumatera Utara 64     √ ⁄ √ ⁄ Maka diperoleh  Merencanakan sengkang untuk puntir : Jarak spasi yang dibutuhkan yaitu     Maka diperoleh jarak spasi yang dibutuhkan yaitu ⁄ jarak Untuk sengkang digunakan besi ulir dengan diameter 12 mm ⁄ Maka akan diperoleh jarak spasi yang dibutuhkan, . Syarat jarak tulangan maksimum yaitu :  ⁄ ⁄  Universitas Sumatera Utara 65 Maka, jarak spasi yang digunakan adalah 75 mm. Dapat disimpulkan bahwa tulangan sengkang yang digunakan adalah D12-75 mm  Tulangan longitudinal yang diperlukan untuk menahan puntir yaitu : Dimana :   ⁄ jarak    Maka diperoleh luas tulangan longitudinal, Maka dipakai tulangan 4D12 .

3.4.5. Crack

Crack pada tampang persegi panjang beton bertulang yang menerima torsi dapat dianalisis dengan persamaan : √ Dimana :   jarak  Universitas Sumatera Utara 66  Maka diperoleh lebar retak, 3.5. Perilaku Torsi pada Tampang Persegi Panjang dengan ab = 2 3.5.1.